Berita Viral
Terapi Dedy Susanto Dituduh Cium-cium Klien, Begini Klarifikasnya, Dekan Undip Beri Tanggapan Ini
Penuturan orang-orang yang mengaku sebagai korban Psikolog Dr Dedy Susanto terus bertambah di media sosial.
Mulai dari sejarah sampai bagiamana menjadi konselor yang baik, melakukan wawancara, melakukan observasi, mengetahui aneka macam terapi dan tes, dan membuat perangkat tes psikologinya.
"Ketika dia (mahasiswa S1 psikologi) lulus, itu belum dikatakan psikolog.
Nah, dia kemudian mengambil profesi psikologi di S2 atau Magister Psikologi.
Setelah dia lulus dari Magister profesi psikologi, baru dikatakan psikolog.
Itu pun dia sebelumnya harus mencari bermacam-macam kasus dan sebagainya, termasuk mendapat lisensi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI)," kata Hasta.
"Ini (Magister Psikolog) berbeda dengan Magister Sains.
Jika S1-nya psikologi kemudian S2 masuk program sains, itu dia tidak memiliki lisensi untuk buka praktik karena dia bukan psikolog," jelasnya.
Hasta melanjutkan, seseorang baru bisa dikatakan sebagai psikolog jika memang dia memiliki kualifikasi lulusan dari sarjana dan magister profesi psikologi. Selain itu tidak.
Sebagai contoh, jika seseorang lulusan sarjana psikologi kemudian mengambil magister di bidang lain, dia tidak dapat disebut psikolog.
Demikian juga jika seseorang memiliki gelar S3 Psikologi, tapi tidak mengambil sarjana dan magister profesi psikologi.
"Kalau dia S1 dan S2 bukan dari psikologi, kemudian S3 ambil psikologi, jelas dia tidak memiliki basic sebagai psikolog sebenarnya," kata Hasta.
"Beda halnya ketika masyarakat secara akumulatif memproklamirkan dia sebagai psikolog karena kepandaiannya. Orang kan belum tentu menjadi sarjana psikologi, tapi pinter, itu kan ada. Nah yang terbangun di masyarakat itu," imbuhnya.
Dikatakan Hasta, seorang psikolog harus sangat berhati-hati ketika praktik dan menerapi.
Setiap orang yang datang ke psikolog memiliki kasus berbeda, tak mungkin semua orang yang datang ke psikolog untuk berkonsultasi memiliki masalah yang sama.
Nah, ketika seorang psikolog memberikan terapi yang tidak pas, hal ini justru dapat menimbulkan masalah baru.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/pengakuan-korban-dugaan-pelecehan-psikolog-dedy-susanto-diminta-buka-baju-hingga-diraba-raba.jpg)