Kisah Perjuangan Wahib Sembuh dari COVID-19, Beberkan Gejela Awal: Saya Tidak Bisa Cium Bau Apa-apa

Wahib mengatakan bahwa dirinya sedang menjalani isolasi di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Editor: Weni Wahyuny
TribunNewsmaker.com Kolase/ Istimewa/ Freepik
Muhammad Wahib Herlambang, pasien sembuh corona 

TRIBUNSUMSEL.COM, BALIKPAPAN - Seorang pria bernama Muhammad Wahib Herlambang berbagi kisah bagaimana ia sembuh dari virus corona.

Sederet perjuangan ia lewati demi sembuh dan kembali ke keluarga dengan hidup secara normal.

Cerita Muhammad Wahib Herlambang berawal dari video ia sedang duduk di tempat tidur dalam ruangan berukuran kecil.

Dalam video yang beredar, pria berbaju kuning ini menyebut dirinya sebagai pasien positif Covid-19.

Wahib mengatakan bahwa dirinya sedang menjalani isolasi di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Jumat 3 April 2020, Kompas.com berhasil menghubungi Wahib hingga bersedia menceritakan perjuangannya sembuh dari virus corona.

Tangkapan layar video pasien positif corona, Muhammad Wahib Herlambang saat diisolasi di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Tangkapan layar video pasien positif corona, Muhammad Wahib Herlambang saat diisolasi di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, Kalimantan Timur. (Istimewa)

Seperti yang diketahui, pasien virus corona terus bertambah.

Sampai hari Sabtu 4 April 2020, total ada 1986 pasien positif terppar virus corona.

Dari 1986 pasien, 181 diantaranya meninggal dunia.

Sedangkan 134 orang telah dinyatakan sembuh termasuk Wahib.

Wahib pun menceritakan kronologi ia tertular virus corona hingga akhirnya dinyatakan sembuh.

Wahib ternyata salah satu dari 14 pasien positif corona yang dirawat di Balikpapan.

Namun, mulai Jumat (3/4/2020), dia keluar dari RSUD bersama dua pasien lainnya, setelah dinyatakan negatif hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya.

Akhir Februari 2020 lalu, Wahib bersama tiga rekannya mengikuti acara masyarakat tanpa riba di Bogor, Jawa Barat.

Dua rekannya dari Balikpapan dan satu di Samarinda.

Setelah dari Bogor, Wahib sempat merasakan gejala sakit.

Namun dirinya tak berpikir jika gejala tersebut adalah Covid-19.

Saat itu, aroma parfum yang ia gunakan tak bisa tercium.

“Saya tidak bisa cium bau apa-apa. Sempat tidak enak badan. Tapi dibawa istirahat saja sambil minum vitamin,” ungkap Wahib membuka ceritanya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat malam.

Selang beberapa hari, dia mendengar kabar ada rekan sesama peserta acara di Bogor, positif corona.

Pasien tersebut kemudian meninggal dunia di Solo.

Informasi itu ia dapat lewat obrolan pesan singkat grup WhatsApp.

Tanpa pikir panjang, Wahid langsung menghubungi call center tim gugus tugas Covid-19, Balikpapan.

Dari pembicaraan bersama tim gugus tugas, Wahib diminta mengisolasi mandiri di rumah.

Wahib lalu mengisolasi diri bersama istri dan anak.

Selama masa isolasi mandiri, dia beberapa kali dikunjungi tim medis dari gugus tugas memeriksa kesehatannya.

Hingga Senin, (16/3/2020), Wahib berinisiatif datang memeriksa diri di RSUD Kanujoso.

“Setelah itu saya diminta pulang. Nanti diinformasikan lebih lanjut,” cerita Wahib.

Dua hari kemudian, setelah pemeriksaan, Wahib menerima pemberitahuan lagi dari tim gugus tugas bahwa dirinya positif corona.

Di hari yang sama, Rabu (18/3/2020) Wahib langsung ke RSUD Kanujoso lengkap dengan pakaian ganti untuk menjalani masa isolasi.

“Saya datang sendiri pakai mobil. Sekarang mobil saya masih di parkiran RSUD,” jelas Wahib.

Malamnya di hari yang sama, Gubernur Kaltim Isran Noor mengumumkan rekannya di Samarinda positif Covid-19.

“Saya diumumkan positif keesokan harinya setelah di Samarinda,” jelas Wahib.

Sejak itu dia menjalani masa isolasi.

Hari-harinya dia mengisi kegiatannya dengan olahraga, beribadah dan berbagai kegiatan positif lainnya.

“Intinya pikiran harus ceria. Enggak boleh stres,” terang dia.

Wahib mengaku mendapat perawatan medis yang bagus.

Mereka diberi asupan makanan yang bergizi, obat-obatan dan lain-lainnya.

Hingga 16 hari terisolasi, Wahib kini sudah dinyatakan negatif setelah berjuang sembuh.

Dia sudah keluar dari ruang isolasi RSUD Kanujoso, namun masih menjalani masa observasi selama satu pekan ke depan sampai benar-benar sembuh dan dinyatakan pulang ke rumah.

“Yang berat itu hanya rindu keluarga. Makanya, saya bawa dengan olahraga rutin. Makan juga terjamin. Pelayanan medis bagus. Berat badan saya justru naik 1 kilogram,” ucapnya tersenyum.

Dari pengalaman yang dia alami, Wahib meminta masyarakat tidak perlu panik. Cukup menjaga kesehatan yang baik.

“Karena sistem imun kita bisa membunuh virus ini,” kata dia.

Hingga kini, istri dan tiga anaknya pun dinyatakan negatif corona. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perjuangan Wahib Melawan Virus Corona hingga Sembuh, Berawal dari Seminar di Bogor

dan di Tribunnews.com Cerita Wahib Sembuh dari Covid-19, Berawal dari Seminar di Bogor hingga Rasakan Gejala Berbeda

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved