Presiden Jokowi Resmi Digugat, Dianggap Lalai Antisipasi Virus Corona
Presiden Jokowi resmi digugat karena dianggap lalai dalam mengantisipasi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Ditengah pandemi corona di Indonesia, seorang warga menggugat Presiden Joko Widodo yang dianggap lalai antisipasi virus corona
Enggal Pamukty seorang warga yang menggugat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020).
Presiden Jokowi resmi digugat karena dianggap lalai dalam mengantisipasi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com, gugatan yang diajukan Enggal telah teregister dengan nomor PN JKT.PST-042020DGB.
Enggal pun mewakili kelompok pedagang eceran mengajukan gugatan class action kepada Presiden Jokowi tersebut.
• Siswi SMK di Sumut Diperkosa 7 Kakak Tingkatnya, Korban Dirudapaksa Setelah Turuti Permintaan Satpam
• 300 Polisi di Sukabumi Positif Virus Corona, Semuanya Siswa Setukpa Lemdiklat Polri
Ia menganggap orang nomor satu di Indonesia tersebut telah melakukan kelalaian fatal yang mengancam 260 juta nyawa rakyat Indonesia.
"Saya menggugat Presiden Jokowi karena kelalaian fatal dalam penanganan teror virus Covid-19" kata Enggal, dikutip dari Kompas.com, tak lama setelah ia resmi mendaftarkan gugatannya.
Enggal pun menyebut, tindakan yang dilakukan pemerintah pusat sejak awal sangat melecehkan akal sehat.
Selain itu, ia juga menilai bahwa tindakan pemerintah pusat membahayakan jutaan nyawa rakyat dengan program mendatangkan turis saat wabah Covid-19 berlangsung terjadi di sejumlah negara.
• 300 Napi Korupsi di Indonesia Diusulkan Dapat Asimilasi Untuk Dibebaskan Terkait Pandemi Corona
Padahal, harusnya pemerintah memiliki waktu yang cukup untuk mengantisipasi masuknya virus corona ini.
"Tiongkok sejak awal berani menutup kota Wuhan dan sekaligus propinsi Hubei yang berpenduduk 54 juta untuk memerangi teror virus Covid-19 tanpa memikirkan kerugian ekonomi.
Bagi pemerintah Tiongkok nyawa rakyatnya jauh lebih daripada investasi. Ini yang tidak kita lihat pada kebijakan Jokowi," kata dia.
"Mementingkan investasi pariwisata di saat wabah dahsyat Covid-19 bukan hanya melecehkan akal sehat tapi juga mendatangkan malapetaka besar.
Kita jadi olok-olok dunia Internasional di saat negara-negara lain justru menutup negaranya dari turis," sambungnya.
Akibat kelalaian pemerintah, Enggal mengaku dirinya mengalami kerugian ekonomi. Ia sebagai pedagang eceran mengalami penurunan pendapatan setelah virus corona masuk ke Indonesia.