Berita Sriwijaya FC
Nyaman di Sriwijaya FC, Galih Sudaryono Siap Bertahan dan Tak Masalah Siapapun Pelatihnya
Nyaman di Sriwijaya FC, Galih Sudaryono Siap Bertahan dan Tak Masalah Siapapun Pelatihnya
Nyaman di Sriwijaya FC, Galih Sudaryono Siap Bertahan dan Tak Masalah Siapapun Pelatihnya
TRIBUNSUMSEL.COM - Sriwijaya FC terus melakukan persiapan guna melakoni pertandingan di ajang Liga 2 Indonesia musim depan.
Belum ada pemain yang sudah dipertahankan untuk musim depan.
Sriwijaya FC masih menunggu sosok pelatih yang akan menangani klub Laskar Wong Kito untuk musim depan.
Meski begitu, sudah terhembus kabar beberapa pemain yang bakal dipertahankan oleh manajemen kdepannya.
Salah satu pemain yang dikabarkan bakal dipertahankan manajemen Sriwijaya FC adalah kiper utama Galih Sudaryono untuk mengarungi Liga Indonesia 2 musim kompetisi 2020.
• Galau Dapat Tawaran Jadi Kapten dan Asisten Pelatih Sriwijaya FC, ini yang Bakal Dilakukan Ambrizal
• Ambrizal Dipastikan Tetap Perkuat Sriwijaya FC, Jadi Asisten Pelatih Atau Kapten Tim
• Kabar Gembira! Penyerang Sriwijaya FC, Ahmad Ihwan Bakal Nikahi Gadis Pelambang, ini Sosoknya
Namun pria kelahiran Semarang 4 Januari 1987 ini ketika dikonfirmasi mengaku tak mau Geer alias gede rasa.
"Belum tahu juga mas Serius demi Allah, gak tahu," kata Galih yang doyan berguyon, Jumat (20/12/2019).
Justru kiper bernomor punggung 1 yang beberapa waktu lalu bergaya rambutnya Laba Laba Spiderman ini membenarkan jika mendapat tawaran bergabung dari beberapa klub lain.
"Iya ada dua klub yang ngajak. Cuma saya masih menghormati kontrak dengan Sriwijaya FC. Saya bilang kalau mau sabar, sampai saya selesai kontrak dululah," ujar bapak dua anak buah pernikahannya dengan Lia Dwita Oktawati.
Galih yang mantan Kiper Persis Solo ini mengatakan belum berani mengambil keputusan dan yang pasti masih nyaman di Sriwijaya FC.
"Kekeluargaannya kental sekali. Itu harus dijaga. Mau pelatihnya siapa nantinya, saya gak masalah. Asalkan cocok, siap main. Datang dan pergi di sepakbola itu biasa. Tinggal lagi pelatih yang baru cepat-cepat merangkul kekeluargaan biar menyatu," kata Galih yang tinggal di Mojosongo, Solo, Jateng. (SP/Abdul Hafiz)