Wisata dan Kuliner
Kelurahan Sukamulya Palembang Jadi Kampung Wisata Edukasi Pertanian
Kelurahan Sukamulya ini dijadikan Kampung Wisata Edukasi Pertanian karena di sini mayoritas penduduknya petani.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Lurah Sukamulya, Indi Suhanto yang sudah tiga tahun menjabat, cukup dikenal warga.
Pasalnya dikepemimpinnya sebagai lurah daerah Sukamulya semakin berkembang.
Bahkan atas idenya Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borong ini dijadikan sebagai Kampung Wisata Edukasi Pertanian.
"Kampung Wisata Edukasi Pertanian ini masih terbilang baru," kata Indi saat diwawancarai Tribunsumsel.com di Kelurahan Sukamulya, Rabu (19/2/2020).
Menurutnya, Kelurahan Sukamulya ini dijadikan Kampung Wisata Edukasi Pertanian karena di sini mayoritas penduduknya petani.
Untuk itulah ia berfikir bahwa di sini cocok dijadikan tempat wisata edukasi pertanian.
Selain bisa mengenalkan secara langsung produk pertanian yang ada, warga pun bisa sekaligus bertanya secara langsung kepada petani dan diberikan edukasi tentang pertanian.
Berbagai produk pertanian dihasilkan di sini seperti ada sayuran dan buah-buahan seperti melon, labu madu, terong, jagung, cabai, cung, kacang panjang, semangka dan lain-lain.
Untuk produk unggulan di sini melon, labu kuning dan lain-lain.
"Untuk ke Kampung Wisata Edukasi Pertanian ini gratis. Hanya saja kalau mau ke kebun pertaniannya saat panen. Kalau panen yang mau beli dipersilakan, seperti beli melon, jagung, labu dan lain-lain," bebernya.
Menurutnya saat akan panen ia pun akan menginformasikan ke warga dan juga masyarakat sekitar, baik via WhatsApp, Facebook pribadinya dengan akun @indisuhanto.
"Jadi ketika panen itulah yang ingin wisata edukasi pertanian dipersilakan datang. Biasanya yang ke sini itu anak-anak sekolah, anak kuliah hingga masyarakat umum," kata Indi yang pernah menjadi Kepala UPTD Panti Pengemis dan Gelandangan di daerah Kenten.
Menurutnya, dengan dijadikannya sebagai Kampung Wisata Edukasi Pertanian diharapakan akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebab yang datang bisa sekaligus belanja produk pertanian yang ada di sini.
"Hal yang saya tanamkan ke masyarakat harus rajin dan disiplin. Saya berharap petani ini penghasilanya meningkat dan bisa menciptakan petani yang milenial," kata pria kelahiran Lahat.
Maka orang tua harus menceritakan ke anak masing-masing tentang pertanian. Agar kedepan ada generasi milenial yang mau bertani dengan teknologi yang semakin modern.
"Visi dan misi saya melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebab bagi saya jabatan bukan untuk gagah-gagahan, karena apa yang kita lakukan akan dipertanggung jawabkan," ungkapnya.