Gula Pasir Langka

Operasi Pasar di Palembang : Tiap Warga Dijatah Beli 1/2 Kg Gula Pasir

Pemkot menggandeng Perusahan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumatera Selatan dan Bangka Belitung

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Rahmaliyah
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda mengecek stok di gudang Bulog Divre Sumsel Babel, Kamis (12/3/2020) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pemerintah Kota Palembang akan segera melakukan Operasi Pasar (OP) pada akhir pekan ini.

Operasi pasar digelar di 18 pasar di Kota Palembang.

Pemkot menggandeng Perusahan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

Hanya saja, Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengharapkan agar masyarakat tidak membeli dalam jumlah besar karena kondisi stok gula saat ini masih terbatas.

Stok hanya mencukupi untuk satu bulan ke depan lantaran molornya masa panen petani tebu.

"Oleh karenanya, kita batasi Pembelian gula sekaligus untuk meminimalisir jika ada oknum-oknum yang melakukan penimbunan gula sembari menunggu kiriman bantuan stok gula dari Kementerian 29 ribu ton."

"Satu orang warga hanya boleh membeli gula 1/2 kg dengan melampirkan fotokopi KTP, jaga-jaga jangan sampai stok kurang," jelasnya, Kamis (12/3/2020).

Dijelaskannya, Gula yang dipasarkan bekerjasama dengan Bulog tetap dibayar namun dengan harga HET gula yakni Rp 12.500.

Artinya 1/2 kg warga cukup membayar sekitar Rp 6 ribuan.

Ditahap awal Pasar murah atau OP ini akan dilakukan di lima pasar, terutama untuk komoditi gula.

"Kita fokuskan dulu ke gula karena ini menjadi keluhan masyarakat. Mudah-mudahan OP ini berjalan lancar sehingga stabilitas harga terjaga," ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel dan Babel, Yudi Wijaya mengatakan biasanya stok gula yang disediakan Bulog bisa mencapai ribuan, hanya saja kondisi saat ini tinggal 9,6 ton.

Padahal, dalam satu bulan Bulog biasanya menjual gula 3-5 ton.

"Sambil menunggu gula impor, dari Brazil dan India menurut infonya sebanyak 400 ribu ton. Dari situ, gudang Bulog se Indonesia akan menerima 29.800 ton."

"Nah, Untuk kebutuhan Sumsel sendiri kita tunggu dari Dinas Perdagangan berapa kebutuhannya," jelasnya.

Ia mengakui kelangkaan gula disebabkan faktor waktu panen tebu yang belum tiba, karena masa panen tebu ada di antara bulan Juni - Juli.

"Bukan hanya di pasar tradisional, saya juga menemukan di beberapa minimarket gula sudah langka. Kita harap dengan bantuan gula impor itu bisa memenuhi kebutuhan sembari menunggu masa panen," tutupnya (SP/ Rahmaliyah)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved