Berita Viral
Mengenang Mamang Gelantum Ujinya, Sangat Senang Ketika Viral Banyak Anak-anak Mencarinya
pondok kecil berukuran 1,5 x 3 meter, dekat stasiun DJKA Jakabaring, menjadi tempat tinggal Jhoni Iskandar atau yang lebih dikenal mamang gelantum
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sebuah pondok kecil berukuran 1,5 x 3 meter yang tak jauh dari stasiun DJKA Jakabaring, menjadi tempat tinggal Jhoni Iskandar atau yang lebih dikenal sebagai mamang gelantum'.
Ia menghabiskan hari-harinya beberapa bulan ke belakang di tempat itu.
Seperti diwartakan sebelumnya, mamang gelantum meninggal dunia di RS Erni Medica Jambi akibat sakit yang dideritanya, Selasa (10/9/2019) sekitar pukul 12.00.
Fahrul (19 tahun), keponakan mamang gelantum menuturkan, pamannya itu hampir 3 bulan menempati pondok tersebut.
"Dulu ukurannya lebih kecil. Mungkin sekitar 1x2 meter. Atapnya dulu bolong-bolong. Dia (mamang gelantum) tidur disini. Hujan, panas, dirasakannya sendiri disini,"ucapnya.
Pondok tersebut terbuat dari kayu dan persis berada disisi jalan.
Sejatinya tempat itu merupakan bagian dari warung manisan.
Namun ada kursi panjang dari kayu yang terdapat disana.
Itulah yang menjadi alas tidur bagi mamang gelantum. Bentuknya sama persis seperti pos siskamling.
"Karena ini memang bukan rumah, tapi pondok kecil. Tidak ada pintu, kamar mandi, dinding atau dapur. Ini kan warung di pinggir jalan,"ujar Fahrul.
Sebelumnya, mamang gelantum sempat tinggal di rumah yang berada dikawasan kertapati Palembang.
Namun rumah tersebut kemudian dijual dan akhirnya ia tinggal di kontrakan.
"Tapi lama-lama tidak sanggup bayar kontrakan. Kerjanya kan serabutan, jadi tidak sanggup. Akhirnya tinggal di pondok ini sekitar hampir 3 bulan,"tuturnya.
Mamang gelantum baru pindah ke Jambi sejak menjelang hari idul Adha yang lalu.
Lantaran penyakit yang dialaminya terasa kian parah yaitu sering mengeluh sakit tak tertahankan di kepalanya.
"Kakaknya yang disini kasihan karena dia tidak ada yang urus. Akhirnya disuruh kesana (Jambi). Sampai akhirnya meninggal di rumah sakit,"ujarnya.
Bagi Fahrul, mamang gelantum merupakan sosok yang begitu berjasa dalam hidupnya.
Pria yang dikenal lugu tersebut, memiliki sikap penyayang dan sangat pekerja keras dalam hidupnya.
"Dia juga sangat senang waktu ucapannya jadi viral. Banyak anak-anak sekolah yang datang kesini cari dia.'
"Mereka minta bilang gelantum ujinya. Sama dia langsung dituruti. Senang betul waktu video dia ngomong gelantum ujinya viral,"ucap Fahrul.
Kini, jenazah mamang gelantum masih berada di Jambi.
Pihak keluarga juga belum tahu mamang gelantum akan dimakamkan dimana. Apakah di Jambi atau di Palembang.
"Kami juga akan pergi ke Jambi untuk mengurus jenazah. Terkait biaya pengobatan kami tidak meminta bantuan melalui transfer dari manapun,"ungkapnya.
Duka menyelimuti keluarga Jhoni atau lebih di kenal masyarakat dengan sebutan mamang gelantum ujinya.
Menurut cerita Mely selaku keluarga korban, mulanya Jhoni mengalami sakit di bagian mata namun tak berselang lama sembuh, akan tetapi penyakit itu kembali kambuh, sehingga mengganggu penglihatannya.
Lanjutnya, ketika Jhoni hendak mandi dan mengambil air di sumur, ia terpeleset sampai terjatuh sehingga kepalanya terbentur dan alami bengkak di bagian kepala.
"Lalu Jhoni dirawat di Rumah Sakit Erni Medika Jambi, setelah dirawat tiga hari ia mengalami koma dan hari ini dinyatakan meninggal sekitar pukul 12:30," cerita Mely, Selsa (10/9/2019) sore
Sementara itu, menurut keterangan Darul sekaligus saudara kandung korban, saat ini Jhoni tidak memiliki anak, akan tetapi ia pernah menikah dan telah pisah sejak lama.
"Dulu dia pernah alami sakit kaki bengkak, lalu ia ditinggal oleh istrinya," jelasnya.
Saat ini, pihak keluarga korban yang berada di Palembang hendak menuju Jambi guna membantu memakamkan esok hari, Rabu (11/9/2019).
"Sekarang Jhoni masih di Rumah Sakit, terkendala biaya pengobatan sebesar Rp 15 juta, kalau sudah selesai pembayaran, besok akan kita makamkan di Jambi," ungkapnya
Pihak keluarga korban juga menegaskan bahwa berita ini bukan Hoax dan mereka juga menyampaikan bahwasannya tidak meminta bantuan pengobatan dari pihak manapun.
"Ini bukan Hoax, kabarnya memang benar Jhony telah meninggal, terkait biaya pengobatan kami tidak meminta bantuan melalui transfer dari manapun," tandasnya.