Berita Sriwijaya FC
Kompetisi Berlangsung, Pemain Sriwijaya FC Bakal Tinggal di Hotel Swarna Dwipa
Kompetisi Berlangsung, Pemain Sriwijaya FC Bakal Tinggal di Hotel Swarna Dwipa
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Slamet Teguh
Kompetisi Berlangsung, Pemain Sriwijaya FC Bakal Tinggal di Hotel Swarna Dwipa
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Wisma Atlet Palembang saat ini difungsikan sebagai tempat penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) covid-19, termasuk beberapa kamar dari pemain Sriwijaya FC.
Meskipun digunakan oleh Pemrov sebagai tempat untuk mengisolasi pasien, manajemen tim berjuluk Elang Andalas itu tetap setuju terhadap langkah tersebut.
Dikatakan Hendri jika manjemen Sriwijaya FC setuju dengan langkah pemprov sumsel menjadikan wisma atlet sebagai tempat penanganan pasien atau ODP (Orang Dalam Pengawasan) Covid-19.
Namun, pihak manajemen tim Laskar Wong Kito tetap meminta agar wisma atlet dibersihkan habis-habisan apabila nantinya pandemi Covid-19 telah selesai.
"Kita mendukunglah pemprov sumsel untuk masuk ke wisma atlet itu, karena memang kita tidak ada, tetapi walaupun pandemi ini sudah selesai kita meminta untuk dibersihkan habis-habisan," kata Hendri Zainudin.
Lebih lanjut, maksud dari pembersihan habis-habisan tersebut yakni meningkatkan kapasitas dari jumlah yang telah ditetapkan seperti misalnya penyemprotan disinfektan.
"Misalnya nanti akan ada penyemprotan jumlahnya 3 liter ya kita meminta sedikit di lebihkanlah 5 liter, agar wisma yang jadi tempat tinggal pemain benar-benar steril," lanjut manajer berusia 46 tahun tersebut.
Permintaan pihak manajemen Laskar Wong Kito itu tidak lain untuk melindungi dan menjamin keselamatan para punggawanya jika kembali ke Palembang.
Wakil Direktur Utama PT SOM tersebut juga mengungkapkan, pihaknya tetap mencari jalan alternatif agar para pemain nantinya tetap aman dari pandemi Covid-19 meski telah kembali ke Palembang.
Bahkan anggota DPRD Banyuasin periode 2004-2009 itu berencana untuk mengungsikan sementara para punggawanya ke Hotel Swarna Dwipa.
"Atau nantinya setelah dipakai itu, kita juga akan cari alternatifnya, misalnya kita diamkan selama sebulan dulu atau kita nanti pindah ke Swarna Dwipa dulu," ujarnya.
Manajer yang juga Ketua Umum KONI Sumatera Selatan tersebut mengatakan pihaknya kemungkinan besar tidak akan langsung memasuki wisma atlet jika situasi persebaran covid telah dapat ditangani.
Namun, pada intinya, pihak manajemen tetap setuju terhadap langkah yang saat ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
"Kemungkinan besar kita juga tidak mau langsung masuk kesitu, tetapi itu untuk berjaga-jaga saja, intinya kita setuju jika wisma atlet itu dipakai untuk penanganan pasien covid-19," tutupnya.