Berita Sriwijaya FC
Pemain dan Pelatih Sriwijaya FC Sedih Suporter Sriwijaya FC Rusuh, dan Berharap Segera Damai
Pemain dan Pelatih Sriwijaya FC Sedih Suporter Sriwijaya FC Rusuh, dan Berharap Segera Damai
Pemain dan Pelatih Sriwijaya FC Sedih Suporter Sriwijaya FC Rusuh, dan Berharap Segera Damai
TRIBUNSUMSEL.COM - Kerusuhan antar suporter kembali terjadi pada pertandingan antara Sriwijaya FC vs Porsiba Bukit Asam yang digelar beberapa waktu yang lalu.
Pertandingan yang dihelat di Stadion Gelora Sriwijaya ini dimenangkan dengan skor telak 14-0 oleh Sriwijaya FC.
Usai kejadian tersebut, pemain dan pelatih Sriwijaya FC menyayangkan dan bersedih atas kerusuhan tersebut.
"Sebenarnya sedih juga ya misalkan ujicoba aja tapi gak ada yang nonton. Sepi aja," ungkap winger Firman Septian usai mengikuti latihan di Stadion Atletik JSC, Jumat (14/2/2020) pagi.
Mantan Kapten Tim PSPS Pekanbaru ini, berharap paling tidak sebelum diputarnya kompetisi Liga 2 pada 13 Maret 2020, permasalahn suporter bisa kelar.
"Harapannya semoga suporter damai. Sebelum Liga 2 dimulai agar mereka bertemu atau berdamai antar suporter," kata bapak dua anak (Zyvanna septian dan Zyvanno septian) buah pernikahan dengan Sri Yulmita.
Hal senada juga disesalkan Guntur Agung Ramadhan yang mengaku berbangga hati penampilannya sempat disaksikan banyak penonton di Stadion GSJ.
"Sedihlah biasa ditonton ramai oleh suporter. Harapannya para suporter agar saling akur, jangan bertengkar lagi," kata eks pemain Martapura FC OKU Timur yang kini mengenakan nomor punggung 9.
Striker Sandrian juga berharap semoga kedepannya suporter aman, sama-sama ikut berjuang membawa Sriwijaya FC naik ke Liga 1.
Pelatih fisik SFC Ananto Nurhani sangat menyesalkan sekali terjadinya kericuhan antar suporter hingga berujung manajemen menggelar lag ujicoba tertutup tanpa ditonton suporter.
"Soal suporter sangat kehilangan besar. Yang jelas tim sekelas sebesar Sriwijaya FC kan ada suporter fanatik yang mendukung dari awal sampai akhir babak pertandingan. Dukungan mereka juga merupakan motivasi ke kita juga untuk mencapai target dari manajemen menuju ke Liga 1," kata Ananto.
Eks Asisten Pelatih PSIM Yogyakarta ini berharap agar kedepannya para suporter bisa terkoordinir tanpa adanya nyanyian rasisme.
"Harapannya mungkin bisa dikoordinir lagi, suporter bisa atraktif lagi mendukung satu sama lain.
Tidak ada lagi nyanyian-nyanyian rasisme, (lebih baik) berdoa bersama, mendukung selama pertandingan tentunya menambah motivasi para pemain saat berlaga di pertandingan," ujar Ananto.