Seputar Islam

Bacaan Doa Ketika Turun Hujan Sesuai Ajaran Rasulullah SAW, Lengkap Latin, Arab dan Artinya

Bacaan Doa Ketika Turun Hujan Sesuai Ajaran Rasulullah SAW, Lengkap Latin, Arab dan Artinya

Penulis: Abu Hurairah | Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/Khoiril
Ilustrasi Hujan 

Bacaan Doa Ketika Turun Hujan Sesuai Ajaran Rasulullah SAW, Lengkap Latin, Arab dan Artinya

TRIBUNSUMSEL.COM - Saat terjadi musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan adanya kekeringan dimana-mana.

Kebakaran hutan dan lahan hingga menimbulkan kabut asap yang pekat mengakibatkan polusi udara yang berdampak pada kesehatan manusia.

Dengan kondisi seperti ini saat turunnya hujan paling dinanti-nanti oleh banyak orang.

Hujan merupakan salah satu karunia dan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Tak lupa saat hujan turun Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan agar umatnya memanjatkan.

Memanjatkan doa saat hujan, bertujuan agar hujan yang turun bisa membawa kebaikan, bukan bencana semisal longsor atau banjir.

Bagaimana bacaan doa saat hujan dan doa saat ada petir yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW?

Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an”

Artinya : Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat].” (HR. Bukhari no. 1032)

Berdasarkan keterangan dari Ibnu Baththol, doa tersebut merupakan anjuran untuk dibaca saat turun hujan.

Harapannya, hujan akan membawa kebaikan dan keberkahan.

Bacaan Doa Saat Hujan Lebat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika pernah meminta kepada Allah agar diturunkan hujan.

Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon kepada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari."

Artinya:

Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari no. 1014)

Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa doa di atas dibaca ketika hujan semakin lebat, atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir,  Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah)

Berdoa Setelah Turun Hujan

Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan salat Subuh bersama kami di Hudaibiyah, setelah turun hujan pada malam harinya.

Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jamaah salat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?”

Kemudian, mereka mengatakan, ”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”

Lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

“Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepada-Ku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).

Hujan Waktu Mustajab untuk Berdoa

Anda mungkin pernah mendengar keterangan bahwa saat hujan adalah waktu mustajab untuk berdoa.

Keterangan saat hujan adalah waktu mustajab untuk berdoa adalah benar berdasarkan hadis dari Sahl bin Sa’d.

Beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua doa yang tidak akan ditolak: [1] doa ketika azan dan [2] doa ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no. 3078).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved