Kenal Dengan Istilah Panenka Pada Tendangan Penalti? Ternyata Begini Sejarahnya
Kenal Dengan Istilah Panenka Pada Tendangan Penalti? Ternyata Begini Sejarahnya
Kenal Dengan Istilah Panenka Pada Tendangan Penalti? Ternyata Begini Sejarahnya
TRIBUNSUMSEL.COM - Kapten Real Madrid, Sergio Ramos, mungkin menjadi pesepak bola aktif yang kerap mengeksekusi penalti dengan teknik men-chip bola ke tengah.
Pelatih Ramos di Real Madrid, Zinedine Zidane, juga pernah melakukan teknik yang sama ketika masih bermain.
Gol penalti Zidane pada final Piala Dunia 2006 yang mempertemukan Italia vs Perancis mungkin masih diingat hingga hari ini.
Saat itu Zidane yang menjadi kapten Perancis sukses membuat malu kiper legendaris Italia, Gianluigi Buffon.
Zidane terlihat sangat tenang mengeksekusi penalti dengan mencungkil bola ke arah tengah gawang.
Buffon yang sudah terjatuh ke arah kanan hanya bisa melihat bola yang sempat memantul ke tiang atas masuk ke gawang.
Teknik penalti yang dilakukan Zidane dan Ramos itu akrab disebut Panenka di dunia sepak bola.
Panenka merupakan nama panggilan dari legenda sepak bola Cekoslowakia (saat ini Republik Ceko), Antonin Panenka.
Antonin Panenka menjadi orang pertama yang mengeksekusi penalti dengan men-chip bola ke tengah gawang di turnamen resmi.
Hal itu dilakukan Antonin Panenka pada final Euro 1976 yang mempertemukan Cekoslowakia vs Jerman Barat.
Saat itu Antonin Panenka didapuk menjadi eksekutor kelima atau terakhir dalam kedudukan 4-3 untuk keunggulan Cekoslowakia.
Setelah meletakkan bola di titik 12 pas, Antonin Panenka mundur beberapa langkah dan berlari kecil ketika akan menendang.
Alih-alih melepaskan tendangan keras, Antonin Panenka memilih men-chip bola ke arah tengah. Kiper Jerman Barat saat itu, Sepp Meier, terbang ke kiri.
Meier tertipu dan hanya bisa melihat bola masuk ke gawang sekaligus para pemain Cekoslowakia yang merayakan gelar juara.
Momen itu membuat tekhnik penalti chip dikenal dengan sebutan Panenka hingga saat ini.
Mengenang final Euro 1976, Antonin Panenka mengaku tidak tertekan ketika harus menjadi penentu juara tidaknya Cekoslowakia.
Antonin Panenka percaya diri karena sudah mempersiapkan tekhnik itu selama sekitar dua tahun.
"Sekitar dua tahun sebelum Euro 1976, saya mulai melatih tekhnik itu. Saya pertama kali melakukannya pada laga uji coba di Liga Cekoslowakia dan berhasil," kata Antonin Panenka dikutip dari situs Radio Internasional Praha.
"Sejak saat itu, saya sudah bermimpi ingin melakukannya lagi di ajang sebesar Euro," ujar Antonin Panenka menambahkan.
"Mungkin sudah takdir Tuhan saya bisa melakukannya pada laga final Euro. Saya saat itu yakin 100 persen dengan men-chip bola saya akan mencetak gol," tutur Antonin Panenka.
Antonin Panenka mengaku mulai berlatih teknik penalti chip setelah selalu kalah bertaruh dengan kiper Cekoslowakia, Zdenek Hruska, saat latihan.
Menurutnya, Zdenek Hruska adalah kiper tangguh sehingga harus dikalahkan dengan tekhnik tendangan penalti yang tidak biasa.
"Saya bertaruh dengan Zdenek Hruska dan selalu kalah. Saya harus membayar bir atau coklat setiap kali gagal penalti," kata Antonin Panenka.
"Suatu malam, saya terbangun dan berpikir bagaimana bisa mengalahkan Zdenek Hruska. Saya kemudian sadar jika seorang kiper pasti bereaksi ketika penendang sudah mendekati bola," tutur Antonin Panenka.
"Saya kemudian merasa mungkin lebih mudah mencetak gol dengan melakukan gerak tipu seoalah-olah akan menendang keras namun hanya mencungkil bola ke tengah," ujar Antonin Panenka menambahkan.
"Kiper pasti akan bergerak ketika bola ditendang dan tidak punya kesempatan bangkit dengan teknik itu. Sejak saat itu, saya selalu menang dan mendapatkan banyak bir dan coklat," kata Antonin Panenka.
Tendangan penalti Antonin Panenka di final Euro 1976 kemudian sangat populer hingga saat ini.
Banyak pesepak bola top dunia melakukan tekhnik tersebut seperti Andrea Pirlo, Francesco Totti, Zlatan Ibrahimovic, Sergio Ramos, dan tentu saja Zidane.
Antonin Panenka mengaku bangga banyak pemain melakukan tekhnik itu sehingga namanya masih dikenal dalam dunia sepak bola modern.
"Beberapa kali saya sering melihat pemain melakukan tekhnik penalti itu di televisi," kata Antonin Panenka.
"Saya sangat bangga karena komentator selalu menyebut 'Panenka' ketika pemain tersebut mencetak gol," tutur Antonin Panenka.
"Saya juga ingat, pesepak bola terbaik dunia sepanjang masa, Pele, pernah menyebut orang yang melakukan tekhnik penalti seperti itu adalah seorang jenius atau gila," ujar Antonin Panenka menambahkan.
Menendang penalti dengan tekhnik Panenka tentunya membutuhkan mental yang sangat baik. Tidak jarang pemain pernah gagal mengekseskusi penalti dengan tekhnik Panenka.
Cristiano Ronaldo hingga Neymar menjadi dua pemain yang pernah gagal melakukan tekhnik Panenka karena kiper tetap berada di tengah.