Berita Sriwijaya FC

Cetak 5 Gol, Rudiyana Siap Jadi Idola Baru Sriwijaya FC, Kenangan Manis di GSJ, Bawa Persib Juara

Cetak 5 Gol, Rudiyana Siap Jadi Idola Baru Sriwijaya FC, Kenangan Manis di GSJ, Bawa Persib Juara

Editor: Slamet Teguh
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Penyerang baru Sriwijaya FC, Rudiyana 

Cetak 5 Gol, Rudiyana Siap Jadi Idola Baru Sriwijaya FC, Kenangan Manis di GSJ, Bawa Persib Juara

TRIBUNSUMSEL.COM - Nama penyerang anyar Sriwijaya FC, Rudiyana tampaknya dengan cepat bakal menggantikan sosok Ahmad Ihwan yang hijrah ke Badak Lampung.

Bagaimana tidak, baru memulai debutnya bersama Sriwijaya FC dilaga ujicoba, Rudiyana sudah berhasil mencetak 5 gol. 

Rudiyana mencetak 5 gol pada ujitanding perdana mengalahkan Tim All Star Inzhagi PCL dengan skor 10-0 di Stadion GSJ, Sabtu (1/2/2020) lalu.

Namun sayangnya awak media tidak sempat mewawancarai hasil kemenangannya ini.

Pasalnya belum kelar pertandingan babak kedua, Rudiyana langsung mengganti kostumnya dan tampak buru-buru pamitan berangkat ke Bandung.

"Iya saya sampai Selasa kemarin pulang ke Bandung ada urusan. Tentu belum puas (cetak 5 gol). Tapi kan target utama di pertandingan resmi. Kita semakin kompak dengan anak-anak meski ada kekurangan komunikasi belum lancar. Progres 2 minggu ada peningkatan dari sebelumnya," ungkap Rudiyana yang sebelumnya memperkuat Sulut United.

Pesepakbola kelahiran Bandung, 4 Mei 1992 berencana memboyong istri tercintanya bernama Shani Zakiyyah yang dipersuntingnya sejak 29 Januari 2017.

"Kalau istri sepulang tim dari dari Yogya, baru diboyong ke sini. Kita kan di Yogya ada TC. Jadi sementara ini biar di Bandung dulu. Nanti kalau di Palembang cari tempat tinggal di Kota. Kos-kosan gak jauh dari Stadion Bumi Sriwijaya. Saya pilih nomor 29 itu karena tanggal pernikahan bisa dibilang momen spesial.Saya abadikan nomor punggung. Selalu mengenang," katanya.

Sriwijaya FC Surati BOPI, Agar PT LIB Segera Membayar Utang Uang Subsidi Sebesar Rp7,5 Miliar

Ingin Bawa Sriwijaya FC Promosi ke Liga 1 Indonesia, Membuat Erwin Gutawa Termotivasi Bela SFC

Head Coach Sriwijaya FC Buka Peluang Rekrut Empat Pemain Lokal

Rudi mengaku diboyongnya sang istri ke Kota Palembang akan menjadi motivasi tersendiri di lapangan dan ia pun bisa fokus.

“Biar kita bisa fokus juga ada penyemangat. Beda dengan pemilihan klub sebelumnya, kali ini istri sangat support saya menjadi bagian dari Sriwijaya FC. Tentu dukungan itu menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk berjuang di lapangan nanti. Semoga bisa mempermudah jalur Sriwijaya FC ke Liga 1,” jelasnya.

Untuk membantu Sriwijaya FC juara, Rudiyana memiliki target pribadi.

Rudi ingin mengejar sepatu emas Liga 2.

Lama dia tidak menjadi pencetak gol terbanyak kompetisi.

Koleksi gol terbanyak dirasakan saat memperkuat Persis Solo dengan sembilan gol pada 2017.

Setelah itu produktivitasnya menurun.

Penurunan ini bukan karena alami kemerosotan kualitas melainkan pergeseran posisi di lapangan.

Posisi Rudiyana saat di Karawang pada 2018 dan PSIM Yogyakarta juga Sulut United selusin berikutnya lebih banyak beroperasi di sektor sayap.

“Pergeseran posisi itu ikut mempengaruhi produktivitas gol. Semoga di Sriwijaya FC saya kembali menempati posisi ideal, yaitu striker. Dengan begitu saya bisa mewujudkan target mencetak 20 gol semusim. Artinya 10 gol untuk putaran pertama. Target setinggi mungkin. Yang lebih penting kemenangan tim. Cetak gak cetak gak masalah, yang penting raih 3 poin setiap kali pertandingan," ujarnya.

Rudi yang telah banyak pengalaman merumput di tim besar seperti Persib Bandung, Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan Sulut United, mengaku memiliki kesan dan cerita manis di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

"Paling berkesan waktu angkat trofi juara ISL bersama Persib Bandung di Jakabaring pada 2014. Itu momen spesial yang tak bisa dilupakan. Awal karir jadi bagian juga juara di Palembang. Ada cerita manis di Jakabaring,” katanya. Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Dodo Hamid dan Ai Kartini mengaku berawal dari pemain bola kampung di Bandung. "Saya lambat masuk SSB, baru 2005 atau 2006 sekitar awal kelas 2 SMP.

Setelah beberapa tahun ikut KU Suratin Haornas, U21 sampai senior di Bandung.

Pas ada 2 kubu Persibat Batang, PS Beltim, Persib U21 baru ke senior," terangnya.

Ia menceritakan awalnya dulu di SSB mendapat posisi stoper.

Suatu ketika ada turnamen strikernya berhalangan, ia yang ditunjuk menjadi striker pengganti.

"Mulai dari situlah. Kalau ada bola corner penjuru saya hiding. Harapan lain datang ke sini bantu Sriwijaya bisa juara dan lolos Liga 1. Optimis pelatih manajemen, teman semua dari kekeluargaan sangat erat paling penting. Tidak hanya materi latihan, kualitas. Kalau kekeluargaan sangat kuat di dalam dan dalam luar lapangan," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved