Anies Baswedan Belum Bisa Kalahkan Elektabilitas Prabowo, AHY Jadi Pesaing di Pilpres 2024

Prabowo Subianto menempati urutan teratas dalam hal elektabilitas apabila pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berlangsung

(Tribunnews/Dany Permana) dan (KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Prabowo Subianto menempati urutan teratas dalam hal elektabilitas apabila pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berlangsung.

Meski Pilpres 2024 terbilang lama, Prabowo Subianto menurut lembaga survei masih memiliki tingkat keterpilihan yang cukup tinggi.

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas paling tinggi.

Hal itu merupakan hasil survei Indo Barometer yang dirilis di Century Park Hotel, Jakarta, Minggu (23/2/2020).

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan hasil itu diperoleh bila Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu belum berubah, sehingga Presiden Joko Widodo tak bisa mencalonkan kembali.

Dibocorkan Pendukung Jokowi, Inilah Kriteria Sosok Menteri yang Akan Diganti Presiden Jokowi

Tepati Janji, Hotman Paris Beri Uang Segepok Untuk Bocah SD Juarai Lomba Lari 21 KM, Sindir Bupati

Dalam survei tersebut, ada 22 nama selain Prabowo yang disimulasikan dalam survei sebagai capres.

"Prabowo Subianto unggul (22.5 persen), kemudian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (14.3 persen), Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno (8.1 persen)," ujar Qodari saat memaparkan hasil surveinya.

Selanjutnya pada posisi keempat disusul oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (7,7, persen), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (6,8 persen), Wakil Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (5,7 persen), dan posisi ketujuh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (3,3 persen).

Selanjutnya di posisi kedelapan ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (2,6 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (2,5 persen), Menko Polhukam Mahfud MD (1,6 persen), Ketua DPR Puan Maharani (1 persen).

Seperti diketahui, pada Pilpres 2019 lalu Prabowo merupakan rival dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Ia berpasangan dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Upaya mantan Komandan Jenderal Kopassus ini menduduki kursi RI 1 tidak hanya dilakukan pada Pilpres 2019 saja.

Tercatat Prabowo sudah empat kali ikut kontestasi.

"Sementara itu nama lainnya di bawah 1 persen. Tidak akan memilih atau rahasia atau belum memutuskan atau tidak tahu atau tidak jawab 21.7 persen," lanjut Qodari.

Survei nasional ini dilaksanakan pada 9 – 15 Januari 2020 di 34 provinsi.

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.

Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Jokowi Dukung Sandiaga

Viral Bang Kodir Selamatkan Puluhan Nyawa Pelajar SMPN 1 Turi Sleman, Evakuasi Siswa Pakai Tangga

Nama Sandiaga Uno belakangan ini menjadi populer, pasca dirinya disebut akan bertarung di Pilpres 2024.

Isu majunya mantan Wagub DKI Jakarta ini, muncul setelah Presiden Jokowi memberikan signal menang Pilpres 2024.

Akan tetapi, menurut Hendri Satrio, Sandiaga Uno yang merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memang punya peluang besar untuk menang dalam Pilpres 2024.

Bahkan, Hendri menilai peluang Sandiaga lebih besar jika dibanding nama lain, misalnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Lebih berpeluang Sandi, karena Sandi punya kendaraan politiknya, Anies tuh enggak punya sandaran politik dia," kata Hendri kepada Kompas.com, Senin (20/1/2020).

Hendri memahami bahwa saat ini Anies Baswedan juga didekati sejumlah partai politik. Salah satunya adalah Partai Nasdem.

Namun, tidak ada jaminan Partai Nasdem akan mengusung Anies dalam Pilpres 2024.

"(Anies) dia mesti melobi-lobi lagi, kan belum tentu juga Nasdem ikut Anies sampai 2024 kan," tutur Hendri.

Lalu, apakah ada kemungkinan Jokowi menyebut nama Sandiaga Uno untuk menghadapkannya dengan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024?

Peraih Nilai SKD Tertinggi di Sumsel Dari Lahat, Urutan 3 Nasional, Sosok Cantik Guru Matematika

Hendri Satrio meragukan ada niat Jokowi untuk mengadu peluang Sandiaga dan berhadapan dengan Anies Baswedan. Apalagi, Pilpres 2024 dapat dibilang masih terlalu jauh.

"Enggak (ada upaya agar Anies-Sandi saling berhadapan), enggak bisa secara langsung dibenturkan saat ini," tutur Hendri.

Bahkan, Hendri Satrio menilai bahwa Anies dan Sandiaga berada dalam kubu yang berbeda, terutama jika nantinya Anies didukung Partai Nasdem.

"Karena Anies saja yang sekarang mau usung Nasdem, kok. Nasdem sama Sandiaga Uno kan beda pos, beda kubu juga," ujar Hendri.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi memberikan isyarat kepada mantan rivalnya pada Pilpres 2019, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.

Isyarat itu diberikan Jokowi saat meresmikan pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Mulanya, Jokowi berseloroh bahwa ada kader Hipmi yang hadir dalam acara tersebut akan menjadi kandidat capres pada Pilpres 2024.

Namun, Jokowi tak menyebutkan nama. Mantan Gubernur DKI itu hanya memberikan isyarat bahwa calon kuat penggantinya sebagai presiden ialah yang barusan berdiri.

Diketahui, hanya Sandiaga yang baru saja berdiri saat Jokowi berpidato.

Sandiaga Uno Disebut Ekspresinya Tidak Suka, Ia Ngaku Sedang Sakit, Farhat Abbas Malah Tulis Begini
Sandiaga Uno Disebut Ekspresinya Tidak Suka, Ia Ngaku Sedang Sakit, Farhat Abbas Malah Tulis Begini (IST)

Saat itu Jokowi mengaku hanya mengenal satu mantan Ketua Umum Hipmi, yaitu Sandiaga Uno yang menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Prabowo Subianto: Masih Lama Itu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menanggapi soal kode Presiden Joko Widodo soal kesempatan Sandiaga Uno menang di Pilpres 2024.

Prabowo pun menjawab bahwa itu bukan hal yang mustahil.
"Bisa saja," kata Prabowo di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).

Namun, Prabowo enggan menanggapi lebih jauh soal pencapresan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu.
Dia menyebut perjalanan menuju Pilpres 2024 masih jauh.

"Masih lama, masih lama itu," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi memberikan isyarat bahwa Sandiaga akan memenangkan Pilpres 2024.

Isyarat itu disampaikan Jokowi saat meresmikan pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Mulanya, Jokowi berseloroh bahwa ada kader Hipmi yang hadir dalam acara tersebut akan menjadi kandidat capres pada Pilpres 2024.

Namun, Jokowi tak menyebutkan nama.

Mantan Gubernur DKI itu hanya memberikan isyarat bahwa calon kuat penggantinya sebagai presiden ialah yang baru saja berdiri.

Pantauan Kompas.com, hanya Sandiaga yang berdiri saat Jokowi berpidato.

"Bahwa yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya dan saya meyakini itu. Tapi, saya tidak menyebutkan orangnya siapa. Hanya tadi yang baru saja berdiri tadi (Sandiaga) kira-kira," ujar Jokowi lantas disambut tepuk tangan kader Hipmi.

Sandiaga pun menilai pernyataan Presiden Jokowi yang mengisyaratkan dirinya bakal menang pada Pilpres 2024 hanya candaan.

"Ya mungkin Pak Presiden guyon (bercanda) ya tadi. Atau mungkin Pak Presiden ingin membesarkan hati saya. Pak Presiden orangnya baik," ujar Sandiaga yang juga hadir dalam acara tersebut.

Sandiaga pun mengatakan, Pemilu 2024 masih jauh. Ia menilai yang terpenting saat ini mereka yang berkeinginan maju pada Pilpres 2024 harus menunjukkan kerja nyata terlebih dahulu

PDIP Balas Singgungan Jokowi Dukung Sandiaga

Politikus PDI Perjuangan Deddy Sitorus mengaku masih memiliki kader unggulan untuk menjadi calon Presiden (capres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Kader unggulan yang dimaksud, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPR Puan Maharani dan beberapa tokoh lainnya.

Hal tersebut disampaikan Deddy menanggapi mencuatnya nama Sandiaga Uno pasca-disebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres dalam Pilpres 2024, baru-baru ini.

"Ya siapapun berpeluang menjadi capres, tidak hanya Sandi," ujar Deddy usai acara diskusi bertajuk 'Cross Check bertajuk Kasus Jiwasraya, Pansus vs Panja' di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/1/2020).

"Kami ( PDI-P) punya Ganjar, ada Mbak Puan, Bu Risma. Ada banyak sekali kader kalau untuk ke sana (Pilpres)," lanjut dia.

Meski demikian, anggota Komisi VI DPR ini juga mengatakan, Pilpres 2024 masih jauh pelaksanaannya.

Presiden Jokowi saja, kata dia, dalam periode kedua ini baru tiga bulan menjabat.

Ia pun enggan menanggapi soal Sandiaga yang sempat diberi isyarat sebagai capres oleh Jokowi.

"Terlalu jauh," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved