Kebakaran Kertapati

Pemilik Rumah dan Polisi Sama-sama Yakin Penyebab Kebakaran Karena Korsleting Listrik dekat Kulkas

Kebakaran melanda sebuah rumah di RT 36 RW 07, Gang Wijaya, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati pada Rabu (15/1/2020) dinihari

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Prawira Maulana
AGUNG DWIPAYANA/TRIBUNSUMSEL.COM
Nurdin (berbaju biru) kepala keluarga pemilik rumah yang terbakar di Kertapati. Kebakaran itu menewaskan dua orang anaknya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran melanda sebuah rumah di RT 36 RW 07, Gang Wijaya, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati pada Rabu (15/1/2020) dinihari sekira pukul 03.00.

Akibat kebakaran tersebut, dua orang putra dan putri pemilik rumah meninggal dunia bernama Puji Ariantini (27) dan Hari Andoko (24)..

Sementara kedua orang tua korban, Nurdin (53) dan Nurhayati (48) serta seorang anak pemilik rumah lainnya bernama Mustakim (20), selamat dari musibah tersebut.

"Dua anak saya, satu laki-laki dan satu perempuan meninggal dunia karena saat kebakaran, mereka masih tertidur," kata Nurdin kepada TribunSumsel.com, Rabu (15/1/2020).

Menurut Nurdin, api dengan cepat menyambar rumah semi permanen berukuran 5x7 meter persegi itu.

Diungkapkan Nurdin, api diduga berasal dari korsleting atau hubungan arus pendek listrik yang diduga berasal dari kulkas.

"Sebelum tidur saya memang menghidupkan kulkas, satu-satunya barang elektronik yang nyambung listrik. Sekitar pukul 03.00, saya bangun dan melihat api sudah besar sekali," ungkap pria 53 tahun itu.

Mengenai dugaan kebakaran disebabkan korsleting pada kulkas ini, Nurdin punya cerita.

Beberapa hari sebelumnya, Nurdin mengaku menghidupkan kulkas dan timbul percikan api dari belakang kulkas.

"Pas saya lihat colokan kabel kulkas itu meleleh karena terbakar. Setelah itu saya perbaiki dan saya hidupkan lagi kulkas seperti biasa," ujarnya.

Setelah peristiwa itu dan kebakaran yang menghanguskan rumahnya, Nurdin cenderung yakin penyebab kebakaran karena korsleting pada kulkas.

"Sepertinya karena kulkas karena cuma itu barang elektronik yang hidup. Obat nyamuk pun bahkan saya tidak nyalakan," kata dia.

Sementara itu, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah yang terbakar di RT 36 RW 07, Lorong Wijaya, Kelurahan Kemang Agung, Kertapati pada Rabu (15/1/2020) dinihari pukul.

Diduga, api berasal dari hubungan arus pendek listrik.

"Berdasarkan hasil olah TKP, api diduga berasal dari korsleting listrik dari lemari es," kata Kapolsek Kertapati, AKP Paulin Eterna Agustinus Pakpahan saat dihubungi TribunSumsel.com, Rabu (15/1/2020).

Akibat kebakaran tersebut, dua orang terdiri dari seorang putra dan putri pemilik rumah meninggal dunia bernama Puji Ariantini (27) dan Hari Andoko (24).

Sementara kedua orang tua korban, Nurdin (53) dan Nurhayati (48) serta seorang anak pemilik rumah lainnya bernama Mustakim (20), selamat dari musibah tersebut.

"Jenazah korban meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untkk kepengurusan visum," jelas Paulin.

 Sementara itu, 

 Mustakim (20) masih tampak begitu terpukul atas kebakaran yang baru saja menghanguskan kediamannya, Rabu (15/1/2020). 

Tak hanya itu, kebakaran di Jalan Ki Merogan lorong Wijaya 7 RT 36 RW 07 Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Palembang tersebut, juga turut menewaskan dua kakak kandungnya yang merupakan penyandang autis sejak lahir.

"Kami sudah berusaha menyelamatkan mereka (korban). Memang situasi saat itu sangat tidak memungkinkan. Ditambah lagi mereka punya keterbatasan (autis). Jadi benar-benar sulit saat itu," ujar Mustakim saat ditemui di depan Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara.

Seperti diketahui, Hari Handoko (27) dan Puji Arianti (30), kakak beradik penyandang autis, tewas akibat kebakaran yang terjadi di kediamannya.

Selain menelan korban jiwa, kebakaran itu juga telah menghanguskan seluruh bagian rumah.

Kebakaran melanda sebuah rumah di RT 36 RW 07, Gang Wijaya 8, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati Palembang.
Kebakaran melanda sebuah rumah di RT 36 RW 07, Gang Wijaya 8, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati Palembang. (AGUNG DWIPAYANA/TRIBUNSUMSEL.COM)

Bahkan tak ada satupun harta benda yang berhasil diselamatkan kecuali baju yang melekat di badan.

"Kami masih bisa bersyukur, soalnya kedua orang tua bisa diselamatkan. Selebihnya saya sudah tidak bisa ngomong apa-apa lagi. Sekarang ini cuma bisa pasrah," ujarnya dengan wajah tertunduk lesu.

Mustakim sendiri, masih terlihat syok atas kejadian itu.

Sesekali ia tampak terduduk dengan terus mengusap kening dengan raut wajah sedih yang tampak terlihat jelas darinya.

Terlihat pula sisa-sisa abu kebakaran yang mengotori keningnya.

Pemuda itu juga terlihat menarik nafas panjang seperti berusaha untuk menenangkan diri.

Menurutnya, kebakaran itu terjadi sekira pukul 03.00 dini hari di saat lima orang penghuni rumah sedang tertidur lelap.

Menurutnya, api bersumber dari korsleting listrik kabel kulkas di dalam kamarnya.

Dengan cepat, kobaran api langsung menyambar dinding rumah yang terbuat dari kayu.

Menyadari kobaran api telah membesarkan, Mustakim langsung membangunkan seluruh anggota keluarganya untuk segera menyelamatkan diri.

Namun Hari dan Puji, dua kakak kandungnya tidak bisa diselamatkan dalam kebakaran itu.

"Mereka posisinya ada di kamar tengah. Rumah kami itu hanya satu lantai, tapi disekat-sekat oleh dinding. Waktu tahu kebakaran, kami semua lari ke luar rumah. Tapi dua saudara saya itu justru sangat panik dan tidak bisa menyelamatkan diri. Susah juga mengarahkannya untuk keluar, mereka autis sejak lahir," cerita Mustakim.

Selanjutnya pihak keluarga akan memakamkan kedua jenazah di TPU Simpang Sunan Kecamatan Kertapati.

Mirisnya, dikarenakan rumah mereka telah habis terbakar,
pihak keluarga terpaksa meminjam rumah salah seorang tetangga untuk menjadi tempat sementara bagi kedua jenazah sebelum dimakamkan.

"Kami pinjam satu rumah kontrakan kosong milik tetangga kami. Rencananya setelah dari rumah sakit, jenazah akan kami bawa dulu ke kontrakan, baru kemudian dimakamkan. Mau bagaimana lagi, rumah kami benar-benar sudah habis terbakar," ujarnya dengan suara lesu.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved