Wagub Sumsel Minta Pembangunan KEK TAA Libatkan Dua BUMD

Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api (KEK TAA) segera akan diajukan sebagai proyek strategis nasional.

DOK. HUMAS PEMPROV SUMSEL
Wagub Sumsel Minta Pembangunan KEK TAA Libatkan Dua BUMD 

Wagub Sumsel Minta Pembangunan KEK TAA Libatkan Dua BUMD

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api (KEK TAA) segera akan diajukan sebagai proyek strategis nasional. Hal tersebut dilakukan atas persetujuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

Tidak hanya itu, Pemprov Sumsel pun telah menunjuk pihak swasta dari PT Tri Patria sebagai pengusul untuk melakukan pengerjaan KEK di tanah seluas 2.237 Hektare (Ha) milik perusahaan tersebut.

Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, mengatakan meski pembangunan kawasan akan diserahkan kepada pihak swasta namun dalam praktiknya harus pula melibatkan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumsel.

"Yang jelas, PT Tri Patria harus melibatkan BUMD di Sumsel. PT Tri Patria itu diusulkan sebagai pengusul pembangunan. Tetapi, saat melaksanakan pembangunan harus menggandeng PT SMS dan PT Sei Sembilang," kata Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, Senin (13/1/2020).

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumsel, Megaria, pelibatan BUMD dalam pembangunan KEK TAA merupakan syarat mutlak untuk perusahaan yang akan melakukan pembangunan kawasan tersebut.

Perpindahan dari kawasan yang sebelumnya di lahan milik Pemprov seluas 2.030 Ha ke Lahan milik PT Tri Patria seluas 2.237 Ha dilakukan mengingat kondisi Pemprov yang kesulitan untuk melakukan pembebasan lahan.

"Di luas lahan lama baru sekitar 67 hektare lahan yang dibebaskan dan tidak berprogres. Makanya dewan KEK Nasional mengundang kita dalam hal ini pemerintah pusat mendukung proyek ini. PT Tri Patria siap kawasannya dipakai," jelas dia.

Lokasi KEK lama milik Pemprov dan lahan KEK baru milik PT Tri Patria terpaut 10 kilometer. Lokasi baru tersebut juga dianggap lebih strategis ke Tanjung Carat yang rencananya akan menjadi pelabuhan baru. PT Tri Patria pun tengah melakukan progres pengerjaan yang hingga saat ini masih terus dikerjakan seluas 160 Ha.

"Lokasi KEK itu nanti akan berdekatan dengan Tanjung Carat. Hanya saja sebelum fokus pelabuhan kita akan berporgres di KEK terlebih dahulu," jelas dia.

Dia menambahkan saat ini progres peralihan lokasi KEK baru tengah disiapkan dengan melakukan revisi untuk menyelesaikan proses administrasi. Beberapa persyaratan awal seperti AMDAL diharapkan dapat segera rampung dan mendapat persetujuan pemerintah pusat.

Mega menyebutkan, pemindahan kawasan untuk pengembangan KEK TAA dapat menjadi peluang besar untuk menarik investasi masuk ke Sumsel. Tahun ini, pihaknya juga akan ajukan revisi sebab pemprov Sumsel baru menyelesaikan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).

"Lokasi baru tentu akan mengubah masterplan. Kita menargetkan 14 Febuari rampung dan akan mengirimkan usulan itu pusat. Nanti tergantung bapak Presiden yang akan menyetujuinya," ujarnya.

Mega menjelaskan, dengan keseriusan pemerintah daerah baik Pemda Banyuasin dan Pemprov Sumsel, tentunya akan lebih memudahkan proyek ini sebagai proyek dengan nilai investasi yang tinggi.

"Baru ada isu pemindahan saja sudah mampu menarik begitu banyak investor untuk menanamkan modalnya. Hanya saja, untuk memastikan para investor harus mendapatkan kepastian hukum mengenai proyek tersebut." katanya. (mg3-sp)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved