Berita Selebriti
Selvi Kitty Tak Sadar Putranya Idap Demam 'Kawasaki': Awalnya Lidah, Bibir Merah dan nggak Mau Makan
Penyakit demam kawasaki yang diderita putra pertama Selvy Kitty ini baru ketahuan setelah di cek darah dan pergi ke dokter.
TRIBUNSUMSEL.COM -Putra pedangdut Selvi Kitty, Abizard Kavin Suseno mengidap penyakit langka demam kawasaki.
Selvi Kitty mengaku ia tak menyadari gejala yang selama ini dirasakan putranya adalah sebuah penyakit langka bernama demam kawasaki yang sulit untuk disembuhkan.
Selvy Kitty baru mengerti jika sang putra Abizard Kavin Suseno mengidap penyakit demam kawasaki setelah timbul beberapa tanda di sekujur tubuh anaknya.
Penyakit demam kawasaki yang diderita putra pertama Selvy Kitty ini baru ketahuan setelah di cek darah dan pergi ke dokter.
Saat berhasil ditemui, Selvy Kitty pun menceritakan seperti apa tanda-tanda yang muncul pada tubuh Abizard Kavin Suseno dari penyakit langka demam kawasaki tersebut.
"Waktu pertama itu tanda-tandanya dia kayak merah-merah. Lidah merah, bibir merah, dan enggak mau makan tapi untungnya ya bukan untung sih, Abizard masih tahap satu," kata Selvi saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).
Selvi menuturkan penyakit demam kawasaki itu ada tiga tahapan. Jika sudah sampai tahap dua dan tiga itu penanganannya akan sangat berat.
Selvi Kitty saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020) ((KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS))
"Kemarin saja tahap satu Abizard sudah masuk cairan. Kalau telat penangannnya bisa lewat," tutur Selvi.
Menurut Selvi, dokter pun belum bisa menemukan pangkal penyebab penyakit yang dialami Abizard.
"Belum tahu dokter juga penyebabnya itu. Cuma bisa disembuhin sementara, tapi bisa muncul lagi," ujar Selvi.
Maka itu Selvi sangat menjaga kondisi anak pertamanya yang lahir 18 Februari 2019 lalu.
"Sekarang jangan sampai berdarah, kejedot. Kalau itu terjadi bisa kambuh lagi, makanya sekarang minum kayak obat pengencer darah," tutur Selvi Kitty.
Melansir dari laman hellosehat, penyakit kawasaki, atau yang juga dikenal dengan istilah mucocutaneous lymph node syndrome, adalah suatu penyakit langka yang menyerang pembuluh darah.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peradangan pada pembuluh arteri, vena, dan kapiler.
Penyakit ini juga memengaruhi kelenjar getah bening dan fungsi jantung.
Selvy Kitty bersama sang buah hati (Instagram/selvy kitty)
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada bayi dan anak-anak. Selain itu, penyakit Kawasaki merupakan salah satu penyebab utama tingginya kasus penyakit jantung pada anak-anak.
Kemunculan penyakit ini umumnya ditandai dengan demam tinggi, ruam, serta pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
Apabila terdeteksi dan ditangani sejak awal, risiko menderita masalah jantung akan menurun dan gejala-gejala yang dialami pun akan semakin membaik.
Namun, hingga saat ini, penyebab kemunculan penyakit ini masih belum diketahui.
Seberapa umumkah penyakit Kawasaki?
Penyakit Kawasaki merupakan penyakit yang tergolong langka, tapi sangat serius dan dapat berakibat fatal apabila tidak segera ditangani.
Penyakit ini lebih umum ditemukan di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Taiwan.
Angka kejadian tertinggi penyakit ini terdapat di Jepang, dengan frekuensi 10-20 kali lebih tinggi dibanding negara-negara lainnya.
Kasus kemunculan atau diagnosis penyakit Kawasaki terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Umumnya, pasien yang terdiagnosis dengan penyakit ini berusia di bawah 10 tahun.
Sekitar 85-90% kasus penyakit ini terjadi pada anak di bawah 5 tahun, dan 90-95% pada anak berusia di bawah 10 tahun.
Selain itu, penyakit ini lebih sering ditemukan pada anak berjenis kelamin laki-laki dibanding perempuan.
Angka kematian dan komplikasi penyakit pun lebih banyak ditemukan pada pasien laki-laki dibanding perempuan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini dan mengenali faktor-faktor risiko yang ada, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter anak.
Tanda-tanda & gejala
Tanda-tanda dan gejala penyakit Kawasaki umumnya muncul secara bertahap.
Pada beberapa negara di Asia, gejala-gejala lebih sering muncul saat pertengahan musim panas.
Gejala yang paling umum ditemukan adalah demam tinggi berkepanjangan.
Selain itu, akan ada beberapa gejala tambahan seiring dengan berkembangnya penyakit. Umumnya, kemunculan gejala dibagi menjadi tiga fase.
Tanda-tanda dan gejala dari fase pertama dapat meliputi:
Demam yang umumnya lebih tinggi dari 39 derajat Celcius dan berlangsung lebih dari 5 hari\
Mata yang sangat merah (konjungtivitis), tapi tidak ada penumpukan cairan atau kotoran
Ruam pada beberapa bagian tubuh dan pada area kelamin
Ilustrasi (onlymyhealth.com)
Bibir merah, kering, pecah-pecah, dan lidah yang sangat merah dan bengkak (strawberry tongue)
Pembengkakan dan kemerahan pada telapak tangan dan kaki
Pembengkakan kelenjar getah bening pada bagian leher dan bagian tubuh lainnya
Anak menjadi rewel dan mudah marah
Fase kedua biasanya dimulai 2 minggu setelah anak pertama kali mengalami demam. Anak Anda mungkin akan mengalami gejala-gejala tambahan, seperti:
Pengelupasan pada kulit tangan dan kaki, terutama pada ujung jari tangan dan kaki, kelupasan biasanya berukuran besar
Nyeri sendi
Diare
Muntah
Sakit perut
Pada fase ketiga, tanda-tanda dan gejala akan menghilang secara perlahan kecuali terjadi komplikasi.
Mungkin diperlukan sekitar 8 minggu sebelum kondisi anak kembali normal.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab
Hingga saat ini, para peneliti masih belum dapat mengungkap apa penyebab pasti munculnya penyakit ini.
Namun, satu hal yang para peneliti yakini adalah penyakit ini tidak menular dari kontak fisik.
Selain itu, diyakini bahwa penyakit Kawasaki muncul akibat adanya infeksi.
Faktor sistem imun tubuh dan genetik juga diduga kuat berperan dalam kemunculan penyakit ini.
1. Infeksi
Gejala dan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh penderita penyakit ini serupa dengan tanda-tanda infeksi.
Maka dari itu, ada kemungkinan bahwa terdapat bakteri atau virus tertentu yang memicu munculnya penyakit ini.
Namun, hingga sekarang, belum diketahui secara pasti apa patogen yang menimbulkan penyakit ini.
Beberapa patogen yang telah diteliti dan diduga berperan dalam munculnya gejala-gejala adalah parvovirus B19, rotavirus, virus Epstein-Barr, dan virus parainfluenza tipe 3.
2. Faktor genetik
Selain karena kemungkinan infeksi virus atau bakteri, para ahli menduga bahwa memang terdapat beberapa anak yang memiliki kecenderungan kelainan genetik, sehingga anak-anak tersebut lebih mudah terserang penyakit ini.
Ini artinya, kondisi tersebut bisa jadi diturunkan dari orang tua sang anak.
Hal ini didukung pula dengan fakta bahwa penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak keturunan Asia Timur, khususnya Jepang dan Korea.
Tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit kawasaki disebabkan oleh masalah genetik.
Artikel ini sudah tayang di TribunStyle.com dengan judul Putra Selvy Kitty Mengidap Penyakit Langka 'Kawasaki', Tak Bisa Sembuh Total & Minum Pengencer Darah