Banjir Bandang Lahat
Banjir Bandang Kabupaten Lahat, BPBD: Jembatan Penghubung Ambruk dan Enam Rumah Hanyut
Banjir bandang mengakibatkan jembatan penghubung antara Kecamatan Mulak Ulu dengan Kecamatan Mulak Sebingkai
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Banjir bandang mengakibatkan jembatan penghubung antara
Kecamatan Mulak Ulu dengan Kecamatan Mulak Sebingkai Kabupaten Lahat Sumatera Selatan ambruk tergerus air, Senin (30/12/2019).
Kepala bidang penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, akibat kejadian ini, akses jalan di lima desa yang berada disekitar jembatan tersebut harus dialihkan sementara.
Adapun desa tersebut yakni Lesung Batu, Air Pur, Pajar Bulan dan Mengkenang.
"Untuk sementara, bagi yang hendak ke desa tersebut harus melewati Kecamatan Semende Kabupaten Muara Enim,"ujarnya.
Dikatakan Ansori, hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat banjir bandang tersebut.
Saat ini kondisi air juga sudah berangsur surut.
"Berdasarkan informasi awal yang kami terima, sebanyak 6 rumah hanyut terbawa arus air di Desa Keban Kecamatan Mulai Sebingkai. Ada juga 10 rumah rusak berat. Tapi Info ini belum terkonfirmasi dengan tim di lokasi karena kita masih terkendala jaringan yang buruk," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, lima desa di perbatasan Lahat-Muaraenim tepatnya di kecamatan Mulak Ulu harus terisolir, Senin (30/12/2019).
Pasca jembatan yang menjadi akses penghubung antar desa lahat dan muaraenim tersebut roboh diterjang banjir bandang.
Adapun rusaknya jembatan membuat para siswa sekolah di beberapa desa tersebut terancam tak bisa sekolah.
Camat Mulak Ulu, Sumarno SE kepada Tribunsumsel, Senin (30/12) mengatakan lima desa yang terisolir meliputi Desa Lawang Agung, Fajar Bulan, Menggkenang, Lesung Batu, dan air puar.
"Kelima desa ini akses jalannya ke kecamatan tertutup lantaran jembatan yang ambruk," ujarnya.
Sementara itu terpisah, Kepala bidang penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, jembatan yang roboh merupakan penghubung antara Desa Mulak Ulu dan Desa Mulak.
"Informasi yang kita terima, jembatan itu roboh sekitar pukul 04.00 tadi pagi," ujarnya saat dikonfirmasi.
Dikatakan Ansori, saat ini tim BPBD Sumsel telah berada lokasi kejadian..
Namun pihaknya belum bisa memastikan apa saja dampak dari robohnya jembatan tersebut.
"Karena kita terkendala masalah sinyal, jadi cukup sulit untuk menghubungi tim di lapangan.
Jadi sampai saat ini kita belum menerima laporan terkait apakah ada bangunan yang terkena dampak dari kejadian ini atau ada korban, masih belum diketahui," ujarnya.
