Berita Sriwijaya FC
Profil Pemain Sriwijaya FC Denny Arwin, Berhasil Karena Dukungan Umi, Pernah Jadi Pemungut Bola Golf
Profil Pemain Sriwijaya FC Denny Arwin, Berhasil Karena Dukungan Umi, Pernah Jadi Pemungut Bola Golf
Profil Pemain Sriwijaya FC Denny Arwin, Berhasil Karena Dukungan Umi, Pernah Jadi Pemungut Bola Golf
TRIBUNSUMSEL.COM - Sriwijaya FC baru menggelar pertandingan perdananya diajang Liga 2 Indonesia.
Kala itu, Sriwijaya FC mampu menang 2-1 atas PSIM.
Baru sepekan digelar, nyatanya Liga 2 Indonesia sudah harus dihentikan.
Penyebaran kasus virus corona yang kian menyebar, membuat Kemenpora memberhentikan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia.
Dengan pemberhentian kompetisi tersebut, manajemen Sriwijaya FC akhirnya memutuskan untuk meliburkan para pemainnya.
Bek Sriwijaya FC, Denny Arwin, ternyata menyimpan kisah haru dan sedih mengawali di dunia sepakbola.
Memulai dari betapa kuatnya doroangan sang almarhumah ibunda mengingkannya menjadi pesepabola dalam kondisi ekonomi kekuranga, hingga kini dengan prestasinya bisa mengangkat derajat keluarga.
"Kalau cerita soal saya bukan sedih lagi. Orangtua kuli bangunan. Buat SD ke SMP gak mampu. susah bayaran. Saking pengennya, almarhumah Umi saya agar bisa masuk SSB, beliau sampai pinjam uang ke tetangga. Beliau meninggal sejak saya SMP. Tak lama setelah saya masuk sekolah SSB Tahun 2006," ungkap Denny Arwin yang baru saja menggelar doa dan yasinan keluarga mendoakan almarhumah ibunya di di rumah Sawangan, Depok, Kamis (26/3/2020).
• Profil Hari Habrian, Belum Puas Mesti Untuk Kemenangan Sriwijaya FC Atas PSIM
• Libur Kompetisi, Pemain Sriwijaya FC, Rahel Radiansyah, Tetap Berlatih Jaga Kebugaran
• Kesehatan Jauh Lebih Penting, Pemain Sriwijaya FC, Erwin Gutawa Berharap Kompetisi Dapat Berjalan
Denny Arwin merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara putra asli Betawi pasangan Asmui Zainal dan almarhumah Nuraini ini setiap libur ke kampung halaman berusaha menyempatkan berziarah ke makam umi tercinta.
"Pas saya pergi umroh Mei apa Maret 2019 buat nazar untuk berangkatan umi mau naik haji. Keburu beliau meninggal. Jadi badalin buat umi yang sudah meninggal," kata pemain nomor punggung 22.
Bahkan sembari membuktikan bakat prestasinya di dunia sepakbola, pria lajang kelahiran Bogor, 2 Mei 1993 sempat menjadi tukang pungut bola golf.
Itulah kenapa Denny yang mengidolakan Patrice Evra pemain MU, ingin sekali jadi pemain sepakbola. Karena ingin mengangkat derajat orangtua.
Pasalnya ayahnya yang sehari-hari sebagai kuli kehidupan ekonominya jauh terbilang mencukupi.
"Dari gak punya kendaraan jadi bisa ada. Waktu ikut SSB Villa 2000. Ahmad Ikhwan sempat tinggal di rumah saya. Saya jadi tukang pungut bola golf.
Dari harga Rp 2000, Rp 3000 terkumpul sampai 10 buah lumpayan buat bayaran sekolah SMP. Serba susah waktu itu. Alhamdulillah setelah saya main bola, banyak hutang lunas semua," kata Denny.
Eks pemain belakang Cilegon United menapakkan kakinya di sepakbola mulai masuk SSB 2006.
Piala Nike ke Malaysia final lawan Thailand hadiahnya mendapat kesempatan main di MU di Eropa lawannya Didier Drogba waktu main di Juventus.
"Dulu posisi saya sayap kiri. Pas juara Suratin se Indonesia jadi bek kiri. Tim Villa 2000 mewakili Indonesia.
Saya main bola sejak kecil karena abang dan om pesepabola juga. Dan kalau mau diceritakan banyak prestasi selama ikut SSB," terangnya.
Awal karir di sepakbola profesional main di Persikat Depok 2010 U-17. Lalu main di Villa 2000 Divisi utama 2011-2012 yang pelatihnya Riki Nelsen (sekarang jadi pelatih Sulut United).
Setelah itu memperkuat Persepam Madura Utama (pelatih widodo) 2015 pas Liga dibekukan. Piala Torabika waktu bela Madiun FC 2016. Cilegon United 2017.
2018 membela Persita semifinal kalah lawan Semen Padang. Lalu 2019 kembali ke Cilegon United. Barulah 2020 bergabung dengan Sriwijaya FC.
"Target tentunya ingin menjadikan Sriwijaya FC juara Liga 2 dan promosi naik Liga 1," pungkasnya