Berita Palembang
Kecanduan Game Online 3 Anak Masuk RS Jiwa Palembang, Menyerupai Efek Narkoba
Feriliana menyampaikan tiga orang yang ditangani RS Ernaldi Bahar seluruhnya masih dapat dikategorikan mengalami masalah kejiwaan
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Semua tingkatan usia dapat menjadi korban dari candu gadget.
Psikolog Klinis RS Ernaldi Bahar, Feriliana SPsi, mengaku menangani sejumlah kasus kecanduan gawai sejak tahun 2018 sebanyak 1 orang, jumlah itu meningkat tahun 2019 ini jadi dua orang.
"Efek dari kecanduan gawai ini, sangat menyerupai efek narkoba, tapi ini bedanya lewat mata."
"Dalam tahap awal berdampak masalah kejiwaan dan puncaknya bisa gangguan kejiwaan," ungkapnya kepada Tribunsumsel.com.
Feriliana menyampaikan tiga orang yang ditangani RS Ernaldi Bahar seluruhnya masih dapat dikategorikan mengalami masalah kejiwaan, atau pasien masih memiliki kontrol terhadap dirinya.
• Waspada Anak Kecanduan Gadget, Picu Pelecehan Seksual Sampai Potensi Gangguan Jiwa
Dapat dikategorikan gangguan kejiwaan jika telah memenuhi kriteria tertentu, misalnya telah berlangsung lama, tidak memiliki kendali diri, memprioritaskan bermain, tidak tahu akan tindakan itu baik atau salah.
"Tiga orang itu berusia belasan tahun, masih dalam kategori memiliki masalah kejiwaan belum gangguan kejiwaan, mereka masih memiliki kontrol baik akan dirinya sendiri," katanya
Ia menyebut banyak orangtua masih belum memahami tanda tanda anaknya mengalami kecanduan gawai.
Sehingga orangtua tidak melakukan langkah langkah penanganan.
Bahkan kerap kali sejumlah gangguan perilaku misalnya akan kerap berbohong, mencuri, hanya dinilai sebagai kenakalan biasa.
• BKN Bocorkan Soal yang Pasti Keluar di Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) CPNS 2019, Ini Pertanyaannya
Orang tua mungkin hanya menasehati, namun tidak melihat akar dari persoalannya.
"Banyak belum sadar tanda tanda anak kecanduan gawai. Gangguan perilaku anak hanya dinilai kenakalan biasa, padahal ini sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak jika dibiarkan," tegasnya.
Dalam satu kasus yang ditanganinya, anak telah mengalami gangguan perilaku yakni mencuri barang milik orang lain.
Tujuannya untuk membeli pelengkapan game online yang digandrunginya.
Aksi itu diulangi berkali kali hingga akhirnya dikeluarkan dari sekolah.
Di sekolah yang baru aksi itu kembali dilakukan,
• 7 Tips dan Trik Mendapatkan Skin Gratis Mobile Legends Terbaru November 2019, Pakai Cara ini