Berita Selebriti
Tanggapi Fahri Hamzah, Ini Sinyal Puan Maharani Maju Pilpres 2024? Mantan Ketua DPR Bongkar Skenario
Sinyal Puan Maharani bakal maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendadak mencuat.Ketua DPR RI 2019-2024 telah menjadi milik Puan Maharani, putr
TRIBUNSUMSEL.COM -- Sinyal Puan Maharani bakal maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendadak mencuat.
Ketua DPR RI 2019-2024 telah menjadi milik Puan Maharani, putri dari Megawati Soekarnoputri.
Puan Maharani mencetak sejarah baru di Republik Indonesia karena menjadi perempuan pertama yang memimpin DPR RI.
PDIP merupakan partai pemenang Pemilu 2019 dan jatah kursi Ketua DPR RI milik partai yang dipimpin mantan Presiden RI kelima sekaligus ibunda Puan Maharani, Megawati Soekarnoputri.
Dalam sebuah wawancara di Metro TV Juli lalu, Puan maharani kembali memberi sinyal bahwa dirinya akan maju di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Puan Maharani saat menjadi narasumber dalam program Q&A Meto TV.
Mulanya, Puan Maharani bicara soal hal yang ingin dicapainya setelah masa jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) berakhir.
Puan Maharani mengatakan, dirinya ingin bisa terus berguna bagi nusa dan bangsa.
Kemudian, Puan Maharani juga ingin membanggakan keluarga.
“Setelah saya hampir dari 2007 sampai 2009 berkiprah di sini tentu saja apa pun yang nanti akan menjadi penugasan saya atau akan saya kerjakan, ya saya berharap nantinya saya bisa tetep berguna bagi nusa dan bangsa kemudian membanggakan keluarga,” ujar Puan Maharani seperti dilansir dari tayangan YouTube Metrotvnews, Senin (10/6/2019).
“Apa kah itu? Ya saya belum tahu juga,” tambah Puan Maharani.
Puan Maharani pun menjelaskan bahwa untuk saat ini dirinya masih fokus menjalankan tugasnya sebagai Menko PMK.
“Yang penting saya harus menyelesaikan dulu tugas saya sebagai Menko PMK hingga Insya Allah masa jabatan saya berakhir di bulan Oktober,” terangnya.
“Ke depan ya kita pikirin nanti dulu mau seperti apa Puan Maharani,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Puan Maharani juga menanggapi soal pernyataan Politikus Senior Fahri Hamzah yang menyatakan dirinya adalah calon presiden (Capres) 2024.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah dalam akun Twitternya pada Jumat (21/12/2018).
Saat itu Fahri Hamzah mengomentari unggahan foto Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Cak Imin mengunggah foto di akun resmi Twitternya.
Foto tersebut memperlihatkan Cak Imin dan Puan Maharani.
Dalam foto itu, Cak Imin tampak berdiri bersampingan dengan Puan Maharani.
Keduanya tampak mengenakan pakaian yang formal.
Cak Imin mengenakan jas lengkap dengan peci hitam, sedangkan Puan Maharani mengenakan pakaian berwarna hitam dengan motif bunga.
Tampak Puan Maharani pun mengenakan hijab berwarna merah.
"Siapa kena dengan yang disampingku ini?" cuit Cak Imin dalam ketarangan postingannya.
Foto tersebut pun nampak menjadi perhatian pengguna Twitter.
Lewat akun Twitter pribadinya, Fahri Hamzah seolah menjawab pertanyaan Cak Imin.
Fahri Hamzah nampak berseloroh lewat balasan cuitannya.
Hal itu terlihat dari emotikon yang digunakannya pada akhir kalimatnya.
"Capres-Cawapres 2024-2029 (atau sebaliknya) Cak...setuju? Setuju! (Tanya sendiri jawab sendiri)," kicau Fahri Hamzah dengan emot tertawa, Jumat (21/12/2018).

Puan Maharani lantas menanggapi secara singkat dan tegas.
Menurut Putri Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri ini, apa yang dicuitkan Fahri Hamzah mungkin saja terjadi.
“Ya mungkin saja, Insya Allah,” ucap Puan Maharani seraya tersenyum.
Jawaban Puan Maharani itu lantas disambut tepuk tangan penonton di studio.
Di sisi lain Puan Maharani sendiri belum mau bicara terlau detail soal rencananya di tahun 2024.
“Puan Maharani ya seperti ini, tapi umurnya tambah 5 tahun,” seloroh Puan Maharani.
MANTAN KETUA DPR SEBUT PUAN MAHARANI SUDAH DISIAPKAN
TRIBUNSUMSEL.COM -- Terpilihnya Puan Maharani sebagai ketua DPR RI periode 2019 - 2023 menjadi sejarah baru di pemerintah Indonesia.
Lantaran Puan Maharani menjadi sosok wanita pertama Indonesia berhasil menjadi pimpinan dewan legislatif.
Namun usut punya usut penempatan Puan Maharani ternyata telah direncanakan sejak dulu alias ada skenarionya.
Hal ini terkuak dari pengakuan mantan ketua DPRI RI Setya Novanto yang kini tengah mendekam di penjara.
Setya Novanto mengatakan, politisi PDI Perjuangan, Puan Maharani, sudah lama dipersiapkan untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Sehingga, kata mantan ketua umum Partai Golkar tersebut, terpilihnya Puan Maharani merupakan sesuatu hal yang biasa.
"Saat tepat Ibu Puan memimpin di DPR," kata Setya Novanto, ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (2/10/2019) seperti dikutip TribunJakarta.

Menurut dia, terpilihnya mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu melalui aturan-aturan dan mekanisme yang jelas.
Apalagi, kata dia, Puan Maharani pernah berpengalaman memimpin Fraksi PDI Perjuangan di parlemen periode 2012-2014.
Selain itu, di periode 2014-2019, Puan mendapatkan kepercayaan sebagai menteri.
"Ini saatnya, karena Ibu Puan pernah bersama-sama menjadi ketua fraksi," ujarnya.
Sebagai ketua DPR RI, Puan Maharani akan didampingi dengan wakil ketua Aziz Syamsudin (Golkar), Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra), Rachmat Gobel (NasDem), dan Muhaimin Iskandar (PKB).
Setya Novanto menambahkan komposisi pimpinan itu sudah tepat.
"Ini tepat, karena pengalaman Ibu Puan dan tim Azis Syamsuddin, Dasco yang memiliki reputasi jelas."
"Dan mudah-mudahan program parlemen modern yang dulu sudah diprogramkan itu bisa dijalankan dan kami harapkan DPR ke depan pimpinan Ibu Puan berhasil secara baik," kata Setnov.
Rekam Jejak Puan Maharani di Dunia Politik
Seperti diketahui, Puan Maharani ditetapkan sebagai Ketua DPR periode 2019-2024 dalam sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Dengan demikian, Puan menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR.
Dalam rapat paripurna, Puan dilantik menjadi ketua DPR bersama empat Wakil Ketua DPR, yaitu Aziz Syamsudin (Golkar), Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra), Rachmat Gobel (NasDem), dan Muhaimin Iskandar (PKB).
Sebelum terpilih sebagai pimpinan DPR dan dilantik Selasa (1/10/2019) malam, Puan telah melalui jalan yang cukup panjang di dunia politik nasional.
Bahkan ia telah menempati sejumlah jabatan strategis di sejumlah pos.
Mengutip Kompas.com, berikut rekam jejak Puan Maharani di dunia politik nasional.
1. Ketua Fraksi PDIP di DPR RI 2012-2014
Puan Maharani pertama kali sudah duduk di kursi DPR sejak periode 2009-2014, saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Budiono.
Saat itu, ia bahkan dipercaya menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR mulai dari 2012-2014.
2. Terpilih jadi anggota DPR RI 2014-2019 bahkan direkomendasikan menjadi pimpinan
Untuk kedua kalinya Puan kembali terpilih menjadi anggota dewan di Senayan setelah selesai masa tugasnya di periode sebelumnya.
Akan tetapi, kali ini ia terpaksa mengundurkan diri karena diminta oleh presiden terpilih ketika itu Joko Widodo untuk menjadi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Posisinya pun digantikan oleh calon anggota legislatif lain di dapilnya yang memiliki perolehan suara di bawahnya.
3. Menteri Koordinator bidang PMK di Kabinet Kerja I
Untuk kali pertama, Puan menduduki kursi menteri di sebuah kabinet pemerintahan.
Pos menteri yang diduduki Puan adalah Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Sebelumnya, kementerian ini bernama Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) dan selalu diduduki oleh seorang laki-laki.
Sebelum Puan, Kemenko PMK adalah Agung Laksono.
4. Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDI-P 2019-2024
Dalam susunan kepengurusan PDI-P periode 2019-2024, nama Puan tercatat menjadi satu petinggi partai yang dikomandoi oleh ibundanya sendiri, Megawati Soekarnoputri.
Puan dipercaya mengemban tugas sebagai Ketua Bidang Politik dan Keamanan di tubuh partai berlambang banteng itu selama 5 tahun ke depan.
5. Ketua DPR RI 2019-2024
Saat ini, Puan Maharani telah resmi dilantik menjabat Ketua DPR RI periode 2019-2024 bersama 4 pimpinan lainnya.
Posisi ini ia dapatkan setelah dirinya disepakati dan mendapat restu untuk diajukan mewakili Fraksi PDI-P sebagai partai pemenang pemilu dan pemilik suara terbanyak di parlemen.
Ia menjabat posisi ini setelah sebelumnya meninggalkan jabatannya sebagai Menko PMK di Kabinet Kerja I Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.(*)