Berita Sriwijaya FC

Profesi Lain Bakal Ditekuni Penyerang Sriwijaya FC, Mario Albertho Aibekob Usai Pensiun

Profesi Lain Bakal Ditekuni Penyerang Sriwijaya FC, Mario Albertho Aibekob Usai Pensiun

Editor: Slamet Teguh
Instagram @marioaibekob
Mario Albertho Aibekob 

Profesi Lain Bakal Ditekuni Penyerang Sriwijaya FC, Mario Albertho Aibekob Usai Pensiun

TRIBUNSUMSEL.COM - Sriwijaya FC meliburkan skuadnya setelah kompetisi resmi dihentikan.

Para pemain Sriwijaya FCpun memilih pulang kampung usai diliburkan.

Jelang memasuki usianya yang ke-30 tahun pada 15 Juli mendatang.

Striker Sriwijaya FC asal Papua, Mario Albertho Aibekob telah terpikirkan mempersiapkan diri menjadi advokat alias pengacara dimasa pensiun dari profesi sepak bola profesional ini.

Planing pemain nomor punggung 15 ini sepertinya bukan sekadar hayalan saja.

Keseriusan untuk menekuni profesi itu terlihat setelah pria kelahiran Biak (Papua) 15 Juli 1990 ini menamatkan kuliahnya di STIH (Sekolah Tinggi Ilmu Hukum) Biak, Papua dan menyandang gelar Sarjana Hukum (SH) pada tahun 2017.

"Saya pengen jadi pengacara bang, makanya saya ambil jurusan hukum kalo nanti sudah gak main bola," ungkap Mario.

Menurut pesepakbola kelahiran Biak (Papua) 15 Juli 1990 saat ini dirinya masih fokus untuk di sepakbola.

"Usia sekarang jelang 30 tahun. Kalau saya masih untuk main bola. Biar saya fokus. Dan modalin istri untuk buat usaha.
Sambil sampingan untuk usaha sedikit. Jadi pengusaha apa aja yang penting ada usaha. Istri baru selesai kuliah di Yogya. Dia asli Biak juga. Sementara belum masih di rumah mau cari kerja," ujar bapak dari Mikeyla (4 tahun) buah pernikahan dengan Elya.

Setelah sempat tiga minggu bersama anak dan istrinha menetap di kontrakannya di OPI Jakabaring Palembang, kini Striker anyar Sriwijaya FC, Mario Albertho Aibekob SH pulang ke kampung halamannya Biak Papua.

"Sejak diliburkannya tim, saya bersama anak dan istrinya masih menetap di rumah kontrakannya OPI Jakabaring Palembang. Tapi ini mau pulang ke kampung halaman," kata Mario..

Menurutnya, lantaran libur diperpanjang membuatnya memutuskan untuk berkumpul keluarga besar di kampung halamannya di Papua.

"Libur kan diperpanjang. Kemungkinan setelah lebaran baru kembali, coach bilang. Kalau masih lanjut virus, Liga dihentikan.
Mau pulang karena orangtua di Papua sana. Makanya harus kumpul dengan orangtua.
Ada ibu dan saudara-saudara," kata bungsu dari 3 bersaudara pasangan Almarhum Yohanes Aibekob (polisi) dan ibu Fince. 

Selama libur, Mario yang doyan makanan ikan laut ini tetap melakukan latihan untuk menjaga performa lari pagi.

"Kalau gak sempat hanya di samping rumah. Skeeping sit up, push up. Harapan kita bencana wabah corona ini cepat berlalu.
Pastinya kita gak ada kegiatan, sepi. Kita jaga kondisi saja di rumah. Takutnya pas kumpul kembali ke tim, performa gak oke.
Memang dikasih arahan coach supaya jaga kondisi," ujar pesepakbola yang mengidolakan Cristian Gonzales.

Meski belum diturunkan dalam starting eleven saat melawan PSIM pada laga perdana kompetisi Liga 2, namun Mario Albertho Aibekob sebenarnya salah satu striker potensial yang direkrut tim berjuluk Laskar Wong Kito.

Musim 2019 lalu, pemain kelahiran Biak Numfor 15 Juli 1990 merupakan mesin gol milik Martapura FC. Catatannya juga terbilang lumayan baik.

Meski hanya direkrut jedah pertengahan musim, bomber 29 tahun itu menyumbang 7 gol untuk membawa Martapura FC lolos hingga babak 8 besar Liga 2.

Memiliki postur gempal, kuat saat menahan bola, cepat dalam pergerakan, ditunjang stamina baik ciri khas talenta asal Papua, membuat pemain nomor punggung 15 ini, bakal bersaing kuat jadi mesin gol utama Sriwijaya FC nanti, bersama Rudiyana dkk. 

"Persaingan posisi sih ya biasa di dalam tim. Kalau dulu saya pernah sama-sama dengan Rudiyana saat di Persika Karawang.

Ya gak masalah sih, yang peting kita bersaing positif saja untuk bantu tim Sriwijaya FC," ujar Mario. 

Bagi pemain yang pernah bermain untuk tim Liga 1 Persiram Raja Ampat (2013-2016) lalu itu.
Sebagai pemain, Mario tidak begitu memikirkan persaingan karena semua, sudah ada penilaian tersendiri dari pelatih.

Yang terpenting tugas utamanya sebagai pemain depan, bisa cetak gol sebanyak-banyaknya demi membantu tim menang setiap laga.

Karena itu, bersama Sriwijaya FC musim ini dia tentu juga punya target pribadi dalam urusan cetak gol. Yakni berusaha keras minimal bisa bawa tujuh gol dalam setegah musim kedepan.

"Sebenarnya kalau gol itu, tergantung rejeki ya. Tetapi ya saya ingin berusaha lebih baik dari musim lalu..
Karena musim lalu saya cetak gol di setengah musim bersama Martapura," ujarnya.

Jumlah gol Mario, di Martapura FC langsung melejit ketimbang saat dia setengah musim bersama Persibat Batang.

Dia tak mencetak satu gol pun di sembilan kali penampilanya.

Dalam urusan gol, Mario sebelumnya juga pernah tampil cukup baik. Yakni saat bersama tim Academica musim 2018. Dalam setengah musim ia menorehkan 8 gol.

Sebenarnya saat di Persibat, ia sedikit kesulitan cetak gol lantaran lebih banyak bermain di wing, bukan posisi idealnya.

"Untuk di Sriwijaya FC nanti, mudah-mudahan saya bisa berikan hasil terbaik. Di sini, sejauh ini juga gak ada kesulitan apa-apa.
Justru adaptasi cukup cepat. Karena ada banyak teman lama juga disini, seperti Rahel, Agi Pratama, Rudiyana. Lumayan banyak lah," terangnya.

Bergabung dengan Sriwijaya FC musim ini, Mario mengaku senang. Karena memang, bergabung dengan tim sekelas Sriwijaya FC yang pernah menorekah banyak prestasi adalah sebuah kebanggan besar.

"Kemarin sebenarnya ada beberapa tim yang memberi tawaran. Tetapi saya langsung pilih Sriwijaya FC, karena nama besar tim ini buat saya bangga, bisa berseragam di sini," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved