Pilkada OKU 2020
Peta Persaingan Terbaru Pilkada OKU 2020, Ini Hasil Survei Peluang Kuryana Azis dan Johan Anuar
Kuryana Azis dan Johan Anuar diprediksi akan bersaing ketat dalam memenangkan Pilkada Kabupaten OKU, 23 September 2020
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kuryana Azis dan Johan Anuar diprediksi akan bersaing ketat dalam memenangkan Pilkada Kabupaten OKU, 23 September 2020.
Kedua bakal calon Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) ini saat ini sama-sama masih menjabat.
Kuryana Azis tercatat sebagai seorang petahana dan Johan Anuar sebagai seorang wakil petahana.
Keduanya unggul dalam tingkat dikenalan (popularitas) dan kesukaan (akseptabilitas) dari masing-masing calon lainnya.
Hal ini tercermin dalam temuan survei Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), yang melibatkan 820 responden periode survei, 15 -25 September 2020.
“Dilihat dari temuan survei, popularitas dan akseptabilitas, dua nama ini yang kuat dikenal dan disukai masyarakat."
"Johan Anuar popularitasnya 94 persen dengan akseptabilitas 95 persen, Kuryana Azis popularitasnya 95 persen dan akseptabilitas 97 persen," kata Direktur Eksekutif LKPI, Arianto ketika dibincangi media, Minggu (29/9/2019).
Sementara untuk balon lainnya masih belum berada di atas angka tersebut.
"Tentunya, ini merupakan modal awal yang kuat untuk menarik elektabilitas yang baik dikemudian hari,” terang Arianto.
Lebih lanjut lembaga yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini menjelaskan, dalam teori ilmu perilaku pemilih, popularitas dan akseptabilitas merupakan modal utama bagi siapa saja yang akan maju dalam pertarungan pemilukada.
Mustahil kalau popularitas dan akseptabilitas yang rendah calon akan memenangkan Pilkada.
Ada juga popularitas yang tinggi tapi tidak sebanding dengan akseptabilitas dari calon.
Hal yang demikian, tentunya merupakan modal yang buruk bagi calon yang akan maju dalam Pilkada.
“Jelas tergambar, popularitas dan akseptabilitas Johan Anuar dan Kuryana Azis berbanding lurus (linear) dengan akseptabilitas. Dalam hal ini, angka di atas 80 persen bagi Johan Anuar dan Kuryana Azis sudah merupakan modal kuat untuk bertarung,"
"Tinggal sosialisasi dan kerja politik untuk meraih pemilih di masyarakat yang harus di intenskan lagi," bebernya.
Ditambahkan Arianto, mustahil ada pemilih yang akan memilih calon yang tidak dikenal dan disukai, kalaupun ada, itupun sangat kecil sekali.
Kuryana Azis dan Johan Anuar harus meraih simpati pemilih, itu kerja selanjutnya.
"Jelas, dalam hal ini Kuryana Azis sebagai seorang incumbent dan Johan Anuar sebagai wakil incumbent diuntungkan dalam hal ini untuk dikenal dan disukai masyarakat,” ungkapnya.
Karena Pilkada yang masih sekitar satu tahun lagi, Kuryana dan Johan Anuar mempunyai peluang yang sama untuk meningkatkan angka elektabilitas masing-masing.
Selain itu, untuk calon-calon lainnya tidak tertutup kemungkinan bisa bersaing dengan Kuryana Azis dan Johan Anuar , asalkan sosialisasinya harus melebihi dua calon tersebut.
Peta politik masih bersifat cair dan tentunya akan berdampak dengan tarikan elektoral masing-masing calon yang akan maju dalam Pilkada OKU mendatang.
Survei yang digelar LKPI melibatkan 820 responden dengan marjin of error +/- 3,5 % dengan selang kepercayaan 95 %.
Metode survei dengan menggunakan multistage random sampling dan peneliti lapangan (pewawancara) semuanya mahasiswa dari Palembang.