Vika Dirujuk ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang, Dua Bersaudara Alami Penyakit Kulit Langka
Setelah dua minggu menjalani perawatan di RSUD dr Ibnu Sutowo Baturaja, Vika Laona (11) dirujuk ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang.
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Setelah dua minggu menjalani perawatan di RSUD dr Ibnu Sutowo Baturaja, Vika Laona (11) dirujuk ke RSUP Mohammad Hoesin Palembang.
Ny Yunani (ibunda Nadia dan Vika—red) yang dihubungi Kamis (19/9/2019) mengatakan sesuai saran dokter, anaknya Vika dirujuk ke Palembang.
Sedangkan Nadia (19) sudah lebih dahulu dirujuk ke Palembang. Nadia sduah sudah dua minggu menjalani perawatan di Palembang.
Selama menjalani perawatan di Palembang Nadia atau remaja yang akrab disapa Dea ini ditemani oeh ayahnya Zahril Hamid (39).
Warga Desa Merbau Kecamatan Lubukbatang Kabupaten Ogan Komering Uu ini mengatakan sejak dirawat oleh dokter spesialis Kulit di RSUD Dr Ibnu Sutowo ini, keluhan puterinya sudah mulai berkurang.
Kalau sebelumnya Vika tidak bisa tidur karena mengeluh gatal dan sakit, sekarang sudah berangsur berkurang.
Kulit Vika yang sebelumnya berwarna kemerahan kini sudah terlihat mulai membaik dan bentol-bentol seperti koreng sudah banyak yang mengering dan hanya sesekai saja terlihat Vika menggaruk karena tidak kuat menahan rasa gatal di kulitnya.
Pantauan di lapangan, Vika sudah mulai mau diajak berkomunikasi walaupun suaranya kecil dan pelan.
Bocah berusia 11 tahun ini mengaku senang bisa bertemu lagi dengan Nadia yang sudah lebih dahulu dirawat di Palembang.
Sebab keduanya tidak memiliki teman lain selain mereka dua bersaudara. Sebab teman-teman sebaya di kampung menjauhi kakak beradik yang menderita penyakit kulit ini karena takut ketularan.
Bertahun-tahun kedua saudara kandung ini menghabiskan waktu di rumah saja tidak pernah bermain keluar rumah atau bepergian ke kalangan (pasar pekan--Red) seperti layaknya anak seusianya.
Di sisi lain, sejak viral dimedia massa setempat, banyak pihak yang bersimpati dan mengulurkan bantuan untuk keluarga yang belum beruntung.
Bupati OKU Drs H Kuryana Azis sudah menanggung biaya pengobatan Dea dan Vika, kemudian dari Kepolisian Resort Ogan Komering Ulu.
Ssebelumnya hanya bidan desa Bidan Tatik dan Dinkes yang rutin membantu Dea dan Vika kini sudah ada pihak-pihak yang peduli melakukan penggaangan dana.
Diawalai oeh PWI Peduli OKU yang sudah melakukan penggalangan dana dari para wartawan dan mencari ke dinas intansi.
Kini sudah ada juga pihak dari Sekoah Relawan (kitabisa.com) yang melakukan survey dan berjanji akan melakukan penggalangan dana untuk Nadia dan Vika. (eni/sripo)
Teks Foto : Vika Laona (11) diduga penderita kelainan genetik .SRIWIJAYA POST/LENI JUWITA