Berita Sriwijaya FC
Jebolan Tarkam, Pemain Sriwijaya FC, Erwin Gutawa Berikan Tips Untuk Menjadi Pemain Profesional
Jebolan Tarkam, Pemain Sriwijaya FC, Erwin Gutawa Berikan Tips Untuk Menjadi Pemain Profesional
Jebolan Tarkam, Pemain Sriwijaya FC, Erwin Gutawa Berikan Tips Untuk Menjadi Pemain Profesional
TRIBUNSUMSEL.COM - Untuk menjadi pemain profesional, tak melulu harus keluar dari SSB.
Hal itupun dirasakan oleh pemain belakang Sriwijaya FC, Erwin Gutawa.
Meski mengaku lahir dari kompetisi tarkam, namun faktanya bek senior Sriwijaya FC Erwin Gutawa bisa bersaing level tertinggi Liga 2, bahkan beberapa klub seperti Barito sempat memintanya bergabung.
Sejarah panjang perjalanan Erwin Gutawa menembus posisi inti sehingga membuatnya menjadi pemain profesional memang tidak mudah. Maka Erwin pun tidak segan-segan berbagi tips kepada pemain Sumsel, sebab buktinya meski dari tarkam bisa bersaing
Diakui, Stoper anyar Sriwijaya FC yang mengenakan jersey Sriwijaya FC nomor punggung 5 ini, dia tidak mengenyam pendidikan utuh dari Sekolah Sepak Bola (SSB), melainkan bakat alami sebagai pemain Tarkam (Tarikan Kampung).
"Saya gak SSB bakat alami aja. Saya tarkam. Alhamdulillah ada cita cita mau ikut sepakbola profesional. Sering nonton di bola latihan main," kata Erwin.
Pemain berambut gondrong inipun ikut tim PON Kalsel PON 2012 di Riau, hingga masuk Divisi 2 Martapura FC 2012. Kemudian lolos Divisi 1 2013. Terakhir berhasil lolos 2014 Divisi Utama.
"Bedanya sangat jauh. Kalau tarkam gimana harus menang. Gak ada kayak di profesional yang harus disiplin latihan teknik. Ada pola permainan. Lebih dewas lagi bermain bola," kata Erwin.
Ia membenarkan banyak yang memuji fisiknya yang terbilang kuat dan menurutnya itu lantaran motivasi semangat membela lambang di dada.
"Iya dari dulu banyak yang nanya itu. Buat saya main bola itu dari hati. Kalau hati senang mencintai pekerjaan ini, jadi itulah emangat saya. Gak kenal kompromi. Dan selalu semangat membela lambang di dada," ujarnya.
Jelang diputarnya kompetisi Liga 2 yang kick off dijadwalkan 13 Maret 2020, ia menekankan agar semangat bisa lebih kerja keras lagi.
"Kompetisi nanti harus lebih kerja keras. Semangat kita harus lebih dari lawan. Jangan mau perasaan kalah dari musuh," katanya.
Pemain asal Desa Samaenre, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) kelahiran 2 Juli 1992 ternyata memiliki makan favorit cotto Makassar.
"Makanan favorit saya cotto Makassar. Kalau pas lagi di luar Makassar, saya suka cari. Kalau di Palembang saya belum ketemu. Soalnya masih sibuk latihan," kata Erwin.
