Warga China Meninggal Mendadak di Bintan, Ini Kata Kantor Imigrasi
Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal China, Gong Shijin yang ditemukan tewas di mes PT BAI, Galang Batang, Gunung Kijang, Bintan meninggal
TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal China, Gong Shijin yang ditemukan tewas di mes PT BAI, Galang Batang, Gunung Kijang, Bintan meninggal karena sakit.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas l Tanjungpinang Irwanto Suhaili melalui Humasnya, Gunawan mengatakan, pria 49 tahun itu menghembuskan nyawa akibat sakit jantung yang ia derita.
"Informasi dari pihak medis bahwa TKA tersebut terkena sakit jantung," ujarnya, Senin (2/3/2020).
Ia menyampaikan, TKA tersebut sudah bekerja sejak November 2019 lalu sesuai Ijin Tinggal Terbatas (ITAS).
"Tenaga Kerja Asing (TKA) itu bekerja di PT CG International Contruction," ungkapnya.
Berdasarkan informasi dari rumah sakit, jenazah akan dikremasi di Indonesia.
Jumlah Tenaga Kerja Aasing (TKA) dibawah pengawasan wilayah kerja Imigrasi Kelas l Tanjungpinang berjumlah 281 orang.
"Untuk di Kabupaten Bintan ada 277 orang dan Tanjungpinang ada 4 orang. Informasi dari Rumah Sakit, tidak dibawa ke China," ucapnya.
Bantah Terinfeksi Virus Corona
Penghuni mes sebuah perusahaan di Galang Batang, Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri dikejutkan dengan tewasnya seorang pekerja asal China.
Korban bernama Gong Shijin (49) pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya Sabtu (29/2/2020).
Korban diketahui merupakan pekerja sub kontraktor (subkon) dari PT CGI yang menghuni mess PT BAI, Galang Batang, Gunung Kijang, Bintan.
Saat itu, rekan kerja korban berusaha untuk membangunkannya untuk bekerja, tapi tidak ada respon dari korban.
Curiga dengan kondisi Gong Shijin, rekan kerjanya melaporkan hal ini ke manajemen perusahaan dan meneruskan laporan ini ke Mapolsek Gunung Kijang.
"Benar, Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok itu penghuni mes PT BAI Nomor Nomor 708. Korban merupakan pekerja dari PT CGI," kata Kapolsek Gunung Kijang, AKP Monang Parlagutan Silalahi, Senin (2/3/2020).
Monang mengungkapkan, korban selama ini sering mengeluh sakit. Khususnya sakit pada bagian telinga kepada rekan kerjanya.
Dari hasil pemeriksaan, korban meninggal dunia murni akibat sakit yang dideritanya.
Ia membantah bila tewasnya WNA asal China itu akibat terinfeksi virus Corona.
"Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Suah ada dicek oleh tenaga kesehatan," ungkapnya.
Monang juga menambahkan, untuk pemakaman jenazah korban, saat ini manajemen sedang berusaha melakukan koordinasi dengan pihak keluarga.
"Kalau di mana di makamkan, pihak perusahaan masih melakukan komunikasi dengan pihak keluarganya,” ucapnya.
Warga Minta Pemerintah Koordinasi dengan WHO
Kekhawatiran akan masuknya virus Corona ke Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri begitu dirasakan warga.
Warga Kabupaten Bintan meminta kepada pemerintah untuk berkoordinasi dengan Organsiasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus Corona saat Tour de Bintan 2020.
Lomba sepeda bertaraf internasional tahunan itu rencana akan diselenggarakan selama 3 hari sejak 27 Maret 2020.
Rider dari sejumlah benua seperti Asia, Eropa, Australia dan Amerikadiprediksi tetap bergabung dalam ajang bergengsi itu.
"Kami berharap seperti itu. Sampai sekarang rasanya belum ada yang bisa menjamin peserta dari luar negeri itu aman. Saya sendiri juga ada rencana ingin ikut, tapi ada rasa khawatir. Makanya saya berharap WHO bisa ikut serta," ucap warga Kawal, Emmy, Minggu (1/3/2020).
Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Wan Rudi Iskandar menuturkan, antisipasi virus Corona (Covid-19) saat pelaksanaan Tour de Bintan 2020 ditangani oleh Dinas Kesehatan Propinsi Kepri dan Bintan serta Kantor Kesahatan Pelabuhan (KKP).
Dua otoritas ini, menurut Wan Rudi Iskandar akan bertugas mencegah suspect virus Corona agar tidak masuk ke Kabupaten Bintan.
"Begitu juga dengan pihak Singapura. Mereka tidak akan membiarkan masuk atau keluar dari wilayahnya pengunjung yang terindikasi virus Corona," ucapnya.
Wan Rudi juga menambahkan, koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepri masih terjalin dengan baik.
Penanganan virus Corona ini juga ditangani secara protap CIQP.
Pihak imigrasi juga dilibatkan dalam immigration quarantine.
"Tujuan kami bagaimana kegiatan ini tetap jalan tetapi tidak merugikan kita masyarakat Indonesia kedepan. Sehingga, kami berharap intansi terkait dan masyrakat sama-sama turut mendukung," ucapnya.
Bantah 2 Turis Positif Virus Corona
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni membantah adanya turis asal China yang masuk di Bintan terinfeksi Virus Corona (Covid-2019) yang saat ini mewabah di China.
"Sampai sejauh ini tidak ada ditemukan turis yang mengidap Virus Coronavirus (nCoV) yang masuk melalui pelabuhan Bintan," ucapnya, Rabu (22/1/2020).
Memang beberapa hari lalu, ada dua orang turis dari Wuhan China ke Singapura dan datang ke Bintan terdeteksi oleh alat pengukur suhu tubuh atau thermal scanner dan berbunyi.
Namun, setelah dilakukan pengecekan kondisi kesehatan dan ronsen sesuai aturan pengecekan virus oleh petugas, kedua turis itu tidak sedang mengidap Virus Coronavirus (nCoV).
"Hanya saja saat itu suhu tubuhnya sedang panas, sehingga alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner berbunyi. Tapi setelah dicek tidak ditemukan turis itu mengidap virus tersebut," terangnya.
Sementara itu, saat disinggung mengapa kedua turis terdeteksi oleh alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner, Gama menyebutkan kedua turis kondisi tubuhnya sedang panas dan bisa disebabkan karena sedang flu.
"Nah karena thermal scanner memang mendeteksi suhu tubuh yang panas, sehingga alat itu bunyi ketika kedua turis melewati alat itu di pelabuhan Bintan," ungkapnya.
Gama juga menyebutkan, untuk mengantisipasi pergerakan turis Singapura yang datang ke Kabupaten Bintan, Dinkes Kabupaten Bintan sudah koordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bintan.
Hal ini untuk mengantisipasi agar virus Virus Coronavirus (nCoV) tidak sampai masuk Bintan.
"Nah sampai sejauh ini kita selalu berkoordinasi dengan pihak KKP dan belum mendeteksi adanya turis yang terjangkit Virus Coronavirus (nCoV). Kami juga meminta setiap turis dari Singapura yang hendak ke Bintan di-screening melalui Thermal Scanner yang sudah dipasang di Pelabuhan," tuturnya.
Gama juga menambahkan, bahwa Bintan merupakan wilayah pariwisata yang terkenal di dunia.
Sehingga banyak turis-turis asing yang datang ke Bintan untuk menikmati liburan.
Maka dari itu, KKP sudah melakukan screening di beberapa pintu masuk turis asing tersebut.
Di antaranya Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, Pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi dan Bandar Sri Udana Lobam, dan Pelabuhan Khusus Bintan Lagoon Resort (BLR) dan pelabuhan khusus resort lainnya.
"Sejauh ini kami belum mendapati adanya turis asing yang tertular penyakit Virus Coronavirus (nCoV) tersebut. Baik itu yang dipantau dari suhu badan dan lainya melalui thermal scanner. Semoga saja tidak pernah ada," jelasnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id