DPRD Sumsel Desak Bulog Segera Serap Hasil Panen Petani, Temukan Ini saat Sidak ke Beberapa Gudang
“Kami juga minta seluruh gudang milik Bulog di wilayah Sumsel harus dipenuhi oleh hasil produksi beras petani kita,” tegasnya.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Komisi II DPRD Provinsi Sumsel mendesak Bulog Sumsel segera melakukan penyerapan hasil panen dari petani.
Sehingga Bulog memiliki stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumsel.
“Ya, harus segera melakukan penyerapan hasil panen padi petani. Karena di beberapa sentra pertanian padi di Sumsel, seperti di wilayah Kabupaten OKU Timur, Banyuasin, OKI, saat ini sedang panen raya,” kata Asgianto, Senin (6/4/2020).
Lanjut Asgianto yang didampingi Azmi Shofix mengatakan, pihaknya mendesak Bulog Sumsel beserta cabang-cabangnya di daerah seperti Bulog Cabang Lahat, Bulog Cabang Lubuklinggau, Bulog Cabang OKU untuk menyerap beras hasil panen petani sebanyak-banyaknya.
“Kami juga minta seluruh gudang milik Bulog di wilayah Sumsel harus dipenuhi oleh hasil produksi beras petani kita,” tegasnya.
Saat panen raya seperti ini, ungkap dia, Bulog harus segera mengamankan harga pembelian di tingkat petani.
“Jangan sampai harga jatuh, kasihan nasib petani kita,” tambahnya.
Dikatakannya, apalagi sebentar lagi masyarakat akan menyongsong puasa Ramadan dan Lebaran.
“Sedangkan saat ini kita sedang menghadapi pandemi virus Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir,” imbuhnya.
Karena itu, ungkap anggota dewan dari Partai Gerindra, dibutuhkan ketahanan stok pangan yang cukup, bahkan melebihi, menghadapi kondisi ini.
“Jangan sampai ketika hal buruk terjadi, ketersediaan pangan kita menjadi langka. Tentu kita tidak menginginkan itu terjadi. Dari hasil sidak ke beberapa gudang milik Bulog, kami menyimpan kekhawatiran. Karena stok yang ada menipis dan itupun dari hasil peyerapan tahun lalu,” sebutnya.
Dicontohkannya, gudang Bulog di Kabupaten OKU Timur yang berkapasitas 14.500 ton hanya ada stok 2000 ton.
Sedangkan di gudang Bulog di Palembang yang berkapasitas 60 ribu ton hanya ada stok tidak lebih dari 12 ribu ton.
Sementara itu, anggota komisi II DPRd Sumsel, Azmi Shofix SR SIP, Provinsi Sumsel dikenal sebagai lumpung pangan.
Salah satu indikator untuk melihat swasembada pangan Sumsel ini dengan melihat stok yang ada di gudang-gudang milik Bulog.