Berita Viral

Sosok Kapil Mishra, Diduga Provokator Penyerangan Warga Muslim di India, Ratusan Orang Jadi Korban

Sosok Kapil Mishra, Diduga Provokator Penyerangan Warga Muslim di India, Ratusan Orang Jadi Korban

NDTV.com
Sosok Kapil Mishra, Diduga Provokator Penyerangan Warga Muslim di India, Ratusan Orang Jadi Korban 

TRIBUNSUMSEL.COM - Aksi penyerangan terhadap satu kaum ke warga lainnya di India menjadi sorotan dunia.

Tak jarang, banyak kecaman dari berbagai kalangan termasuk dari tokoh-tokoh di Indonesia.

Peristiwa pembunuhan massal yang dilakukan sekelompok massa di India dipicu akibat suatu aturan.

Belakangan ini India kembali menjadi perhatian berbagai duunia.

Bagaimana tidak, kerusuhan besar terjadi di New Delhi sejak awal pekan di Timur Laut Delhi dan telah menyebabkan 30 orang tewas hingga ratusan orang luka-luka.

Ruben Onsu Sebut Betrand Peto Posesif, Ini Reaksi Betrand Lihat Sarwendah Pakai Baju Tembus Pandang

Tak hanya menghilangkan beberapa nyawa orang, kerusuhan ini juga tentu sangat merugikan karena telah merusak beberapa fasilitas umum.

Ada beberapa tokoh yang diduga memperlopori kerusuhan terburuk di Delhi ini.

Kisah Loper Koran Kini Sukses Jadi Jenderal Bintang Dua TNI, Pimpin Akademi Militer Magelang

Salah satunya Kapil Mishra, ia merupakan provokator penyerangan massa di India.

Hal ini karena ia mulai mengancam kelompok CAA (Citizenship Amandment Act), Undang-undang yang dianggap Anti-Muslim.

Dikutip laman kompas.com, perselisihan dimulai pada Minggu (23/2/2020) antara demonstran pendukung Hindu beserta penolak UU CAA yang beragama Islam.

Kerusuhan ini terjadi sepanjang kunjungan resmi pertama Presiden AS Donald Trump ke India.

Peristiwa yang mengintimidasi umat muslim ini terjadi di 18 kilometer dari pusat Ibu Kota.

Kapil Mishra yang diduga sebagai provokator dari kerusuhan ini.

Video Adegan Minum Sperma Bikin Roy Kiyoshi Ditegur KPI, Lihat Detik-detik Wanita Minum Darah

BJP merupakan sebuah partai politik nasionalis Hindi di India.

Partai ini petama kali dibentuk pada tahun 1980 dan diketuai oleh Rajnath Singh.

Keturunan politikus

Ibu dan ayah Mishra pernah menduduki jabatan penting di India.

Ibunya, Annapurna Mishra adalah mantan Walikota Delhi Timur yang berafiliasi dengan BJP.

Sedangkan ayahnya, Rameshwar Mishra ‘Pankaj’ adalah mantan pemimpin sosialis, pemikir dan penulis.

Mishra pada awalnya merupakan anggota partai AAP dan terpilih untuk Majelis Legislatif Delhi dari Karawal Nagara dengan AAP tiket dalam pemilihan 2015.

Namun, hubungan Mishra dan para pemimpin AAP memburuk, sebab Mishra mengajukan pengaduan korupsi terhadap AAP dan Ketua Menteri Delhi saat itu Arvind Kejriwal dengan tuduhan menerima suap.

Ulahnya yang sering menyerang partainya sendiri ini, membuat ia harus di diskualifikasi sebagai anggota AAP pada tahun Agustus 2019 lalu.

Mirha bergabung dengan BJP pada 17 Agustus 2019, dan melanjutkan ke pemilihan dan kehilangan jejak pendapat Majelis 2020 sebagai kandidat BPJ dari Model Town.

Selama pemilihan itu, ia memberlakukan larangan kampanye selama 48 jam untuknya karena pernyataannya kontroversial.

Ia mengatakan bahwa pemilihan itu adalah kontes antara India dan Pakistan yang menyiratkan bahwa AAP mewakili Pakistan.

Tepat sebelum kerusuhan melanda, Mishra diduga memberikan ultimatum kepada polisi Delhi.

Yakni dengan membersihkan jalan di dekat statiun metro Jaffrabad dimana orang-orang yang dasarnya memprotes Undang-undang Kewarganegaraan (CAA).

