Wisata dan Kuliner
Pasar Durian Kuto Ditetapkan Sebagai Lokasi Wisata Kuliner Palembang, Buka 24 Jam Setiap Hari
Dinas Pariwisata Kota Palembang menetapkan Pasar Kuto sebagai destinasi kuliner durian.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Dinas Pariwisata Kota Palembang menetapkan Pasar Kuto sebagai destinasi kuliner durian.
Pedagang durian di Pasar Kuto tak mengenal musim alias selalu ada setiap hari dan buka 24 jam.
Saat ini Pasar Durian Kuto sudah direnovasi, sehingga terlihat lebih rapi dan refresentatif sebagai salah satu kawasan destinasi kuliner durian di Palembang.
Dengan latar berwarna biru, lapak-lapak durian berjajar di sepanjang jalan Kuto.
Setidaknya ada delapan lapak yang terdata oleh Dinas Pariwisata Kota Palembang.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani mengatakan, penataan Pasar Durian Kuto menjadi salah satu destinasi wisata dipastikan bakal menambah destinasi wisata di Palembang.
"Dengan diresmikanya sebagai destinasi wisata kuliner durian ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke Palembang," kata Isnaini saat dibincangi Tribun Sumsel Wiki di Pasar Durian Kuto yang ada di Jalan Dr M Isa, Kelurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, Senin (6/1/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, Pasar Durian Kuto ni akan menambah jumlah rekomendasi destinasi wisata bagi para pelancong yang mendatangi Palembang.
Menurutnya, Palembang atau Sumatera Selatan ini cukup dikenal sebagai daerah penghasil durian. Bahkan, di Medan pun ada durian yang dari Palembang.
"Namun, ironisnya Palembang tidak punya Pasar Durian yang refresentatif. Maka kami menciptakan ini dengan kualitas pariwisata dan didukung oleh pihak ketiga," cetusnya.

Isnaini juga mengatakan, bahwa nantinya tempat ini juga akan terus ditambah fasilitas seperti pasang plapon, meja diperbanyak, rak durian ditambah dan lain-lain.
"Di kawasan ini Ada delapan lapak yang jualan dari sejak tahun 70an. Maka untuk mengembangkan destinasi wisata kuliner durian ini kita akan kerjasama dengan Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASITA) Sumsel dan Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Palembang," bebernya.
Sementara itu Penjual Durian yang ada di Pasar Durian Kuto dengan lapak bernama Ridho Ucok, Badarudin Yusuf mengatakan, bahwa orang tuanya sudah membuka lapak durian di Pasar Kuto ini sejak tahun 1973.
"Kami buka setiap hari selama 24 jam. Untuk durian - durian yang kami datangkan ini dari berbagai daerah dan kota. Sebab masa panen durian setiap daerah itu berkisar 2 bulan sekali, sehingga biar tidak putus jual duriannya maka kami pasoknya dari Sumsel dan luar Sumsel," bebernya.
Menurut Badarudin atau yang sering disapa Badar, saat ini di Sumsel lagi musim durian.