Berita Viral
Semprot BPJS, Video Nihayatul Wafiroh Anggota DPR RI Marah Lantaran Iuran BPJS Gol III Naik Viral
Video kemarahan Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh saat sidang kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, viral di media sosi
TRIBUNSUMSEL.COM -- Video kemarahan Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh saat sidang kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak Nikhayatul mengaspirasikan suaranya terkait iuran BPJS Golongan ketiga yang akan tetap naik.
Pasalnya, dirinya sudah mewanti-wanti dalam rapat sebelumnya bahwa khusus untuk pengguna BPJS Golongan ketiga tidak akan dinaikkan.
Mengingat pengguna pada golongan ini sudah sangat susah untuk membayar iuran sebelumnya, apalagi jika dinaikkan.
Lalu siapa yang akan menanggung jaminan kesehatan mereka nantinya.
Sambil sesekali menepakkan tangannya ke atas meja, Nikhayatul Wafiroh menyampaikan kekesalannya.
Bahkan Nikhayatul Wafiroh sampai mengatakan jika DPR RI sudah tidak memiliki harga diri lagi, jika iuran pada golongan ketiga tetap dinaikkan.
Bagi Nikhayatul, akan percuma jika diadakan rapat lagi, sementara hasil rapat sebelumnya saja tidak dijalankan dengan baik.

Nikhayatul bermaksud, tidak dinaikkannya iuran pada golongan ketiga agar anggota DPR RI mejalankan fungsinya dengan baik, yakni memahami jerit hati rakyat Indonesia.
Nikhayatul mengusulkan, jika golongan ketiga masih dinaikkan, ia tidak akan mengadakan rapat lagi, baik dengan Kementerian Kesehatan maupun dengan pihak BPJS itu sendiri.
Begini isi aspirasi dari Nikhayatul Wafiroh :
"Saya merasa rapat ini sudah tidak memiliki harga sama sekali.
Rapat komisi ix ini sudah tidak memiliki harga sama sekali.
Karena seluruh keputusan-keputusan, itu sudah tidak dijalankan sama sekali.
Mulai saya walaupun kemarin saya tidak disini, saya sudah menyebarkan hasil laporan singkat rapat gabungan seluruh mitra kementerian yang berhubungan dengan BPJS.
Tanggal 2 September dan bu Dewi Asmara yang memimpin.
Disitu sudah jelas-jelas tertulis bahwa kelas tiga tidak dinaikkan, tapi ternyata tetap dinaikkan, lalu harga diri kita ini apa?
Lalu kenapa kita masih mau rapat?
Saya mengusulkan kalu ini tetap dilanjutkan, tetap dinaikkan, kita tidak usah rapat lagi dengan BPJS dengan kementerian Kesehatan.
Tidak ada gunanya, rangkuman apapun, kesepakatan, ditandatangani oleh siapapun juga tetap dilanggar kok.
Kita nggak punya harga diri DPR, nggak ada sanksi apapun, masak kita cuma dapat bagian kalo ada anggaran, pada melas-melas datang, tolong dong bu, ini dinaikkan dong bu, pak ini tolong dong dirangkum kita tanda tangan.
Tapi ketika rakyat menjerit kita tidak bisa apa-apa.
Jadi saya usulkan, seperti janji pak Ansori tadi, jika sampe besok kelas 3 masih dinaikkan, kita sepakat tidak akan rapat lagi dengan Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan.
Oke untuk kesepakatan kita serahkan pada pemimpin sidang.
Tapi saya merasa ini sudah tidak ada harganya lagi, seluruh yang kita cleansing itu juga tidak jelas semuanya.
Jadi menurut saya seluruh yang kita rapatkan disini ya menguap begitu saja.
Habis ini ya sudah dijawab ya sudah selesai, akan tetap naik, kalo tetap naik apa harga diri kita?
Itu saja, saya mengusulkan kalo tetep naik, kita tidak akan mengadendakan rapat lagi, karena sudah berarti suara kita sebagai wakil dari konstituen kita dari rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke tidak didengar oleh pemerintah."
Nikhayatul kemudian menutup pendapatnya dengan salam.
Profil Nihayatul Wafiroh,
Dilansir dari Wikidpr, Nihayatul Wafiroh, atau lebih akrab dipanggil Ninik, adalah caleg terpilih dari Partai Kebangkitan Bangsa untuk Jawa Timur III (Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo).
Suaminya bernama Aslam Sa'ad. Mereka dikaruniai dua orang anak, Ahmad Kavin Adzka dan Muhammad Aqil Mirza.
Ia merupakan bagian dari Jajaran pembantu pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Banyuwangi.
Pada Maret 2018, terjadi mutasi internal partai dan Ninik berpindah tugas dari Komisi 8 ke Komisi 2 yang membidangi otonomi daerah, dalam negeri dan reformasi birokrasi. Ninik akan menjadi Ketua Komisi 2.
Nihayatul Wafiroh merupakan lulusan S2 University of Hawaii di Manoa, Amerika Serikat. Kini ia sedang menempuh S3 di ICRS Jogja.
Sebelum masuk ke ranah politik melalui DPR, Ninik Wafiroh dikenal sebagai kalangan aktivis dan akademisi.
Pada 20 Maret 2018, Nihayatul tidak lagi bertugas di Komisi IX DPR-RI yang membidangi tenaga kerja dan transmigrasi, kependudukan dan kesehatan dan
berpindah tugas menjadi wakil ketua di Komisi II DPR-RI yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur dan reformasi birokrasi, kepemiluan, pertanahan dan reforma agraria menggantikan Lukman Edy.