Update Corona di Sumsel

Diskusi Solusi Liputan Media Selama Covid-19, Jurnalis Desak Jubir Lebih Responsip

Para jurnalis di Sumsesel yang digagas AJI Palembang, ITI Sumsel, PFI Palembang, AMSI Sumsel, PWI Sumsel, Tribun Sumsel, Sriwijaya Post

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
ISTIMEWA
Diskusi bersama para jurnalis ini menghadirkan, Gubernur Sumsel, Kapolda SUmsel, Pangdam II Sriwijaya, Kajati Sumsel, Ketua DPRD Sumsel dan Gugus Tugas. Diskusi digelar dengan aplikasi Zoom, Rabu (1/4/2020) pukul 10.00. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Para jurnalis di Sumsesel yang digagas AJI Palembang, ITI Sumsel, PFI Palembang, AMSI Sumsel, PWI Sumsel, Tribun Sumsel, Sriwijaya Post dan Sumatera ekspres menggelar diskusi online dengan Forkompinda untuk menyampaikan solusi peliputan media massa selama Pandemi Covid-19.

Diskusi bersama para jurnalis ini menghadirkan, Gubernur Sumsel, Kapolda Sumsel, Pangdam II Sriwijaya, Kajati Sumsel, Ketua DPRD Sumsel dan Gugus Tugas. Diskuis digelar dengan aplikasi Zoom, Rabu (1/4/2020) pukul 10.00.

Di saat pandemi Covid-19 terjadi di Sumatera Selatan tentu segala sesuatunya dibatasi, seperti diberlakukannya social distancing dan lain-lain demi kebaikan bersama.

Namun saat diberlakukan social distancing media terutama para jurnalis masih disibukan dengan pres conference secara langsung yang melibatkan kerumunan. Selain itu, jurnalis di Sumsel juga mengeluhkan tentang akses iniformasi dari pihak terkait yang kurang responsif.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua AJI Palembang Prawira Maulana, ada baiknya press conference tidak dilakukan tatap muka melainkan melalui viritual.

"Namun memang ada kendala untuk bahan video dan foto. Maka kami meminta bagaimana disiapkan bank data khusus. Untuk bank data khusus ini IJTI siap menjadi bank data," kata Prawira saat saat Diskusi Online Melalui Aplikasi Zoom, Rabu (1/4/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, terkait konfirmasi juga butuh kecepatan, untuk itu diharapkan juru bicara agar cepat tanggap. "Hal ini dikarenakan begitu banyak data yang bocor, tidak terverifikasi. Kami mencoba verifikasi, ternyata verifikasinya sangat sulit. Karena lambatnya mendapatkan konfirmasi. Kami mengharapan konfirmasi ini lebih dipermudah tanpa harus tatap muka langsung," cetusnya.

Sementara itu di kesempatan yang sama Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, bahwa ia mengapresiasi apa yang dilakukan oleh para jurnalis.

"Inilah inisiasi yang luar biasa, untuk membuat acara atau skema konfrensi pers berupa virtual. Saya acungi jempol. Mulai hari ini, saya intruksikan setelah Jubir Nasional menyampaikan rilisnya, disambut rilis Jubir Sumsel," kata Deru.

Lebih lanjut ia mengatakan, jadi semua harus siap, agar sumber berita yang dimaksud didapatkan dari sumber yang tepat.

Ia pun mencontohkan, seperti hari ini ada kebiajakan PT KAI bahwa kereta api dari dan ke Palembang di stop. Tapi mereka belum ada kejelasan, penumpang atau barang, mereka belum tertulis, tapi ini kebijakan KAI pusat.

Herman Deru pun menambahkan bahwa Posko Satgas Covid-19 ada di kantor Gubernur ini pusat pengendalian gugus tugas.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved