Tangis Yadi Sembako, Anak Ke-5 Meninggal Dunia, Diazani dan Menangis Kencang, Istri Sempat Tak Tahu

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kabar duka datang dari komedian Yadi Sembako.

Kamis (26/9/2019) sore, putra kelima Yadi Sembako yang baru lahir dipanggil menghadap ke Yang Maha Kuasa.

Putra kelima Yadi Sembako meninggal dunia 6 jam setelah dilahirkan.

Kabar yang awalnya simpang-siur ini akhirnya dibenarkan oleh Yadi ketika dihubungi oleh Kompas.com.

Sebagaimana Grid.ID kutip dari pemberitaan Kompas.com, Yadi membenarkan bahwa anak kelimanya meninggal dunia melalui pesan WhatsApp (27/9/2019).

"Benar, anak kelima saya saya meninggal dunia.

"Lahir jam 10.15 pagi hari Kamis.

"Meninggal jam 4-an hari yang sama," tulis Yadi dalam pesan tersebut.

Di hari yang sama pula, putra kelima Yadi Sembako tersebut dikebumikan.

Tentu saja musibah ini membuat keluarga besar Yadi terpukul.

Setelah beberapa waktu bungkam atas penyebab meninggalnya sang Anak, kepada tayangan Hot Shot yang diunggah kanal YouTube Surya Citra Televisi (SCTV) pagi ini (28/9/2019), Yadi pun mengungkapkan isi hatinya.

"Anak saya lahir dengan tangisan yang kencang, tapi ada gangguan di pernapasannya.

"Jadi, langsung dibantu dengan oksigen.

"Tapi semakin lama, sudah saya azankan, ikomatkan, (si Anak) makin melemah asupan oksigen ke jantung dan paru-parunya juga lemah.

"Golongan darahnya juga lemah.

"Dengan usaha yang maksimal, dokter juga sudah maksimal, perawat juga sudah maksimal.

"Dan kami mendapatkan kenyataan bahwa memang ini kehendak Allah sudah tertulis di lauhul mahfuz.

"Kami hanya bisa nangis, sedih ya sedih, harus diterima itulah kenyataan bahwa anak kelima saya sudah wafat," kata Yadi menjelaskan kronologi meninggalnya sang Anak.

Yadi bercerita, bahwa yang paling terpukul atas meninggalnya sang Anak tentu adalah istri yang sudah melahirkan si Jabang Bayi ke dunia.

Bahkan, istri Yadi Sembako tak sanggup menyaksikan pemakaman buah hatinya tersebut.

Yadi juga sempat bingung saat harus memberitahu istrinya tentang apa yang menimpa anak mereka.

"Yang lebih sedih lagi, saya menyampaikan ke istri bagaimana ini..

"Harus saya sampaikan apa?

"Takutnya istri bagaimana, masih keadaan seengah sadar, biusan itu kan setengah badan doang ya.

"Jadi.." ucap Yadi tak sanggup menceritakan kelanjutan kisah pilu yang dialami keluarganya tersebut.

Setelah akhirnya kuat melanjutkan cerita, Yadi mengisahkan kepedihan saat ia akhirnya bisa mengatakan kepada sang Istri perihal wafatnya sang Putra.

"Saya masuk aja, saya peluk istri saya, saya ngomong, 'Anak kita udah nggak ada'.

"Langsung pecah tangisan yang lain juga di ruangan saya.

"Malam itu juga kami makamkan.

"Kakaknya yang udah gede yang kelas 1 SMA sudah bisa azan ya mengazankan, saya yang memasukkan ke liang kubur.

"Istri saya cuma bisa lihat dari video call aja, tapi nggak kuat dia langsung minta tutup," cerita Yadi.

Menurut Yadi, hingga kini istrinya masih tak kuasa menahan kesedihan.

Istrinya masih menangis tiap kali ada tamu yang berkunjung.

Yadi Sembako juga tak memungkiri bahwasanya masih bersedih, meski berusaha untuk senantiasa bertawakal dan menyerahkan semua kepad Yang Maha Kuasa.

(*)