Rumah Sakit Diduga Tahan Bayi
Bayi Ditahan 4 Bulan Karena Tunggakan, Tenggat Sampai 17 Januari Jika Tak Sanggup Bakal Diadopsi
Saat ini pasangan Febriyanto (27) dan Yul Armi Kurniati (23) benar-benar sedang dirundung kesedihan.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Saat ini pasangan Febriyanto (27) dan Yul Armi Kurniati (23) benar-benar sedang dirundung kesedihan.
Satu dari dua bayi kembarnya meninggal dunia sementara satu lagi ditahan pihak rumah sakit F di Kota Prabumulih,
Bayinya ditahan diduga karena tak bisa menebus biaya berobat sang yang mencapai Rp 34 juta.
Bayi malang tersebut yakni Delfa Barqi Abbasy kelahiran 23 September 2019.
Hingga kini bayi masih berada di rumah sakit itu.
Orangtua ini diberi tenggat sampai 17 Januari untuk melunasi tunggakan. Berdasarkan surat pernyataan yang dibuat Febriayanto, jika melewati batas itu makaanaknya kan diserahkan pada rumah sakit agar dicarikan pengadopsi.
Berikut isi surat pernyataan dari Febriayanto:

Akibat keterbatasan biaya untuk menebus sang bayi, Febryanto dan istri terpaksa menahan rindu berhari-hari untuk menggendong si buah hati.
Tak hanya itu, kedua pasangan yang merupakan keluarga tidak mampu itu terpaksa harus bolak-balik rumah sakit untuk melihat sang anak Delfa Barqi Abbasy.
Ironisnya, akibat tak memiliki uang bahkan keduanya pasangan itu terpaksa mengemis meminta donatur dan mencari dermawan untuk mengumpulkan uang agar bisa menebus sang buah hati.
Kepada wartawan Febriyanto menceritakan, anaknya Delfa Barqi Abbasy lahir dengan kakak kembarannya Dilfa yang lebih dulu dipanggil sang maha kuasa.
Kelahiran kedua anak kembarnya itu dalam keadaan prematur atau Sepsis Neonatorum yang disebabkan oleh Virus dan Bakteri sehingga kedua bayi harus dirawat intensif di dalam inkubator agar bisa bertahan hidup di luar rahim dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Diduga akibat perawatan intensif itulah yang membuat biaya perawatan dua bayi kembar tersebut membengkak mencapai Rp 34 juta.
Letak Kota Prabumulih