Liputan Khusus Hari Perhubungan Nasional

Sukses Kemenhub Bangun Perkeretaapian Sumsel, Targetkan Semua Lintasan Terpasang Jalur Ganda

Angkutan Kereta Api merupakan moda transportasi yang sangat ideal sebagai angkutan massal yang aman

KHOIRIL
Capaian Kemenhub di Sumsel. Foto Menhub Budi Karya Sumadi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Angkutan Kereta Api merupakan moda transportasi yang sangat ideal sebagai angkutan massal yang aman, nyaman dengan kapasitas angkut yang besar. Dan tentunya lebih murah dibandingkan dengan moda transportasi lain.

Memperingati Hari Perhubungan 2019 yang jatuh pada 17 September 2019, Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post menurunkan liputan khusus seputar perkeretaapian di Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus dalam rangkaian peringatan hari kereta api nasional.

Sudah sejak lama kereta api merupakan urat nadi di Sumsel. Murahnya moda transportasi massal kereta api ini sudah dirasakan oleh masyarakat Sumsel dan Lampung. Akan tetapi, karena bersamaan dengan aktifitas angkutan batubara dari PT Bukit Asam, dari Tanjung Enim - Tarahan, atau Tanjung Enim - Kertapati, seringkali terjadi waktu tunggu yang panjang, karena harus berbagi jalur.

Karena itu, sebagai solusi, pemerintah kemudian memutuskan untuk membangun jalur ganda (double track), Palembang-Prabumulih dan Martapura-Baturaja.

Sejak tahun 2015 Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Sumatera Bagian Selatan sudah memulai pengerjaan jalur ganda (double track) kereta api. Dalam perencanaannya, pembangunan jalur ganda ini mencapai total sepanjang 700 kilometer. Dan setidaknya separuh jalur tersebut sudah terbangun.

Kini masyarakat masyarakat di Sumsel dan Lampung sudah dapat merasakan manfaatnya. Berfungsinya dua jalur ganda; Kertapati - Prabumulih (80km) dan Martapura - Baturaja (32,3 km) sejak akhir bulan April tahun 2018 lalu, sangat berpengaruh terhadap kualitas layanan kereta penumpang dan barang.

Proyek jalur ganda yang merupakan salah proyek strategis nasional dengan menghabiskan anggaran Rp 2,2 triliun ini, adalah dalam kerangka membangun konektifitas dari palembang menuju Lubuk Linggau dan TanjungKarang.

Kereta api Babaranjang yang biasa mengangkut komoditi andalan Sumsel.
Kereta api Babaranjang yang biasa mengangkut komoditi andalan Sumsel. (SYAHRUL HIDAYAT/SRIWIJAYA POST)

Dengan jalur ganda ini perjalanan kereta penumpang dan barang jauh lebih singkat. Tidak itu saja , jumlah perjalanan pun (frekwensi) bertambah beberapa kali.

I Made Suartika, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Selatan, membenarkan, bahwa dengan operasionalnya jalur ganda waktu tempuh perjalanan menjadi lebih cepat. Selain itu, kapasitas angkutan penumpang maupun barang juga meningkat.

"Kalau dua jalur kereta barang dan penumpang tak terganggu," kata Made, Rabu (18/9).

Made yang saat ditemui di Stasiun Kertapati seusai melaksanakan peringatan hari perhubungan mengungkapkan, pelaksanaan pembanguan double track berjalan secara bertahap. Mulai dari tahun ini hingga tahun depan akan ada pengerjaan. “Prabumulih X 6 sedang proses dan wilayah Divre IV antara Kota Bumi dan Cempaka. Ada Lahat-Bungamas sekitar 30 kilometer," katanya.

Sementara itu, Manager Humas PT KAI Divre III Aida Suryanti mengatakan, sejak adanya jalur double track jumlah perjalanan menunjukan peningkatan. Untuk angkutan penumpang setiap hari ada delapan kali perjalanan; yaitu dua ke arah Tanjung Karang Pulang Pergi (PP) dan dua ke arah Lubuklinggau (PP). Sedangkan untuk KA barang perjalanan per hari, kurang lebih 38 perjalanan (PP), totalnya 76 Perjalanan per hari.

Beri Dampak Positif

Terpisah, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Wilayah Sumsel, Prof DR Ir Erika Bukhori MSc yang juga Guru Besar Fakultas Teknik Unsri menilai, terbangunnya double track (jalur ganda) sangat besar manfaat atau berdampak positif bagi kinerja PT KAI, baik untuk volume angkutan batubara dan penumpang.

Manfaat double track sangat banyak karena dengan double track ini tidak lagi terjadi waktu tertunda yang panjang, karena kereta penumpang dan gerbong babaranjang (batubara rangkaian panjang) harus berbagi jalur. Dengan jalur ganda, angkutan kereta penumpang bisa tetap jalan, dan gerbong angkutan barang juga jalan.
Schedulle pemberangkatan dan kedatangan kereta pun bisa lebih terjadwal dengan tepat.
"Kalau tidak kan, kereta mahasiswa Kertalaya dan kereta penumpang umum harus menunggu babaranjang lewat dulu baru bisa jalan," ujarnya.

Karena itulah dia berharap agar pembangunan jalur ganda ini bisa menyeluruh di semua jalur.
"Kalau sekarang baru sampai Niru," katanya .
Erika sebelumnya melihat GPK (Grafik Perjalanan Kereta Api) operasional selama ini bermasalah. “Waktu berangkat dan datang untuk setiap stasiun sangat terganggu dengan keadaan babaranjang (Kereta barang). Belum lagi kalau ada track yang terguling, itu masalah lagi," katanya.

Namun menurut Erika dengan adanya double track maka layanan angkutan penumpang menjadi bagus. Kendati masih ada delay tapi itu semua insidentil sifatnya, dan itu masih terkait dengan babaranjang. Kalau tidak ketemu itu tidak terlalu banyak delay.

Bagaimana pun juga , katanya, moda transportasi kereta api sangatlah besar artinya bagi masyarakat. Banyak keuntungan yang didapat jika menggunakan transportasi kereta api ini. Misalnya untuk daerah Lubuklinggau, Lahat.

Untuk faktor keamanan tentunya kereta api lebih unggul dibanding menggunakan transportasi darat, seperti bus atau kendaraan probadi sekalipun.

Dengan adanya jalur ganda menjadi lebih nyaman karena perjalanan lancar tidak terganggu.

"Saya optimis pembangunan double track ini akan terus berlanjut. Karena bagaimana pun sangat cocok untuk angkutan barang dengan volume besar. Angkutan kereta api dapat menunjang dan meningkat kegiatan ekonomi pertambangan dan perkebunan. Makanya saya sejak tahun 1991 sudah mengusulkan double track itu dari tahun 1991,” katanya.

Layanan Prima

Sejalan dengan Erica Buchari, Sekper Perusahaan Tambang Batubara PTBukit Asam .Tbk, Suherman, mengakui bahwa pelayanan PT KAI kepada PTBA sangat prima (service excellent), koordinasinya juga sangat baik dan selalu ada peningkatan setiap tahun.

Menurutnya, PTBA selaku pengguna angkutan layanan kereta api, dampak yang terlihat dengan adanya double track, kapasitas angkut batubara meningkat dan jam halangan semakin menurun.
Karena itu dia pun optimis dan berharap kedepan, kapasitas angkut batubara akan semakin meningkat bahkan bisa menjadi dua kali lipat dari kapasitas saat ini.

Menururtnya, jika kelancaran angkutan terjamin, maka pada akhirnya PT KAI dan PTBA pun akan sama-sama tumbuh menjadi perusahaan yang besar. Dia menyebutkan kapasitas angkut KA tahun ini 2019 untuk ke Tarahan mencapai 21 juta ton per tahun, Kertapati 3,6 juta ton per tahun.

"Waktu tempuh satu rangkaian KA isi dari Tanjung Enim ke Tarahan 18-20 jam, kalau Tanjung Enim keKertapati sekitar 9-10 jam. Setiap hari (normal) rangkaian KA yang ke Tarahan 20-21 rangkaian, kalau ke Kertapati 8-9 rangkaian. (fiz/ari/axl)


Pastikan Kelancaran Kereta Api di Sumbagsel

"BALAI Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) bertugas untuk memastikan semua jalur kereta api di wilayah tugasnya meliputi Sumsel, Lampung dan Jambi aman dilalui baik bagi jalur kereta penumpang dan kereta angkutan."

Demikian penegasan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), I Made Suartika. Ia mengatakan balai teknik ini merupakan perpanjangan tangan direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di daerah.

Membawahi tiga provinsi dengan total jumlah jalur lintasan atau rel sepanjang 653 km yang terdiri dari 340 km berdasarkan di divisi regional 4 dan sisanya berada di wilayah Sumsel meliputi Kertapati, muara Enim dan lubuk Linggau.

Dari total jalur yang ada sebagian sudah dobel track atau jalur ganda dengan panjang lintasan 286,2 km yang terdiri dari 162, 3 km yang berada di jalur lintas Kertapati-Lubukljnggau yang terdiri dari jalur Kertapati-Prabumulih, jalur x5-x6, Muara Enim-Tanjung Enim baru juga jalur x6-muara Enim. Sementara sisanya 123 km berada di jalur lintasan tarahan-Tanjung Rambang.

"Sebagian sudah jalur Doble track sisanya masih dalam progres," ujarnya, Kamis (19/9/2019).

Sementara itu dari sarana dan prasarana memiliki 12 perlintasan elektrik dan 73 perlintasan mekanik. Ada 300 perlintasan sebidang yang terdiri dari 103 perlintasan di wilayah Divre 3 dan 184 perlintasan yang dijaga petugas.(tk)

I Made Suartika.
I Made Suartika. (HARTATI/TRIBUNSUMSEL.COM)

Wujudkan Double Track Lintas Provinsi

News Analysis
Oleh
Yan Sulistiyo (Pengamat Ekonomi)

MEMANG sudah selayaknya double track kereta api untuk segera dilakukan oleh pemerintah walaupun menurut saya sudah terlambat namun langkah yang sudah diambil perlu diapresiasi.
Fungsi jalur kereta api bukan saja untuk mobilitas manusia akan tetapi juga pengangkutan barang dan jasa. Perlu untuk diperhatikan bahwa banyaknya kerusakan jalan antar propinsi/antar daerah yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah disebabkan karena selalu bergantung kepada transportasi darat berupa kendaraan roda 2, roda 4, roda 6, dst, yang ini menjadi beban anggaran yang besar dari tahun ke tahun.

Padahal jalur kereta api merupakan transportasi masal yang relatif lebih murah dibandingkan dengan transportasi jalan raya karena jalur kereta api jarang mengalami kerusakan. Tentu saya berharap dengan rencana pembangunan double track ini selama 3 tahun kedepan bisa menghubungkan antar propinsi se Sumatera sehingga dapat meminimalisir kerusakan jalan seperti jalur Palembang ke Jambi yang dari tahun ke tahun memiliki masalah menahun yang dapat meninbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat di sumsel dan jambi karena selalu bergantung pada transportasi jalan darat untuk kendaraan roda 2 dan roda 4 dan seterusnya.

Dengan rencana jangka pendek ini, saya rasa tidak terlalu signifikan dampaknya bagi masyarakat dan ekonomi karena jaraknya masih relatif pendek, kedua karena daerah penghasil komoditas unggulan ada di daerah lain yg belum masuk target rencana double track pemerintah.

Kesimpulan saya adalah lebih baik rencana jalur double track tersebut menghubungkan antar lintas propinsi di pulau sumatera bukan antar kota dan kabupaten di Sumsel. (az)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved