Porprov Cabang Sepakbola Rusuh

Tim Sepakbola Musi Rawas Sebut Pemain PALI 'Impor' dari Medan, Penyebab Kerusuhan Final Porprov

Manager tim sepakbola Persimura Musirawas, Panca Riatno menyebut pemain Porprov PALI diisi oleh pemain asal Medan.

Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM/ PERSIMURA
Bupati Musirawas H Hendra Gunawan melihat dan mengawasi langsung kondisi penjaga gawang Musirawas, Panggih, yang mengalami cedera diduga akibat dikeroyok pemain Pali dalam laga final Porprov Sumsel di Prabumulih 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Manager tim sepakbola Persimura Musirawas, Panca Riatno menyebut pemain Porprov PALI diisi oleh pemain asal Medan.

Isu 'Pemain Impor' itulah yang disinyalir menjadi pemicu kerusuhan di laga final cabor sepakbola.

Ia sangat menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut.

"Sungguh disayangkan dan bisa dibilang tragis. Kami sudah kalah, pemain kami harus dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang mengkahwatirkan akibat diduga dikeroyok pemain lawan dan oknum lainnya," kata Panca Riatno

Menurut analisanya, insiden antara pemain Musirawas dengan pemain PALI itu bisa diduga karena adanya arus pemain impor atau pemain dari luar Sumsel di tim lawan.

Sebab menurutnya, melalui salah satu medsos yang sudah tersebar

Ada salah satu postingan yang menampilkan enam pemain yang mirip dengan beberapa pemain di skuad PALI dengan keterangan"Paket Hemat Anak Medan" yang akhirnya dihapus setelah viral.

"Kalau sesama pemain asli Sumsel tidak akan sekejam ini. Mereka pasti respek karena pasti bertemu di kompetisi di Sumsel"

"Tapi nyatanya tanpa ampun dan belas kasihan mereka main hakim sendiri karena mereka sama sekali tidak pernah bertemu atau saling mengenal," papar Panca Riatno.

Karena itu, dia ingin kepastian apakah memang para pemain lawan adalah talenta asli Sumsel atau pemain impor luar provinsi.

Dia bersama Ketua Askab PSSI Musirawas H Rudi Irawan Ishak, sempat meminta biodata pemain untuk melakukan kroscek ke panitia.

Sebab, janji pihak panitia untuk mengecek pemain disetiap laga tak pernah dilakukan.

Ajang Porprov itu sendiri menurutnya adalah sarana untuk memunculkan talenta lokal (Sumsel), bukan mencari kemenangan dengan berbagai cara.

"Saya tanya ke Pak Kewoy dari Asprov PSSI Sumsel, beliau malah marah dan emosi menyebut saya tak berhak karena bukan manager tim padahal saya manager tim"

"Setelah menyadari saya manager tim, baru beliau beralasan bahwa data pemain sudah dimasukkan di dalam kardus dan tidak bisa dibuka lagi"

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved