Berita OKU Selatan

Cerita Aspawan Tersesat di Hutan OKU Selatan, 3 Hari Tak Kenal Lelah Cari Jalan Keluar

Ia dinyatakan hilang sejak Kamis (6/2/2020) pasca terpisah dari kedua temannya Musmin (45 tahun) dan Kuat (38 tahun) di kawasan Bukit Luncuk

Editor: Wawan Perdana
BPBD OKU Selatan
Tim gabungan mencari Aspawan yang tersesat di hutan di OKU Selatan. 

TRIBUNSUMSELCOM, MUARADUA-Aspawan (42 tahun) bin Burnawi, warga Desa Kota Padang Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten OKU Selatan hilang di hutan, akhirnya ditemukan.

Aspawan hilang, tersesat di hutan saat mencari umbut rotan.

Ia dinyatakan hilang sejak Kamis (6/2/2020) pasca terpisah dari kedua temannya Musmin (45 tahun) dan Kuat (38 tahun) di kawasan Bukit Luncuk.

Bukit Luncuk termasuk dalam kawasas Bukit Nanti.

Aspawan berhasil pulang tiga hari setelahnya pada Sabtu (8/2/2020).

Diungkapkannya, saat tersesat mencari jalan pulang ia bermalam di hutan.

Wanita Muda Tewas Dibegal, Dikabarkan Sang Suami yang Melakukannya

Aspawan bertahan hidup dengan memakan umbut dan meminum air aliran sungai kecil agar tetap mempunyai tenaga mencari jalan keluar.

Dirinya mulai tersesat saat memisahkan diri dari kedua rekannya dengan mencari rotan beserta umbutnya di lokasi yang cukup jauh.

Ketika sore hari ia kembali ketempat temannya namun telah tidak ada orang dan beberapa kali memanggil kedua orang rekannya.

Aspawan (42 tahun) bin Burnawi, warga Desa Kota Padang Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten OKU Selatan hilang di hutan, akhirnya ditemukan.
Aspawan (42 tahun) bin Burnawi, warga Desa Kota Padang Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten OKU Selatan hilang di hutan, akhirnya ditemukan. (Istimewa)

Menyadari kedua rekannya telah lebih dulu pulang, Aspawan berinisiatif mengambil jalur pintas dengan menyusur air sungai yang mirip dengan aliran sungai yang berada di kebun miliknya.

"Saya menyisir aliran air Sungai berharap akan sampai tiba di kebun saya, karena di sana ada juga sungai yang serupa,"ungkapnya.

6 Bulan Mencari, Saat Bertemu sang Anak Telah Tiada Jatuh dari Balkon, Curhat Pilu Karen Pooroe

Kendati demikian Aspawan mulai menyadari ia tersesat saat menyisir aliran sungai dikarenakan terdapat di sungai tersebut sejumlah ikan.

Sementara aliran sungai yang diketahui disekitaran kebun miliknya sama sekali tak memiliki ikan.

Hari mulai gelap saat menyadari tersesat.

Pada malam pertama, Aspawan tidur di tengah hutan belantara yang terbuka dan gelap.

Ia tidur di atas batu besar hingga harus memakan umbut rotan yang dibawanya yang memiliki rasa pahit.

"Jujur rasa umbut rotan sangat pahit, karena lapar terpaksa saya makan dan meminum air sungai di hutan,"ujar Aspawan saat disambangi Camat setempat Nidi Firdaus, Minggu (9/2/2020).

Menikmati Keindahan Wisata Air Terjun Durian Tujuh Lahat, Pesona Alami Dikelilingi Bukit

Hari kedua, Aspawan masih berusaha mencari jalan keluar untuk pulang dengan melintasi perbukitan dan ditebingan yang curam seharian penuh.

Namun kembali dipertemukan dengan sungai yang sempat disisirnya pertama kali hingga mencari jalan keluar melewati jalur lainnya hingga mulai gelap.

Kali ini Aspawan tidur di bawah sebuah pohon besar.

Dihari ketiga Aspawan mendapati petunjuk.

Di tengah perjalanannya menyusuri hutan, Aspawan berhenti karena mendengar samar-samar suara kendaraan sepeda motor.

Ia memastikan bahwa itu adalah sepeda motor sebagai petunjuk bahwa ada orang disekiran lokasi.

"Awalnya terdengar samar-samar, lalu saya pastikan bahwa ada suara tersebut karena sudah terdengar jelas saya bergegas berlari melewati bukit dan jurang mendekat ke suara tersebut,"ujarnya.

Usahanya membuahkan hasil setelah mendapati ada sebuah kebun kopi dan pondok yang ada pemiliknya di Kawasan Bukit Enggang Sungai Lengkayap di Kabupaten tetangga Kabupaten OKU.

"Dipondok tersebut saya meminta makan serta petunjuk arah jalan untuk pulang,"Kata Dia.

Kawasan Teluk Seruo Destinasi Wisata Andalan Terbaru Ogan Ilir, Danaunya Berbentuk Kupu-kupu

Sebelum Aspawan dinyatakan hilang dua orang rekan Aspawan Marwan dan Kuat, mengira bahwa Aspawan telah lebih dulu pulang ke Desa hingga memutuskan untuk pulang.

Namun tidak menemukan Aspawan sebelum kembali ke Desa untuk melanjutkan pencarian keesokan harinya.

Sementara mendapat informasi kehilangan salah seorang warga, hampir seluruh warga Desa setempat dan Desa tetangga, Tagana dan TNI Polri menyisir hutan tempatnya menghilang.

Dikonfirmasi pada Camat Kisam Tinggi Nidi Firdaus mengatakan bahwa orang hilang telah ditemukan dalam keadaan selamat.

"Dia sudah pulang, setelah 3 hari dinyatakan hilang karena tersesat dihutan saat mencari rotan bersama dua temannya, dia pulang dalam keadaan sehat walafiat,"ujar Nidi.

Senada yang disampaikan Kepala Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Dony Agusta SKM, MM bahwa korban korban telah berhasil ditemukan yang sempat lebih dari 300 orang turut mencari kehutan bersama Tagana, BPBD dan TNI- Polri Polsek setempat.

"Iya orang hilang tersebut sudah di ditemukan, Sabtu sore kemaren dalam keadaan sehat," ujar Donny. (SP/ Alan)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved