Berita Sriwijaya FC
Keadaaan Sriwijaya FC Dipastikan Menjadi yang Terparah Selama Berdiri Jika Kompetisi Dihentikan
Keadaaan Sriwijaya FC Dipastikan Menjadi yang Terparah Selama Berdiri Jika Kompetisi Dihentikan
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Slamet Teguh
Keadaaan Sriwijaya FC Dipastikan Menjadi yang Terparah Selama Berdiri Jika Kompetisi Dihentikan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - PSSI akan kembali menggulirkan Liga 1 dan 2 pada Juli mendatang apabila status darurat yang ditetapkan pemerintah hingga 29 Mei tidak diperpanjang.
Manajemen tim Sriwijaya FC saat ini mengatakan jika pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa jika kompetisi belum berlanjut hingga Juli mendatang.
"Ya kami tidak bisa bilang apa-apa lagi kalau sampai juli penghentian kompetisi ini belum bisa berlanjut," kata Hendri Zainuddin.
Dikatakannya jika penghentian permanen kompetisi benar-benar terjadi, kondisi tersebut merupakan yang terparah dialami oleh tim berjuluk Laskar Wong Kito itu.
"Ini betul-betul kondisi yang terparahlah kalau seandainya benar-benar terjadi baik bagi klub Sriwijaya FC maupun bagi para pemain," ungkapnya.
Lebih lanjut pria berusia 46 tahun tersebut mengatakan akan banyak menyisakan persoalan apabila kompetisi nantinya dibubarkan, terutama permasalahan kontrak pemain.
Wakil Direktur Utama PT SOM itu mengatakan pihaknya sudah melakukan perjanjian kontrak yang telah ditandatangani para pemain dan pelatih.
"Pasti banyak menyisakan persoalan, saat kompetisi akan dibubarkan itu kan terkait dengan kontrak, sedangkan ini kontrak pemain sudah berjalan dan tandatangan," lanjut pria yang pernah menjadi Anggota DPRD Banyuasin periode 2004-2009 itu.
Namun, Manajer yang juga Ketua KONI Provinsi Sumsel itu mengatakan semuanya tidak dapat disalahkan karena kompetisi berhenti akibat bencana.
"Semua tidak bisa disalahkan, baik manajemen maupun pemain, karena ini memang wabah, sakit memang tapi kita harus jalani," pungkasnya.