Berita Viral

Kisah Hidup Mantan Simpanan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Ditembak Berkali Kali Lalu di Bom

Najib Razak adalah Perdana Menteri Malaysia yang menjabat sekitar tahun 2009 - 2018.Selama masa jabatannya, Najib Razak sering menjadi sorotan.

Editor: Moch Krisna
ch.therakyatpost.com
Akhir Tragis Altantuya 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Najib Razak adalah Perdana Menteri Malaysia yang menjabat sekitar tahun 2009 - 2018.

Selama masa jabatannya, Najib Razak sering menjadi sorotan.

Hal itu tidak lain karena, kondisi ekonomi Malaysia yang kian melemah semenjak kepimpinannya.

Kini, Najib beserta istrinya, Rosmah Mansor, harus berhadapan dengan hukum akibat 'menjajah' negeri mereka sendiri saat berkuasa.

Berbagai skandal mega korupsi ditemukan oleh pihak berwenang Malaysia dan kasus pembunuhan seorang wanita bernama Altantuya Shaaribuu pada tahun 2006 yang merupakan wanita simpanan Najib Razak kembali menyeruak.

Nah, soal Altantuya Shaaribuu, siapakah Altantuya? Dan bagaimana ia bisa menjadi wanita simpanan Najib Razak?

Altantuya Shaaribuu adalah wanita asal Mongolia yang berprofesi sebagai model.

Altantuya dilahirkan pada tahun 1978 dari ayah yang bernama Shaaribuu Setev dan ibu yang bernama Sh Altantsetseg.

Altantuya dibesarkan di Rusia dan mengenyam pendidikan di Prancis dan China.

Berkat pendidikan internasionalnya, Altantuya fasih berbahasa Rusia, Inggris, Mandarin, dan Prancis.

Hingga kemudian pada tahun 1990, Altantuya kembali ke negara asalnya, Mongolia.

Saat kembali ke Mongolia, Altantuya bekerja sebagai seorang guru karena sesuai dengan jurusan mata kuliahnya, penerjemah bahasa, dan model paruh waktu.

Berkat profesi sampingannya sebagai model, Altantuya sering mendapat job keluar negeri termasuk ke Hong Kong pada tahun 2005.

Saat di Hong Kong itulah, ia bertemu dengan Najib Razak yang kala itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.

Keduanya lalu menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya tahu Najib sudah beristri.

Tahun 2006, Altantuya menyusul Najib Razak ke Malaysia yang sudah menjadi Menteri Pertahanan, untuk memperbaiki hubungan yang semula sempat renggang.

 

Bahkan Altantuya nekat pindah ke rumah Najib sesampainya di Kuala Lumpur.

Tapi kemalangan terjadi padanya, sampai di rumah Najib, Altantuya malah diculik.

Belum cukup sampai situ, jasad Altantuya kemudian diledakkan dengan bom C4 hingga hancur berantakan.

Ketika polisi menemukan tempat peledakkan, yang tersisa hanya tulang berserakan dari wanita tersebut.

Tiga orang polisi dan Najib Razak termasuk seorang anggota Pasukan Gerakan Khas Malaysia ditangkap oleh pihak berwajib terkait hal ini.

Pengadilan mengungkapkan, Najib Razak mengakui punya hubungan spesial dengan Altantuya.

Proses pengadilan menjadi semakin rumit karena disinyalir pembunuhan Altantuya berkaitan korupsi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia karena ia menjadi penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Prancis.

Sehingga ia tahu seluk beluk proses pembelian sampai pembayaran kapal selam Scorpene.

Untuk alasan itu diduga ia dibunuh.

Selain itu, banyak yang meyakini Altantuya dibunuh untuk memuluskan langkah Najib Razak dalam pemilihan PM Malaysia tahun 2009 karena wanita itu bisa membahayakan kampanye politik Najib karena kasus korupsi kapal selam Scorpene.

Versi lain menyebutkan istri sah Najib, Rosmah Mansor yang memerintahkan pembunuhan tersebut karena cemburu suaminya selingkuh.

Kasus ini menjadi buram dan tak diusut oleh pengadilan Malaysia lantaran Najib keburu menjadi Perdana Menteri pada tahun 2009.

Baru pada tahun 2018 ini setelah Najib lengser, pemerintah Mongolia mendesak Malaysia agar melanjutkan penyelidikan terhadap kematian Altantuya untuk mengungkap kebenaran dibalik dibunuhnya wanita tersebut. (Seto Aji)

Artikel ini pernah tayang di Grid.id dengan judul "Kisah Tragis Altantuya Shaaribuu Kekasih Mantan PM Malaysia, Sudah Mati Jasadnya Masih Diledakkan Pakai Bom

(*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved