Berita Sriwijaya FC

Evaluasi Lini Depan Sriwijaya FC Incar Herman Dzumafo Sebagai Solusi, Berikut Profil Lengkap Dzumafo

Evaluasi Lini Depan Sriwijaya FC Incar Herman Dzumafo Sebagai Solusi, Berikut Profil Lengkap Dzumafo

Editor: Slamet Teguh
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
Pemain Persib Bandung, Abanda Herman (atas) duel udara dengan pemain Sriwijaya FC, Herman Dzumafo 

Evaluasi Lini Depan Sriwijaya FC Incar Herman Dzumafo Sebagai Solusi, Berikut Profil Lengkap Dzumafo

TRIBUNSUMSEL.COM - Gagal mendapatkan satu tiket promosi ke Liga 1 Indonesia.

Sriwijaya FC harus berjuang kembali ke Liga 2 Indonesia untuk musim depan.

Kembali berjuang di Liga 2 Indonesia, Sriwijaya FC terus melakukan evaluasi, dan salah satu lini yang menjadi sorotan ialah lini penyerangan.

Bagaimana tidak, dibabak 8 besar lalu, lini depan Sriwijaya FC tampak tumpul.

Hal tersebut menjadi salah satu faktor, gagalnya Sriwijaya FC promosi ke Liga 1 Indonesia musim depan.

Manajemen Sriwijaya FC terus berburu pemain lini depan yang kali Herman Dzumafo Epandi menjadi buruan untuk bisa kembali merumput klub Laska Wong Kito pada Liga 2 musim kompetisi 2020 mendatang.

Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi membenarkan jika pihaknya tengah berburu Striker tipikal seperti striker naturalisasi Alberto Gonzalves Da Costa asal Brasil dan Herman Dzumafo Epandi asal Kamerun.

"Memang kita cari striker yang haus gol. Lini depan harus predator punya naluri gol. Striker tipikal kayak dua orang itulah yang kita cari," ungkap Indrayadi, Senin (2/12/2019).

Mantan Pelatih Kiper SFC ini menyebut pihaknya sedang melakukan pendekatan terhadap beberapa pemain bintang di tanah air untuk mengisi posisi lini depan sekelas pemain naturalisasi eks SFC Herman Dzumafo Epandi, Alberto "Beto" Goncalves, lantaran SFC di babak 8 besar Liga 2 2019 lalu krisis lini depan.

"Kita ingin pemain yang tidak banyak sentuhan, tapi bisa cetak gol. Di Indonesia memang tidak terlalu banyak. Yang jelas kita butuh striker yg kuat punya naluri gol seperti Dzumafo kalau memang Dzumafo mau itu baik untuk SFC. Dzumafo ini pemain kuat sangat cocok di lini depan SFC. (Pengalaman kemarin) banyak penyelesaian akhir kita selalu mentok di pemain depan," kata mantan pemain Galatama klub PS Pusri.

Dipecat Tanpa Kemenangan di 14 Laga, Rahmad Darmawan Tetap Diminati Sriwijaya FC, Ini Alasannya 

Coach Rahmad Darmawan Berbicara Takdir Kalau Melatih Sriwijaya FC di Liga 2

Sriwijaya FC Diperkirakan Hanya Pertahankan 4 Dari Total 22 Pemain di Musim Depan

Profil Herman Dzumafo

Saat ini Herman Dzumafo bermain untuk klub asal Indonesia, Bhayangkara. Herman Dzumafo lahir di Douala, Kamerun, 21 Ferbruari 1980.

Herman Dzumafo beristrikan Maria Makdalena Hutahaean dan pasangan ini dikaruniai anak perempuan bernama Glady Mafo.

Herman Dzumafo berasal dari Kamerun dan pada 7 Juni 2017 dia resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI). Posisi pemain bertinggi 175 cm itu adalah penyerang.

Herman Dzumafo memulai kariernya di klub asal kotanya, Caiman Douala pada 1999. Kala itu usia Herman Dzumafo masih 19 tahun.

Bersama Caiman Douala, Herman Dzumafo bermain sebanyak 20 kali dengan koleksi delapan gol. Dia memperkuat klub itu selama dua musim.

Pada 2001, Herman Dzumafo pindah ke klub bernama Cintra Yaouande. Di klub tersebut, Herman Dzumafo mencetak delapan gol dari 22 laga.

Hanya dua musim, Herman Dzumafo pun pindah ke Sable FC. Dia memperkuat klub berjuluk San San Boys itu sejak 2003 hingga 2005. 12 gol berhasil Herman Dzumafo cetak bersama klub tersebut.

Pada 2005, Herman Dzumafo pindah ke salah satu klub tersebesar di Kamerun, Cotonsport Garoua. Penampilan apik sukses Herman Dzumafo buat dengan mencetak 11 gol dari 38 laga. Hal itulah yang kemudian membuat Herman Dzumafo dipinang oleh klub dari luar negeri.

Pada Divisi Utama musim 2007-2008, Herman Dzumafo mendarat di PSPS Pekanbaru. Herman Dzumafo memberikan yang terbaik dan menjadi ikon klub tersebut.

Lesakan gol-gol dan permainan taktis pria bertinggi 186 cm itu sukses membawa tim berjuluk Askar Bertuah itu promosi ke Liga Super Indonesia pada musim 2009-10.

Total selama empat musim bermain untuk PSPS Pekanbaru, Herman Dzumafo mencetak 60 gol dari 120 penampilan. Dia pun menjadi legenda di klub tersebut.

Selain itu, nama Herman Dzumafo di PSPS Pekanbaru juga diingat berkat duetnya dengan Brigadir Kepolisian, Muhammad Isnaini yang menjadi tandemnya di lini depan.

Selepas dari PSPS Pekanbaru, Herman Dzumafo pindah ke Arema pada musim 2011-12. Dia tak mampu menampilkan performa terbaik dan hanya mencetak 6 gol. Kemudian, Herman Dzumafo hijrah ke Persib Bandung.

Bersama Maung Bandung, Herman Dzumafo mencetak 11 gol dari 16 laga di musim 2012-13. Musim selanjutnya, Persib Bandung sempat meminjamkan Herman Dzumafo ke Sriwijaya FC.

Bersama Laskar Wong Kito, Herman Dzumafo pun sempat bangkit dengan mencetak 8 gol dari 18 penampilan.

Karier Herman Dzumafo nampak akan kembali ke titik terbaik ketika dia bermain untuk Mitra Kukar. Pemain yang sering mewarnai rambutnya menjadi putih itu mencetak 13 gol dari 23 laga.

Dia pun kembali ke Jawa dengan bermain di Gresik United..Sayangnya, kisruh sepak bola Indonesia pada 2015 dan gejolak keuangan klub itu membuat karier Herman Dzumafo dalam rentang 2015 hingga 2016 di Gresik tak baik.

Pada ajang pengganti turnamen, Indonesia Soccer Championship 2016, Herman Dzumafo memperkuat Persela Lamongan.

Pada musim 2017, Herman Dzumafo kembali ke klub lamanya, PSPS Pekanbaru di Riau. Herman Dzumafo berjuang di Liga 2 untuk membawa PSPS Pekanbaru promosi ke Liga 1 dan dia pun mencetak 11 gol meski akhirnya gagal membawa klubnya naik tingkat.

Walau sudah hampir berusia kepala empat, Herman Dzumafo masih dilirik oleh klub besar. Jelang Liga 1 2018, ia direkrut oleh Bhayangkara FC. Dia pun masih tajam dengan mengemas 11 gol pada 2018. Hingga gelaran Liga 1 2019, Herman Dzumafo masih memperkuat Bhayangkara FC.

Herman Dzumafo pernah memperkuat timnas Kamerun U-20 pada 2001. Pada 2017, Herman Dzumafo resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) karena beristrikan warga Indonesia. (SP/ Abdul Hafiz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved