BREAKING NEWS: Pertikaian Antar Tetangga di Lubuklinggau, 1 Tewas 1 Masuk Rumah Sakit

Muhammad warga Jalan Pasir MAN II, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I terbaring lemah ditusuk tetangganya.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
ISTIMEWA
Suasana saat Muhammad dirawat di RS Siti Aisyah Lubuklinggau. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Muhammad warga Jalan Pasir MAN II, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I terbaring lemah ditusuk tetangganya.

Saat ini laki-laki berusia 48 tahun ini dirawat di Rumah Sakit Siti Aisyah. Selain mengalami luka tusuk ia mengalami luka di kepala kiri, pipi kiri, telinga kiri dan luka tusuk di belikat kiri.

Muhammad dirawat di rumah sakit setelah berkelahi dengan Bahri (40 tahun) dengan kedua adiknya Candra (32 tahun), Beni dan Solihin adik ipar Bahri.

Bahkan akibat pristiwa tersebut Candra adik Beni harus meregang nyawa setelah mengalami luka tusuk di dada kiri.

Apriyanti (40 tahun ) istri Muhammad menceritakan, kejadian bermula saat suaminya pulang sehabis bekerja mendapati anaknya M (13 tahun) mengalami luka di kepala.

"Saat melihat luka itu, suami saya bertanya dengan adiknya Meta, Meta cerita kalau luka dikepala kakaknya karena dilempar Sela anak Bahri," paparnya saat dibincingi Tribunsumsel.com, Kamis (13/3/2020).

Ia menuturkan, saat itu kepala anaknya sudah diobati oleh Bahri. Namun suaminya belum puas dan mendatangi rumah Bahri dengan tujuan supaya dikemudian hari ketika terjadi ada apa-apa bisa minta pertanggungjawaban.

"Saat datang itu terjadilah keributan, suami saya datang baik-baik, kemudian terjadilah keributan itu, mereka mengeroyok suami saya," papar Apriyanti.

Ia mengaku jika suaminya tidak membunuh Candra melainkan saat itu suaminya membela diri karena dikeroyok oleh Bahri, Candra, Beni yang tak terima didatangi oleh Muhammad.

"Karena tidak terima Bahri lansung mengeroyok bersama Candra. Candra memegang suami saya, sementara Bahri menusuk perutnya, setelah menusuk itu ia mencabut pisau dan ingin kembali menusuk. Tapi suami saya berontak, pisaunya mengenai Candra," terang Apriyanti.

Setelah Candra terjatuh Muhammad berlari menyelamatkan diri, namun Bahri yang diduga tidak terima bersama Solihin adik iparnya kembali mengejar memukul dan menusuk belakang Muhammad.

"Bahri nusuk lagi dari belakang, sementara Solihin memukul kepalanya, tidak lama berselang warga ramai menolong dan membawa ke dua-duanya ke rumah sakit," ujarnya.

Apriyanti mengatakan suaminya sudah beberapa kali berselisih faham dengan Bahri, bahkan jauh sebelum kejadian Apriyanti sempat ribut dengan istri Bahri.

"Memang sudah lama tidak akur, saya saja pernah ribut dengan istri Bahri, tapi saat itu kami memilih berdamai tidak diperjang ke proses hukum," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved