Gadis Remaja yang Pancing Erwin Untuk Dibunuh Tak Ditahan, Umurnya Ternyata Masih 12 Tahun
Tiga tersangka pembunuh Erwin alias W yang tewas bersimbah darah di Jalan A Yani, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Tiga tersangka pembunuh Erwin alias W yang tewas bersimbah darah di Jalan A Yani, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II beberapa waktu lalu semuanya sudah tertangkap.
Ketiganya yakni Haidar (15), IL alias Kancil (15) dan di IM alias B (12). Haidar ditangkap saat pulang sekolah, Jumat (20/9) lalu, sedangkan IL dan IM diamankan Minggu (22/9) atau selang dua hari kemudian.
Namun untuk IM alias B tidak ditahan oleh pihak kepolisian dan saat ini dikembalikan kepada orang tuanya.
"IM tidak kita lakukan penahanan karena masih anak di bawah umur, umurnya baru 12 tahun," ungkap KBO Reskrim Iptu Sudarno pada Tribunsumsel.com, Kamis (26/9).
Sudarno menjelaskan, dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 11 tahun 2012 pasal 32 menyebutkan jika anak yang bisa dilakukan penahanan yakni berumur 14 tahun ke atas.
Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, polisi sempat ingin menitipkannya ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Lubuklinggau dengan alasan keamanan.
"Tapi KPAID tidak ada ruang tahanan, akhirnya kita kembalikan kepada orang tuanya sejak dilakukan pemeriksaan intensif selama 24 jam pasca penangkapan, IM setiap hari sekarang wajib lapor dengan didampingi orang tuanya," paparnya.
Meskipun tidak dilakukan penahanan, status IM saat ini tetap tersangka sembari menunggu berkas dilimpahkan ke kejaksaan, dan menunggu keputusan pengadilan.
"Apakah dititipakan di Lapas atau
dikembalikan kepada orang tuanya. Kita menunggu putusan Pengadilan.
Untuk rekonstruksi akan dilakukan besok, setelah rekon baru dilakukan pelimpahan," ungkapnya.
Lalu untuk barang-bukti pisau sampai saat ini belum ditemukan, karena awal pengakuan Haidar pisau itu milik IL, namun setelah dikonfrontir Haidar baru mengaku.
"Setelah kancil tertangkap dikonfrontir ternyata punya Haidar.
Dari Haidar dititipnya ke Alpin, sempat dicuci bekas darahnya. Kemudian karena ramai mungkin hilang," ujarnya.
Selain itu, terungkap juga jika awal pembunuhan Erwin bermula ketika
Haidar bertanya lokak duit dengan IM lewat pesan chattingan. Saat itu IM langsung memasang jebakan dengan mengirim pesan chating kebeberapa orang.
"Lokak itu dalam artian mereka mau mengambil barang, kebetulan Erwin yang balas. Awalnya Hp Erwin sudah direbut IM, karena tidak terima Erwin kembali mengambil dari tangan IM," tambahnya.
Melihat Erwin dan IM rebutan Hp, Haidar dan IL yang awalnya mengawasi dari kejauhan langsung mendekat, Haidar langsung memukul dan memegang kerah baju Erwin, IL menusuk perutnya.
"Alasan mereka banyak hutang terutama IM, IM dan IL itu pernah makai narkoba juga, sedangkan Haidar juga pecandu aibon," ujarnya.
Area lampiran