Iseng-iseng Bawa Berkah
BERAWAL dari hanya sekedar iseng berjualan produk yang diambil dari sahabatnya, membuat Dini kini telah mampu meraih omset jutaan rupiah tiap bulannya
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Ray Happyeni
BERAWAL dari hanya sekedar iseng berjualan produk yang diambil dari sahabatnya, membuat Dini kini telah mampu meraih omset jutaan rupiah tiap bulannya.
ASN di Kejaksaan RI Sumsel ini kini bekerja sambil mengeluti usaha "Kelempang Tunu Dini" yang sudah ia rintis sejak tahun 2015 lalu.
Finalis Kartini Milenial Award (KMA) 2020 kategori UMKM ini pun menceritakan awalnya ia hanya iseng berjualan ditempat kerjanya ketika ada bazar.
Lalu, ia pun mencoba ikut bazar tersebut dengan mengambil produk atau barang yang dijual dari seorang temannya.
"Saya terinspirasi sahabat saya jualan lalu saya mencoba ehh gak tahunya laku dan jadi ketagihan," ujar wanita kelahiran Palembang, 5 Mei 1988 ini.
Lalu, ia pun mencoba menitipkan jualananya di kantin tempat ia kerja dan mendapatkan respon bagus.
"Saya titip laku, habis dapat uang jadi malah makin senang. Iseng-iseng bawa berkah," ungkap dia.
Lalu, ia pun hampir setiap hari order dengan teman dan mulai berjualan di sosial media pasang stiker sendiri.
"Lama kelamaan saya pun berani belajar buat pempek selama satu tahun kursus. Setelah itu memberanikan buka jualan sendiri dan jualan dengan menurut rasa saya sendiri," beber dia.
Selain kelempang tunu, ia juga menjual aneka pempek yang kini menjadi andalannya. Yakni pempek betot, pempek sate , kemplang goreng hitam dan lain sebagainya.
"Menu andalan kita yakni pempek betot, pempek goreng yang crispy di luar lembut di dalam di tengahya kasih sambel tumis. Selain pempek ada varian frozen home made seperti tekwan frozen dan model frozen udah lengkap sama bumbu, cabe dan soun," jelasnya.
Dini mengaku selama lima tahun berbisnis tentu ada kendala seperti kalau cuaca lagi tak bersahabat ia tak bisa menjual kelempang tununya karena tak bisa menjemur kelempangnya.
"Kalau musim hujan omset pasti berkurang," beber dia.