POGI Sumsel Ikut Beraksi Soal Perempuan Bisa Hamil di Kolam Renang

Pernyataan dari Komisioner KPAI Pusat Sitti Hikmawaty soal hamil di kolam renang mendapat respon dari Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI)

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
M ARDIANSYAH/TRIBUNSUMSEL.COM
Ketua Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Sumsel DR dr Kms Yusuf Effendi SpOG(K) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pernyataan dari Komisioner KPAI Pusat Sitti Hikmawaty soal hamil di kolam renang mendapat respon dari Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Sumsel.

Pernyataan yang dikeluarkan Sitti Hikmawaty, bila seorang perempuan dapat hamil karena ada sperma yang masuk ke dalam kemaluan wanita saat berenang. Uangkapan tersebut, sangat disayangkan Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) terutama Cabang Sumsel.

Dari itulah, Ketua Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Sumsel DR dr Kms Yusuf Effendi SpOG(K) angkat suara terkait hal tersebut. Hal ini, jangan sampai membuat publik terutama perempuan menjadi resah dan tidak mau lagi berenang.

Menurut Dokter Spesialis Kandungan di RSMH Palembang ini, seluruh POGI di Indonesia untuk memberikan sanggahan dan klarifikasi terkait pernyataan yang dikeluarkan Komisioner KPAI Sitti Hikmawaty.

"Perlu kami jelaskan secara medis bila apa yang diungkapkan komisioner KPAI itu tidak berlandaskan. Agar publik terutama perempuan tidak resah dengan adanya pernyataan itu," ungkapnya ketika ditemui di ruang kebidanan RSMH Palembang, Senin (24/2/2020).

Yusuf menjelaskan, seorang perempuan bisa hamil harus membutuhkan proses yang panjang. Tidak serta merta, sperma yang ada di kolam berenang menempel ke kelamin perempuan atau masuk ke kelamin perempuan langsung bisa hamil.

Proses kehamilan terjadi, karena adanya hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Selain hubungan seksual, kehamilan dapat terjadi karena ada rekayasa kehamilan baik itu inseminasi atau bayi tabung yang dilakukan dalam dunia medis.

"Katanya, sperma yang dilepaskan di kolam renang, ketika menempel atau masuk ke dalam bisa langsung hamil. Itu yang sebenarnya perlu kami jelaskan. Kehamilan terjadi, karena adanya hubungan seksual atau rekayasa produksi. Tidak bisa, hamil karena sperma di air kolam renang masuk vagina dan jadi hamil," jelas Yusuf.

Kehamilan seorang perempuan, terjadi setelah adanya hubungan seksual. Dari hubungan seksual itu maka sperma akan masuk ke dalam media yakni vagina dan rahim. Dari itulah, terjadi pembuahan sehingga membuat seorang perempuan hamil.

Namun, bila sperma yang dikeluarkan lelaki di kolam renang tidak akan membuat seorang perempuan hamil. Hal ini, dikarenakan, sperma yang dikeluarkan seorang lelaki bukan pada medianya yakni alat kelamin perempuan, maka sperma itu akan langsung mati.

Sperma hanya bisa hidup dan melakukan pembuahan di PH tertentu setelah keluar dari kelamin lelaki. Hal ini, bisa terjadi bila dengan proses baik itu berhubungan intim maupun rekayasa reproduksi.

"Dengan proses yang baik itu juga, bisa ada dua kemungkinan. Perempuan itu akan hamil atau tidak. Kembali lagi pada sperma itu sendiri, apakah dalam kondisi bagus atau tidak. Karena, prinsip sperma yang bisa membuahi sampai perempuan bisa hamil karena jumlah sperma yang bagus banyak, gerak sperma menuju ke rahim cepat, bentuk sperma yang bagus dan lurus. Terakhir, media yang dimasuki yakni rahim apakah subur atau tidak. Itu penjelasannya, tetapi dengan kegiatan berenang tadi, tidak mungkin seorang perempuan di kolam bisa hamil karena ada sperma di kolam renang," ungkapnya.

Yusuf juga menjelaskan, masyarakat juga harus mengetahui perbedaan antara sperma dan air mani. Karena, selama ini masyarakat beranggapan bila sperma itu sama saja dengan air mani. Padahal, hal tersebut salah. Karena air mani dan sperma itu berbeda.

Air mani, menurut Yusuf merupakan cairan kental putih yang keluar dari kelamin lelaki usai berhubungan intim. Sedangkan sperma itu, merupakan bibit yang ada di dalam air mani. Bibit inilah yang nantinya bergerak meninggalkan air mani menuju ke rahim untuk melakukan pembuahan.

"Jadi, kita juga harus paham. Jangan sampai salah. Antara sperma dan air mani, karena air mani tidak bisa membuat orang hamil. Tetapi sperma bisa, namun ada faktornya juga," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved