Seputar Islam
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Februari 2020, Lengkap dengan Niat, Tata Cara dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh dikenal dengan puasa putih karena dilakukan pada tanggal 13,14, dan 15, saat bulan sedang terang benderang menuju purnama sehingga
TRIBUNSUMSEL.COM - Puasa Ayyamul Bidh dikenal dengan puasa putih karena dilakukan pada tanggal 13,14, dan 15, saat bulan sedang terang benderang menuju purnama sehingga tampak putih.
Secara bahasa Ayyamul atau al-yaum berarti hari, sedangkan Bidh berarti putih.
Puasa Ayyamul Bidh dilakukan setiap pertengahan bulan Hijriah berdasarkan kalender Qomariah. selama tiga hari setiap pertengahan bulan yakni 13, 14, dan 15 di bulan Hijriah, kecuali hari tasyrik pada 13 Dzulhijjah.
Pada bulan Februari 2020, jadwal puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal 7,8 dan 9 Februari 2020.
Untuk Anda yang ingin mengerjakan puasa sunnah ini, berikut niat dan tatacara Ayyamul Bidh yang jatuh pada tanggal 7,8 dan 9 Februari 2020.
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh yang Jatuh pada Tanggal 7, 8 dan 9 Februari 2020 Lengkap
Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh Arab, latin dan terjemahannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta'ala."
Ketentuan menjalankan puasa ini sama dengan puasa lainnya.
Seperti berniat dan menahan haus, lapar, serta hawa nafsu dari terbit fajar saat azan Subuh hingga hingga azan Magrib.
Niat puasa sunat ini juga boleh dilakukan saat pagi atau siang hari ketika sudah melewati waktu subuh.
Keutamaan Puasa
Bau mulut orang puasa akan harum
Keutamaan puasa yang kedua sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak misik…” (Muttafaq ‘Alaih)
Dua kegembiraan
Keutamaan puasa berikutnya adalah, orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
“Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan; ketika berbuka dia gembira dengan bukanya dan ketika bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya” (Muttafaq ‘Alaih)
Ibadah yang tidak ada bandingannya
Hal itu disabdakan Rasulullah ketika menjawab pertanyaan Abu Umamah tentang amal yang paling utama.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ
Dari Abu Umamah bahwa ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amal apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Berpuasalah, sesungguhnya tiada tandingan baginya” (HR. An Nasa’i)
Masuk surga
Keutamaan puasa yang tak kalah hebat dari keutamaan lain adalah memasukkan pelakunya ke surga.
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ مُرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ. قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ عِدْلَ لَهُ . ثُمَّ أَتَيْتُهُ الثَّانِيَةَ فَقَالَ عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ
Dari Abu Umamah berkata: Saya datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka saya berkata: “Perintahkan kepada saya dengan sebuah amal yang dapat memasukkan saya ke dalam surga!” Beliau menjawab: “Berpuasalah, sesungguhnya tiada tandingan baginya” Kemudian saya datang untuk kedua kalinya, maka Beliau berkata: “Berpuasalah” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Hakim dan dia menshahihkannya)
Puasa adalah perisai
Puasa adalah perisai. Yakni perisai dari perbuatan buruk dan perisai dari api neraka. Mengenai keutamaan puasa ini, Rasulullah bersabda:
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (HR. Bukhari dan Muslim)
Salah satu keutamaan puasa, ia juga merupakan pengontrol syahwat. Karenanya Rasulullah menganjurkan para pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa.
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat mengontrol syahwatnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menjauhkan dari neraka
Satu hari puasa setara dengan penambahan jarak sejauh tujuh puluh musim dari neraka.
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah kecuali Allah menjauhkan wajahnya dengan hari itu dari api neraka tujuh puluh musim” (HR. Jama’ah kecuali Abu Dawud)
Itulah Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Februari 2020, Lengkap dengan Niat, Tata Cara dan Keutamaannya.