Berita Sriwijaya FC
Belum Fit 100 Persen, Denny Arwin Bersyukur Performanya Bersama Sriwijaya FC Mendapat Banyak Pujian
Belum Fit 100 Persen, Denny Arwin Bersyukur Performanya Bersama Sriwijaya FC Mendapat Banyak Pujian
Belum Fit 100 Persen, Denny Arwin Bersyukur Performanya Bersama Sriwijaya FC Mendapat Banyak Pujian
TRIBUNSUMSEL.COM - Bek Sriwijaya FC Denny Arwin bersyukur dan bangga performanya menuai pujian pada laga perdana Kompetisi Liga 2 Indonesia menjadi salah satu starter eleven Sriwijaya FC atas menundukkan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (15/3/2020) lalu.
"Alhamdulillah saya bersyukur pada performa saya pada laga perdana banyak komentar dari manajemen puas akan permainan saya."
"Saya bangga bisa memberikan yang terbaik buat Sriwijaya FC," ucap Denny Arwin.
Ada dua hal yang membuat pemain nomor punggung 22 senang dan bangga yang pertama, dirinya merasa selama ini tak setenar pemain bintang, akan tetapi dinilai telah berbuat maksimal untuk mensupport kemenangan tim berjuluk Laskar Wong Kito ini.
"Saya ngerasa bukan pemain yang dikenal banyak orang seperti Airlangga Sucipto, saya kan gak dikenal banyak orang."
"Tapi saya bisa membuktikan permainan seperti pemain banyak yang sudah dikenal rata-rata komennya bagus."
"Kalau seandainya tadi komennya kurang atau jelek, maka akan diperbaiki," kata Denny Arwin yang merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara putra asli Betawi pasangan Asmui Zainal dan almarhumah Nuraini.
Rasa bangganya yang kedua yakni dengan kondisinya belum 100 persen pasca cedera latih tanding melawan PS Bhayangkara, dirinya mampu berbuat yang terbaik.
"Padahal itu belum 100 persen pas ujicoba lawan PS Bhayangkara kan saya mengalami cidera sehingga baru 15 menit sudah keluar waktu itu," terang Dany Arwin yang mendambakan calon istri solehah.
Menurut cowok yang ngefans dengan Patrice Evra, lantaran dengan niat dan doanya yang tulus untuk bisa mempersembahkan kontribusi bagi Sriwijaya FC sehingga cedera yang dialaminya jelang lawan PSIM seketika sirna.
"Waktu itu berharap saya bisa turun menjadi bek kiri sehingga harus sembuh, hati yang tulus barangkali membuat cedera saya hilang saat itu."
"Alhamdulillah sekarang sembuh," ucap pesepakbola asli Betawi kelahiran Bogor, 2 Mei 1993.
Denny yang mengaku sangat senang sempat bertemu dengan pemain idolanya mantan pemain Timnas Mahyadi Panggabean saat laga tanding di Muaraenim.
Ia berharap skuat Laskar Wong Kito tetap kompak dan siap tanding lagi mewujudkan target membawa Sriwijaya FC juara Liga 2 Indonesia dan promosi Liga 1 Indonesia.
"Saya pingin kita semua tetap kompak seperti main pada pertandingan pertama itu gak ada rasa capek."
"Semua pertandingan itu mesti dianggap final semua," kata Denny yang masa kecilnya sempat menjadi tukang pungut bola golf ini.
Eks pemain belakang Cilegon United menapakkan kakinya di sepakbola mulai masuk SSB 2006.
Piala Nike ke Malaysia final lawan Thailand hadiahnya mendapat kesempatan main di MU di Eropa lawannya Didier Drogba waktu main di Juventus.
"Dulu posisi saya sayap kiri pas juara Suratin se Indonesia jadi bek kiri tim Villa 2000 mewakili Indonesia."
"Saya main bola sejak kecil karena abang dan om pesepabola juga dan kalau mau diceritakan banyak prestasi selama ikut SSB," terangnya.
Awal karir di sepakbola profesional main di Persikat Depok 2010 U-17, lalu main di Villa 2000 Divisi utama 2011-2012 yang pelatihnya Riki Nelsen (sekarang jadi pelatih Sulut United).
Setelah itu memperkuat Persepam Madura Utama (pelatih widodo) 2015 pas Liga dibekukan. Piala Torabika waktu bela Madiun FC 2016. Cilegon United 2017. 2018 membela Persita semifinal kalah lawan Semen Padang. Lalu 2019 kembali ke Cilegon United. Barulah 2020 bergabung dengan Sriwijaya FC.
"Target tentunya ingin menjadikan Sriwijaya FC juara Liga 2 dan promosi naik Liga 1," pungkasnya.