Virus Corona
Italia Berubah Hanya Dalam Empat Hari Akibat Virus Corona, Begini Kondisinya 'Realitanya Mengerikan'
Italia Berubah Hanya Dalam Empat Hari Akibat Virus Corona, Begini Kondisinya 'Realitanya Mengerikan'
Italia Berubah Hanya Dalam Empat Hari Akibat Virus Corona, Begini Kondisinya 'Realitanya Mengerikan'
TRIBUNSUMSEL.COM - Virus corona saat ini tengah menyebar luas di kawasan Eropa dan Asia.
Ratusan ribu orang dinyatakan terinfeksi virus ini, akibatnya suasa di kota berubah akibat adanya virus ini.
Hal inipun terjadi di Italia. Perubahan sangat dirasakan oleh pelatih Atalanta, Gianpiero Gasperini.
Atalanta pulang ke Italia pada Kamis (11/3/2020) dini hari waktu setempat usai melawat ke kandang Valencia di Stadion Mestalla, Spanyol.
Meski begitu, sang pelatih Gianpiero Gasperini merasa dirinya kembali ke 'dunia yang berbeda'.
Atalanta kembali ke Italia setelah menang 4-3 atas Valencia dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions, pada 10 Februari 2020 dini hari WIB.
La Dea, julukan Atalanta, sukses mengunci tempat di perempat final Liga Champions pada debut mereka di kompetisi tersebut.
• Usai Juventus dan Inter Milan, Kini Giliran Skuad Real Madrid yang Dikarantina Karena Virus Corona
• Atlet Basket NBA Tertular Virus Corona & Kompetisi Dihentikan Bergurau Sentuh Mic Saat Diwawancara
• Kabar Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk : Cedera, Liga Diisolasi, dan 27 Kasus Positif Virus Corona
Namun, pesta berakhir segera setelah skuad asuhan Gian Piero Gasperini mendarat di Bergamo, Italia.
Setibanya di kota asal klub tersebut, Gasperini mengakui bahwa semuanya telah berubah hanya dalam empat hari.
"Kami tiba sekitar pukul 03.30 pagi dan saya segera sadar bahwa kami telah terjun ke dalam realitas yang kami tahu mengerikan," kata Gasperini, seperti dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Evolusi sejak hari Minggu telah signifikan. Itu adalah dunia empat hari yang lalu, beda dengan hari Senin dan hari yang lain."
Gasperini mengaku, ia tidak tahu harus berbuat apa melihat perubahan yang terjadi dalam waktu singkat itu.
"Kami tidak tahu tentang masa depan. Hanya ketidakpastian. Akankah ini berlanjut? Akankah kita bermain lagi? Kami hanya tahu bahwa kami lolos ke babak berikutnya dan kami berhasil dengan baik di Liga Italia," ucap eks pelatih Palermo ini.
Di Liga Champions, Atalanta tampil impresif setelah sempat terseok-seok pada tiga laga awal fase grup.
Klub kebanggaan warga Bergamo ini bisa bangkit pada tiga laga berikutnya, termasuk saat menghadapi tuan rumah Shakhtar Donetsk dengan kemenangan tiga gol tanpa balas dalam laga terakhir pada 11 Desember 2019.
Josip Ilicic dkk juga cukup beringas dalam semua kompetisi yang mereka ikuti dengan torehan 87 gol dari 38 pertandingan.
Selain kelolosan Atalanta ke perempat final yang terjadi begitu cepat, kepulangan mereka ke Italia menjadi terasa berbeda lantaran keadaan di Bergamo telah berubah secara drastis selama minggu lalu.
Sebagai daerah yang terdampak parah virus corona, pemerintah meningkatnya langkah-langkah keamanan yang berimbas pada sepak bola.
Pada Senin (9/3/2020), Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte resmi mengumumkan Liga Italia ditangguhkan karena wabah virus corona.
Gelandang bertahan Marten de Roon mengungkapkan bahwa para pemain Atalanta diperiksa setiap hari untuk mengetahui kondisi di tengah wabah virus corona.
"Ketika kita memasuki klub, termometer langsung muncul. Setiap orang diperiksa setiap hari, ditanya bagaimana perasaannya," kata Marten de Roon.
"Kami diperiksa setiap hari dan saat ini saya tidak terinfeksi."