Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santoso Dibully, Kanjeng Ratu Curhat di Instagram, Begini Isinya

TRIBUNSUMSEL.COM - Kontroversi Totok Santoso Ngaku Raja Keraton Agung Sejagat Tuai Nyinyiran, Begini Reaksi Sang Istri

Kontroversi sosok Totok Santoso yang muncul dan mengaku sebagai raja dari keraton yang baru berdiri yakni Keraton Agung Sejagat menuai reaksi publik.

Tak hanya soosk Totok Santoso saja, sang istri bernama Fanni Aminadia juga diklaim sebagai ratu tak luput dari nyinyiran warganet.

Seperti terpantau melalui akun instagram pribadi milik istri Totok Santoso @fanniaminadia.

Fanni Aminadia tak luput dari serangan warganet yang menyebutnya halu hingga cacian lainnya.

"Wong edan wong edan"

"Ki ratune.raine pucet ratau kelon"

"daftar jd anggota kerajaan via online bisa gk? ap hrus ikut test seperti CPNS? sy mo ngelamar d bagian patih Batik Madrim soalnya..."

"Bu bu? Halunya dong bu, warga tweeter lagi heboh dengan bu suamimu juga bu bikin heboh apalagi keratonnya bu, kek apa yaa"

"Sesat bu"

"Pentagon mau diserang iran tuan ratu,, gimana nih...?".

Walau tak menanggapi secara langsung satu persatu nyinyiran tersebut, unggahan terbaru istri Totok Santoso ini pun seolah membalas komentar nyinyir tersebut.

Berikut curhatan istri Totok Santoso pasca dihujat warganet setelah mengaku sebagai ratu dari Keraton Agung Sejagat.

“Sejatinya hidup... Jangan pernah tanyakan bagaimana kami mencintai tanah air ini.

Pasrah pada hukum alam jika kita lupa asal usul, jati diri bangsa Jawa.

Ingsun welas asing maring sepodo-Podo pinaringan sumeleh sluman slumun Slamet.

Ini prinsip orang Jawa, menjaga persatuan dan kesatuan dengan welas asih tanpa memandang SARA.

Tak perlu juga menjadi “hakim Agung” dengan menyalahkan atau merendahkan orang lain hanya karena kita tidak paham sejarah atau merasa paling benar.

Ingat Karma, apa yang kita tanam itu yang kita tuai. Roda selalu berputar, maka biarkan roda berputar agar sampai pada tujuannya. Sing sumeleh, agar hidup kita menjadi Waskita Djaja Djaja Widjajanti .....

Senang sekali kalau memang ada wacana diskusi tentang sejarah.

Bagaimana kerjaan / keraton saat tak lebih dari “budaya dan pariwisata saja” ada pepatah “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya” apakah pepatah itu ini hanya sebagai jargon saja?

#bigbang #bigbangjakarta
#sejarahindonesia #un #pbb #kerajaanmajapahit #dinasty #sanjaya #syailendra #jateng
#wongjowo #nusantara #kingdom,".