Spirit Bisnis
Penyaluran LPG 3 Kg Sistem Tertutup Ancam Matikan Bisnis UMKM
Pelaku UMKM selama ini bebas membeli LPG 3kg dengan harga subsidi sehingga bisa menekan biaya produksi yang juga berimbas pada harga jual produk
Penulis: Hartati | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Rencana pemerintah bakal menyalurkan subsidi elpiji melon atau LPG 3 kg secara tertutup mulai semester II tahun ini dinilai bakal mematikan bisnis UMKM.
Pelaku UMKM selama ini bebas membeli LPG 3kg dengan harga subsidi sehingga bisa menekan biaya produksi yang juga berimbas pada harga jual produk yang mereka hasilkan.
"Jika biaya operasional mereka saja naik pastinya harga jual akan naik, tapi kenyataanya tidak semudah itu karena jika menaikkan harga produksi mereka tersendat alias tidak laku karena masyarakat berpikir ulang membelinya karena mahal," ujar Drs Andhy BR, Ketua Bidang Diklat dan Pengembangan Usaha UKM dan IKM Nusantara Sumsel, Jumat (17/1/2020).
Andhy berharap rencana menyalurkan LPG tertutup jangan diterapkan tahun ini.
Paling tidak menunggu hingga ekonomi Indonesia stabil dulu. Kalau diterapkan pastinya menyulitkan UKM.
• Sebanyak 12.95 Persen Warga Kota Lubuklinggau Hidup Miskin
Jika rencana pemerintah menyalurkan LPG tertutup atau tetap memberikan subsidi LPG pada masyarakat miskin atau yang berhak menerima subsidi dengan estimasi tiga tabung per orang juga tetap tidak cukup.
Jika UKM itu sudah agak besar atau produksinya banyak tiga tabung dalam sebulan masih kurang.
Padahal selama ini mereka bisa bebas membeli berapa tabung pun karena tidak dibatasi.
Andhy berharap pemerintah bisa mendengar keluhan atau masukan dari pelaku usaha karena jika tidak didengarkan dampaknya panjang.
Pelaku UKM banyak tutup, terjadi penganguran dan dampak sosial lainnya.
"Solusinya tetap jangan dinaikkan harga gas subsidi karena mereka selama ini menggunakan gas subsidi untuk produksi karena bisa menekan biaya produksi," harapnya.