Berita Muaraenim

Mengenal Adat Pernikahan Tunggu Tubang Semende Muara Enim, Ini Prosesi Lengkapnya

Pemkab Muaraenim menggelar Tunggu Tubang Culture Festival dalam rangkaian colourful Muaraenim Festival tahun 2019, Rabu (30/10/2019).

Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Ika Anggraeni
Pemkab Muaraenim menggelar Tunggu Tubang Culture Festival dalam rangkaian colourful Muaraenim Festival tahun 2019, Rabu (30/10/2019). 

Untuk kecamatan SDT yang memerankan sesi adegan Bunting Tandang.

Dimana mempelai wanita dan mempelai laki-laki setelah resmi di nikahkan, keduanya bertandang ke rumah mempelai laki-laki bersama nenek mempelai perempuan, dengan membawa selimut merah (saput abang).

Kemudian kecamatan SDU yang membawakan sesi Ngantat Balik(Menghantarkan pengantin pulang dari bertandang di rumah orangtua mempelai laki-laki).

Prosesinya antara lain kedua pengantin di arak menuju rumah mempelai wanita dari tandang di rumah orangtua pengantin laki-laki.

Simah membawa bebagai macam barang (Pengenjuk) berupa Perabot rumah tangga secukupnya seperti Kursi, tempat tidur selengkapnya, peralatan dapur, periuk, gelas, piring, kuali, dandang dan lain sebagainya.

Setiba di rumah mempelai wanita anak kandang pihak pemapak menanyakan kepada anak kandang pihak simah (besan) kalau masih ada simah yang tertinggal, anak kandang pihak pemapak siap menjemput pihak simah.

Selanjutnya ahli simah menyerahkan bunting balik dari tandang ke ahli pihak pemapak.

Sampai berita ini di tulis acara masih berlangsung.

Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru dalam mengat menyambut baik adanya kegiatan tersebut.

"Muaraenim ini adalah kabupaten yang menjaga kehormatan atau marwah kebudayaan daerahnya, kearifan lokal seperti inilah yang perlu dipertahankan dan tahun 2020 ini akan kita lihat kabupaten kota mana saja yang mampu mempertahankan kearifan lokalnya dan itu akan terlihat dalam featival Sriwijaya yang akan datang," katanya.

Dijelaskan Herman Deru, festival tunggu tubang tersebut adalah salah satu cara untuk melestarikan budaya dan adat istiadat lokal.

"Saya berharap kedepan, festival ini akan diperbesar lagi sehingga kabupaten dan kota lainnya dapat meniru dan mencontoh kabupaten Muaraenim dalam mempertahankan kearifan lokalnya,"

"Selain itu kegiatan kegiatni dapat masuk dalam agenda pariwisata baik tingkat provinsi maupun nasional, sehingga akan lebih banyak lagi wisatawan yang akan berkunjung ke Muaraenim," katanya.

Dilain pihak, Plt Bupati Muaraenim, H Juarsah SH dalam sambutannya mengatakan Tujuan pelaksanaan Tunggu Tubang Culture Festival adalah untuk mendukung Muaraenim sebagai tujuan wisata.

Selain mengenalkan potensi kekayaan alam, ini juga untuk mempromosikan wisata unggulan Kabupaten Muaraenim ke kancah nasional, dapat menambah daya pikat wisatawan untuk mengenali lebih jauh wisata di Bumi Serasan Sekundang.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved