Permukiman Warga Desa Deliserdang Diserang Wabah Lalat, Anak-anak Mau Tidur Saja Susah
Pemukiman di Desa Deliserdang Diserang Wabah Lalat, Anak-anak Mau Tidur Saja Susah
TRIBUNSUMSEL.COM - Permukiman Warga Desa Deliserdang Diserang Wabah Lalat, Anak-anak Mau Tidur Saja Susah
Warga Desa Dalu X B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang masih terus diserang wabah lalat.
Hal ini bisa terjadi lantaran Pemkab tidak berani tegas untuk menertibkan aktivitas peternakan ayam potong khususnya di dusun I.
Hingga kini warga masih terus menunggu kebijakan dari Pemkab atas hal ini.
"Walah di rumah banyak kali lalatnya. Apalagi ini sedang musim hujan.
Mau makan dan mau tidur susah. Dimana perhatian pemerintah kalau seperti ini,"ujar Agus salah satu warga.
Meski sebagian warga ada yang sudah pesimis atas sikap Pemkab namun ada juga warga yang masih optimis.
Meski peristiwa ini sudah terjadi bertahun-tahun namun warga mengharapkan agar masalah yang terjadi bisa benar-benar menjadi perhatian Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan.
Mereka berharap agar orang nomor satu di Deliserdang itu bisa punya rasa kasian kepada mereka khususnya kepada anak-anak.
"Kalau enggak sama pak Bupati sama siapa lagi minta perhatian kita. Anak kita itukan berhak mendapat kesehatan.
Masa mau makan saja susah karena banyaknya lalat. Lalat itukan bawa penyakit. Enggak tahan kami mukuli lalat terus pakai sapu lidi karena banyak.
Harapan kami enggak banyaknya tolong ada sanksi tegas kepada pengusaha ternak ayam agar kami nyaman. Anak-anak mau tidur siang pun susah karena banyaknya lalat,"kata Fika warga desa lainnya.
Dari catatan Tribun, terhitung sudah tiga kali pihak Kecamatan Tanjung Morawa mendatangi pengusaha ternak ayam potong di desa ini.
Hal itu lantaran sempat ada instruksi dari Bupati agar dilakukan penertiban. Namun bukannya ditertibkan saat itu pihak Kecamatan hanya memberi arahan-arahan kepada pengusaha meskipun disadari pengusaha tidak memiliki izin.
Saat itu arahan yang diberikan hanya bersifat himbauan dimana pengusaha disuruh agar rutin membersihkan kandangnya dan tidak lagi memasukkan bibit ayam baru kalau sudah panen.
Meski ada yang mau mengikuti arahan namun ada juga pengusaha yang tidak perduli sama sekali. Camat Tanjung Morawa, Eddy Yusuf bahkan sempat hanya duduk di kantor Desa disaat anggotanya turun ke lokasi.
Kadis Pertanian Kabupaten Deliserdang, Syamsul Bahri menyebut pada dasarnya mereka sudah mengadakan sosialisasi pengendalian lalat kepada pengusaha.
Meski pengusaha bertenak dengan jumlah ribuan ekor dan tidak memiliki izin namun sosialisasi tetap mereka lakukan. Atas kondisi wabah lalat yang menyerang warga, ia berjanji akan menindaklanjutinya.
"Dusun berapa yang ini (kena wabah lalat)?. Kita akan menurunkan petugas ke lokasi.
Kandang ayam yang di Dalu X Kecamatan Tanjung Morawa sebagian masih berisi dan menunggu panen. Kalau dinas Pertanian telah mengadakan sosialisasi untuk pengendalian lalat sebenarnya,"kata Syamsul Bahri.
Kejadian Serupa
Wabah lalat menyerang permukiman warga di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Warga mulai resah, lantaran khawatir, lalat itu akan menyebarkan penyakit yang berdampak pada gangguan kesehatan.
Sudah tiga hari lamanya, warga Desa Wonokerto diresahkan dengan adanya serangan ribuan wabah lalat hijau yang menyebar hampir di seluruh sudut rumah.
Bahkan makanan yang hendak disajikan pun, tak luput dari serangan lalat.
Warga mengkhawatirkan kesehatan yang akan datang bila wabah lalat tak segera diberantas.
Serangan hama lalat hijau, sejak pertama kali datang sudah di laporkan ke pemerintah desa hingga ke dinas terkait.
Namun, belum ada upaya dan tindak lanjut untuk mengatasinya.