Seputar Islam
Tata Cara dan Niat Sholat Dhuha Lengkap dengan Bacaan Arab, latin dan terjemahannya.
Sholat Dhuha dilakukan minimal 2 rakaatn dan maksimal 12 rakaat (dilakukan satu kali salam per dua rakaat).
TRIBUNSUMSEL.COM - Sholat Dhuha merupakan Sholat yang dilakukan seorang muslim pada waktu dhuha.
Waktu Sholat Dhuha
Waktu dhuha yang dimaksud adalah sejak matahari naik hingga condong ke barat, atau saat matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya hingga 15 menit sebelum waktu dzuhur.
Sholat Dhuha dilakukan minimal 2 rakaatn dan maksimal 12 rakaat (dilakukan satu kali salam per dua rakaat).
Ada banyak keutamaan seorang muslim melaksanakan Sholat Dhuha, seperti pada beberapa hadist berikut:
Keutamaan Sholat Dhuha
"Barangsiapa melaksanakan shalat subuh berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga terbit Matahari, lalu ia mengerjakan shalat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahalanya haji dan umroh.” (HR. Tirmidzi No. 586)
"Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (Muttafaqun ‘Alaih. Al-Bukhari no. 1981. Muslim no. 721)
“Barang siapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami’ No. 634)
“Tidaklah seseorang menjaga shalat sunnah dhuha melainkan ia adalah awwab (orang yang kembali taat). Sholat dhuha ini adalah shalat awwabin." (HR. Ibnu Khuzaimah)
“Shalat dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.” (Imam Thabari)
“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad).
Maka dari itu, berikut tata cara dan Niat Sholat Dhuha lengkap beserta bacaan Arab, latin dan terjemahannya.
Tata Cara dan Bacaan Sholat Dhuha
Niat
Bacaan Niat Sholat Dhuha Arab, Latin dan Terjemahannya:
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa
Terjemahannya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Niat yang lebih panjang sebagai berikut:
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”
Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat Lengkap dengan Bacaan, Tulisan Arab Latin beserta Artinya
1. Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah takbir pertama ketika memulai sholat, yang juga diawali dengan niat.
Bacaan saat takbiratul ihram:
اللَّهُ أَكْبَرُ
Allaahu akbar
Terjemahannya: Allah Maha Besar
“Sholat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir, memuji Allah dan menyanjungNya, kemudian membaca Al Quran yang mudah baginya.” (HR. Abu Dawud dan Hakim; shahih)
2. Bacaan Iftitah
Bacaan Iftitah 1
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Alloohumma baa’id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghribi. Alloohumma naqqinii minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danas, Alloohummaghsil khothooyaaya bil maa’i wats tsalji wal barod)
Terjemahannya: Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana engkaujauh kan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun. (HR. Bukhari dan Muslim)
Bacaan Iftitah 2
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
Alloohu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa
Terjemahannya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang. (HR. Muslim)
Bacaan Iftitah 3
إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin
Terjemahannya: Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri. (HR. Ibnu Majah)
Bacaan Iftitah 4
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
Alhamduli lillaahi hamdan katsiiraan thoyyiban mubaarokan fiih
Terjemahannya: Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik dan penuh berkah (HR. Muslim)
3. Membaca Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
ar-raḥmānir-raḥīm
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
māliki yaumid-dīn
Pemilik hari pembalasan.
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
4. Bacaan Sholat ketika Ruku’
Bacaan ruku' 1
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ
Subhaana robbiyal ‘adhiimi) 3x
Terjemahannya: Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung
Bacaan ini dibaca 3 kali. Dalam sholat dhuha, Rasulullah ruku’ sangat panjang sehingga bacaan seperti ini bisa dibaca lebih dari tiga kali.
Bacaan ruku’ 2
Bacaan ruku’ ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, Thabrani, Daruquthi. Bedanya dengan bacaan di atas, dalam bacaan ini ada tambahan wabihamdih. Berikut ini lafazh dan artinya:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih) 3x
Terjemahannya: Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan segala puji bagiNya
Bacaan ini juga dibaca 3 kali.
Bacaan ruku’ 3
Bacaan ruku’ ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Rasulullah banyak membaca doa ini dalam ruku’ dan sujud beliau, dalam rangka mengerjakan perintah Allah di Surat An Nashr ayat 3.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
Subhaanaka alloohumma robbanaa wa bihamdika alloohummaghfirlii
Terjemahannya: Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagiMu. Ya Allah ampunilah aku.
Bacaan ruku’ 4
Bacaan ruku’ keempat ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Berikut ini lafazh dan artinya:
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ
Subbuuhun qudduusun robbul malaa-ikati war ruuh
Terjemahannya: Mahasuci Engkau dan Mahakudus Tuhan para malaikat dan ruh
Bacaan ruku’ 5
Bacaan ruku’ kelima ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, An Nasa’i, Tirmidzi, Ahmad. Berikut ini lafazh dan artinya:
اللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ خَشَعَ لَكَ سَمْعِى وَبَصَرِى وَمُخِّى وَعَظْمِى وَعَصَبِى
Alloohumma laka roka’tu wabika aamantu wa laka aslamtu khosya’a laka sam’ii wa bashorii wa mukhkhii wa ‘adhmii wa ‘ashobii
Terjemahannya: Ya Allah, hanya kepadaMu aku ruku’, hanya kepadaMu aku beriman dan hanya kepadaMu aku berserah diri. Hanya kepadaMulah pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku, dan syarafku tunduk.
Bacaan ruku’ 6
Bacaan ruku’ keenam ini diriwayatkan oleh An Nasa’i, Tirmidzi, Ahmad. Berikut ini lafazh dan artinya:
اللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ أَنْتَ رَبِّي خَشَعَ سَمْعِي وَبَصَرِي وَدَمِي وَلَحْمِي وَعَظْمِي وَعَصَبِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ
Alloohumma laka roka’tu wabika aamantu wa laka aslamtu khosya’a laka sam’ii wa bashorii wa mukhkhii wa ‘adhmii wa ‘ashobii lillaahi robbil ‘aalamiin.
Terjemahannya: Ya Allah, hanya kepadaMu aku ruku’, hanya kepadaMu aku beriman dan hanya kepadaMu aku berserah diri. Pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku, dan syarafku tunduk kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Bacaan ruku’ 7
Bacaan ruku’ ketujuh ini dibaca Rasulullah ketika sholat malam. Bacaan sholat ketika ruku’ ini Abu Dawud dan An Nasa’i. Berikut ini lafazh dan artinya:
سُبْحَانَ ذِى الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
Subhaana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaa-i wal ‘adhiimah
Terjemahannya: Mahasuci Dzat yang memiliki kekuasaan, kerajaan, kebesaran dan keagungan
5. Bacaan I’tidal
Ketika mengangkat punggungnya dari ruku’, Rasulullah tidak membaca takbir namun membaca:
Bacaan I’tidal 1:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami’alloohu liman hamidah
Terjemahannya: Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Setelah tegak berdiri, beliau melanjutkan dengan membaca:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Robbanaa walakal hamdu
Terjemahannya: Wahai Tuhan kami, bagiMu segala puji. (HR. Bukhari dan Muslim)
Bacaan doa itidal
Jika menjadi makmum, cukup membaca yang terakhir ini tanpa mengulangi “sami’allahu liman hamidah”. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Sesungguhnya imam itu diangkat untuk diikuti… jika imam mengucapkan sami’allaahu liman hamidah, maka ucapkanlah Robbanaa walakal hamdu…” (HR. Muslim)
Selain bacaan di atas (Robbanaa walakal hamdu), ada pula beberapa baca’an i’tidal yang diajarkan Rasulullah, antara lain:
Bacaan I’tidal 2:
Bacaan ini diriwayatkan oleh Imam Muslim:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du
Terjemahannya: Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu
Bacaan I’tidal 3:
Bacaan sholat ketika i’tidal ini lebih panjang dari sebelumnya. Diriwayatkan juga oleh Imam Muslim:
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Allohumma robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du, ahlats tsanaa’i wal majdi laa maani’a limaa a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jadd
Terjemahannya: Wahai Allah Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Engkau yang layak menerima sanjungan dan kemuliaan. Engkaulah yang berhak atas apa yang diucapkan oleh hambaMu. Kamis semua adalah hambaMu. Tiada yang bisa menghalangi apa saja yang Engkau berikan dan tiada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Kemuliaan seseorang tidaklah menghalangi tindakanMu.
Bacaan I’tidal 4:
Bacaan i’tidal ini diriwayatkan oleh An Nasa’i dan Abu Dawud. Sesekali Rasulullah membacanya dalam sholat malam:
لِرَبِّيَ الْحَمْدُ لِرَبِّيَ الْحَمْدُ
Lirobbiyal hamdu, lirobbiyal hamdu
Terjemahannya: Segala puji hanyalah bagi Tuhanku, Segala puji hanyalah bagi Tuhanku
Bacaan I’tidal 5:
Bacaan i’tidal ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
Robbanaa walakal hamdu hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih
Terjemahannya: Ya Tuhan kami, segala puji hanyalah bagimu, aku memujiMu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah
Awalnya bacaan sholat ini dibaca oleh salah seorang sahabat saat i’tidal. Selesai shalat, Rasulullah mensabdakan bahwa bacaan ini mengundang 30 malaikat untuk berebut mencatat.
6. Sujud
Turun sujud dari i’tidal, Rasulullah membaca takbir (Allahu akbar). Lalu membaca salah satu dari bacaan sujud berikut ini:
Bacaan sujud 1
Bacaan sujud ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Thabrani. Berikut ini lafazh dan artinya:
Bacaan sholat doa sujud
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى
Subhaana robbiyal ‘a’la 3x
Terjemahannya: Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi
Bacaan ini dibaca 3 kali.
Bacaan sujud 2
Bacaan sujud ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, Thabrani, Daruquthi. Bedanya dengan bacaan di atas, dalam bacaan ini ada tambahan wabihamdih. Berikut ini lafazh dan artinya:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih 3x
Terjemahannya: Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagiNya
Bacaan ini juga dibaca 3 kali.
Bacaan sujud 3
Bacaan sujud ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Rasulullah banyak membaca doa ini dalam ruku’ dan sujud beliau, dalam rangka mengerjakan perintah Allah di Surat An Nashr ayat 3.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
Subhaanaka alloohumma robbanaa wa bihamdika alloohummaghfirlii
Terjemahannya: Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagiMu. Ya Allah ampunilah aku.
Bacaan sujud 4
Bacaan sujud keempat ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Berikut ini lafazh dan artinya:
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ
Subbuuhun qudduusun robbul malaa-ikati war ruuh
Terjemahannya: Mahasuci Engkau dan Mahakudus Tuhan para malaikat dan ruh
Bacaan sujud 5
Bacaan sujud kelima ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, An Nasa’i, Tirmidzi, Ahmad. Berikut ini lafazh dan artinya:
اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ خَشَعَ لَكَ سَمْعِى وَبَصَرِى وَمُخِّى وَعَظْمِى وَعَصَبِى
Alloohumma laka sajadtu wabika aamantu wa laka aslamtu khosya’a laka sam’ii wa bashorii wa mukhkhii wa ‘adhmii wa ‘ashobii
Terjemahannya: Ya Allah, hanya kepadaMu aku sujud, hanya kepadaMu aku beriman dan hanya kepadaMu aku berserah diri. Hanya kepadaMulah pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku, dan syarafku tunduk.
7. Duduk di antara Dua Sujud
Dari sujud kemudian duduk, Rasulullah juga membaca takbir. Adapun sewaktu duduk ini, bacaannya adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَعَافِنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
Allohummaghfirlii warhamnii a’aafinii wahdinii warzuqnii
Terjemahannya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, lindungilah aku, berilah aku petunjuk dan berilah aku rezeki (Abu Dawud)
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
Allohummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii
Terjemahannya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilahkebutuhanku, berilah aku petunjuk dan berilah aku rezeki (Abu Dawud)
رَبِّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَارْزُقْنِى وَارْفَعْنِى
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warzuqnii warfa’nii
Terjemahannya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilahkebutuhanku, berilah aku petunjuk dan tingikanlah aku (Abu Dawud)
8. Bacaan Tasyahud Akhir
Bacaannya sama dengan tasyahud awal dengan ditambah sholawat nabi.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Terjemahannya: Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. (HR. Bukhari)
9. Bacaan Salam
Terakhir adalah bacaan salam, yakni usai tasyahud akhir. Ketika menoleh ke kanan, Rasulullah terkadang mengucapkan salam:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
Assalaamu’alaikum warohmatullooh
Terjemahannya: Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepada kalian (HR. Muslim)
Doa Setelah Sholat Dhuha
Ada satu doa sholat dhuha yang sangat populer, yaitu:
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Alloohumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Alloohumma inkaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’assiron fayassirhu, wa inkaana harooman fathohhirhu, wa inkaana ba’iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin.
Terjemahannya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.
Doa ini dicantumkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin.
Itulah Tata Cara dan Niat Sholat Dhuha Lengkap dengan Bacaan Arab, latin dan terjemahannya yang dapat Anda jadikan panduan untuk mengamalkan Sholat Sunnah yang penuh dengan keutamaan ini.