Ultimatum ini kemudian menjadi percikan yang memicu kerusuhan komunal, menurut banyak warganet dan para pemimpin yang sekarang.

Mereka menuntut Mishra untuk segera dipenjarakan.

Artikel ini telah tayang di Sonora.id dengan judul "Ini Sosok yang Diduga Provokator dari Pembantaian Umat Islam di India"

Protes Ari Untung

Komedian Ari K Untung atau akrab disapa Ari Untung akhirnya buka suara soal kekejaman yang dilakukan warga lokal hingga aparat kepolisian terhadap umat muslim di India.

Ari Untung mengecam aksi kekerasan tersebut.

Terlebih, warga lokal dan Kepolisian India tega menyiksa bahkan membunuh umat muslim di India karena berbeda keyakinan.

Pernyataan keras tersebut diungkapkan Ari Untung lewat akun Instagramnya @arikuntung; pada Sabtu (29/2/2020).

Dalam postingannya berjudul 'MASIH HARUS SABAR?', Ari Untung menanyakan kesalahan yang diperbuat umat muslim di India.

Sehingga warga lokal dan aparat kepolisian tega menganiaya bahkan membunuh mereka.

Selain itu, Ari Untung menanyakan tentang hukum menganiaya dalam ajaran agama lain.

Sebab, ditegaskannya, kekerasan sangat tidak dibenarkan di dalam ajaran Islam ataupun ajaran agama lainnya.

"Apa salah saudara2 kami
pembunuhan penyiksaan pembantaian jika hidup sebagai muslim minoritas," tulis Ari Untung.

"Adakah ajaran kelembutan juga ada di kepercayaan kalian?," tanyanya.

Kekerasan tersebut diungkapkan Ari Untung di sejumlah belahan dunia, mulai dari Khasmir India, Rohingya Myanmar, Selandia Baru, Palestina dan Uighur China.

Perlakuan buruk terhadap umat muslim di sejumlah wilayah tersebut lantaran umat muslim merupakan minoritas.

Hal tersebut katanya berbanding terbalik dengan situasi di Indonesia.

Indonesia yang didominasi pemeluk agama Islam justru menghargai kepercayaan umat agama lain.

"India.. Jika berbeda denganmu apakah begitu caranya kalian hidup sebagai sesama manusia?," tanya Ari Untung.

"Taukah saudara2ku di negara minoritas
kami menyayangimu.Kami bangga kalian teguh dengan keyakinanmu walaupun nyawa taruhannya," jelasnya.

Terkait penganiayaan hingga pembunuhan umat muslim yang terjadi di India, Ari Untung mengaku kecewa dengan sikap sejumlah negara di dunia.

Negara itu menyebut kekerasan terhadap umat muslim di India bukanlah aksi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Bukan juga sebagai aksi terroris atas dasar agama dan bukan aksi pembunuhan.

Hal yang sangat disesali adalah pernyataan sejumlah negara di dunia.

Mereka katanya sepakat dan menyebut teroris melekat pada Islam.

"Satu2nya ajaran damai yg selalu difitnah
Tak pernah menjajah Dan selalu dijajah. Pola fitnah yg selalu sama dr masa Nabi," ungkap Ari Untung.

Ari Untung pun meminta kepada seluruh umat muslim untuk bersabar.

Ari membuktikan tentang kekuasaan Tuhan merujuk pada aksi kekerasan yang dilakukan pemerintah China terhadap Umat Muslim Uighur.

Pemerintah China yang diketahui mengisolasi umat muslim Uighur justru kini tengah mendapatkan balasan.

Lewat wabah virus corona, China kini telah diisolasi dunia.

"Yang sabar Pertolongan Allah itu pasti .
Negara yang meng 'isolasi' saudara kami di Uighur Kini sedang 'diisolasi' dunia," tulis Ari Untung.

"India? Tunggu tanggal mainnya. 'Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya' (8: 30)," jelasnya.

Mengakhiri statusnya, Ari Untung mengungkapkan fakta mengejutkan soal stigma terorisme yang dikaitkan dengan umat muslim.

Padahal, jumlah teroris hanya sebanyak 0,1 persen dari total populasi umat muslim yang kini mencapai 1,9 miliar di dunia.

"Jumlah teroris yg 'dilabeli' 'islamic terorisme' oleh media hanya berjumlah 0.1% dr total populasi muslim dunia yg sekarang berjumlah 1,9M," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved